PROFIL KABUPATEN DOMPU (Bagian 4)
Sambungan dari Profil Kabupaten Dompu Bagian 3. Berdasarkan data yang ada, jumlah kunjungan wisatawan baik domesti k maupun mancanegar...
4/03/2017 05:40:00 PM
https://www.aktualita.info/2017/04/profil-kabupaten-dompu-bagian-4.html
Berdasarkan data yang ada, jumlah
kunjungan wisatawan baik domestik maupun
mancanegara mengalami perubahan setiap tahunnya. Data jumlah kunjungan dapat
dilihat pada grafik di bawah ini:
1.4.2.3 25% Kelautan dan Perikanan
Sektor perikanan
merupakan sektor yang memiliki kontribusi cukup signifikan terhadap PDRB
Kabupaten Dompu dengan jumlah kontribusi sebesar 7,dari total PDRB dengan nilai
produksi sebesar Rp. 283.855.000.000 pada Tahun 2014. Adapun gambaran perkembangan
kontribusi dan laju pertumbuhan serta nilai PDRB sektor perikanan Tahun 2012-2014
adalah sebagai berikut :
Tabel 2. 62
Sektor Perikanan Kabupaten Dompu Tahun 2012 – 2014
No
|
Uraian
|
2012
|
2013
|
2014
|
1.
|
Pertumbuhan
|
6,13
|
2,39
|
3,58
|
2.
|
Kontribusi
|
7,62
|
7,43
|
7,25
|
3.
|
Nilai PDRB ADHK
|
267.648.000.000
|
274.044.000.000
|
283.855.000.000
|
Sumber : PDRB
Kabupaten Dompu Tahun 2012-2014
Pada Tahun 2014 total produksi perikanan baik dari hasil tangkapan
maupun budidaya sebesar 23.993,81 Ton sedangkan pada Tahun 2015 meningkat
menjadi 64.056,15 Ton. Adapun perkembangan produksi perikanan Kabupaten Dompu
dalam kurun waktu 2012-2015 adalah sebagai berikut.
Tabel
2. 63
NO
|
JENIS KEGIATAN
|
PRODUKSI TAHUNAN/TON
|
|||
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
||
1
|
Penangkapan
di laut
|
7,566.90
|
6.632
|
7.475,41
|
47.335,30
|
2
|
Penagkapan
di Perairan Umum
|
951.34
|
-
|
-
|
-
|
3
|
Budidaya
Laut
|
965.00
|
220
|
15.458
|
15.485
|
4
|
Budidaya
Air Payau
|
1,341.60
|
295,70
|
909,04
|
683,33
|
5
|
Budidaya
Air Tawar
|
123.10
|
862,50
|
151,36
|
552,52
|
JUMLAH
|
10,947.94
|
8010,20
|
23.993,81
|
64.056,15
|
Sumber : Dinas Kelautan dan
Perikanan Tahun 2015
Adapun perkembangan sarana dan prasarana kelautan
dan perikanan Tahun 2013-2015 adalah sebagai berikut :
Tabel
2. 64
NO
|
JENIS ARMADA
|
TAHUN
|
KET
|
|||
2013
|
2010
|
2011
|
2015
|
|||
1
|
Jukung
|
314
|
778
|
509
|
1.016
|
|
2
|
Motor
Tempel
|
1420
|
860
|
1008
|
1.758
|
|
3
|
Kapal
Motor < 5 GT
|
250
|
270
|
168
|
757
|
|
4
|
Kapal
Motor 5-10 GT
|
59
|
59
|
59
|
6
|
|
5
|
Kapal
Motor 10-30 GT
|
8
|
2
|
1
|
1
|
Nelayan andon
|
6
|
Kapal
Patroli
|
2
|
3
|
3
|
5
|
Sumber : Dinas Kelautan dan
Perikanan Tahun 2015
Tabel
2. 65
NO
|
JENIS ALAT TANGKAP
|
TAHUN
|
KET
|
|||
2013
|
2010
|
2011
|
2015
|
|||
1
|
Payang
|
105
|
-
|
-
|
-
|
|
2
|
Jala
Oras
|
-
|
-
|
83
|
140
|
|
3
|
Gill
Neet Hanyut
|
525
|
540
|
498
|
1.040
|
|
4
|
Gill
Neet Tetap
|
97
|
66
|
100
|
28
|
|
5
|
Purse
Seine
|
126
|
35
|
35
|
14
|
|
6
|
Jaring
Klitik
|
103
|
103
|
103
|
||
7
|
Tramel
Neet
|
183
|
317
|
317
|
398
|
|
8
|
Bagan
|
135
|
40
|
40
|
25
|
|
9
|
Pancing
Rawe
|
127
|
147
|
64
|
||
10
|
Pancing
Lainnya
|
218
|
93
|
93
|
230
|
|
11
|
Pancing
Cumi
|
-
|
100
|
214
|
378
|
|
12
|
Serok
|
-
|
-
|
875
|
496
|
|
13
|
Lain-lain
|
75
|
42
|
42
|
4.380
|
|
JUMLAH
|
1.694
|
1.483
|
2.464
|
7.129
|
Sumber : Dinas Kelautan dan
Perikanan Tahun 2015
Komoditi rumput laut merupakan komoditi yang diprioritaskan
pengembangannya. Adapun perkembangan komoditi rumput laut Kabupaten Dompu Tahun
2013-2015 adalah sebagai berikut :
Tabel
2. 66
No
|
Tahun
|
Luas
Areal
|
Produksi
(Ton/Thn)
|
%
Pemanfaatan
Areal
|
||
Potensi
(Ha.)
|
Termanfaat
kan (Ha.)
|
Belum
Termanfaatkan (Ha.)
|
||||
1
|
2011
|
3.921
|
500
|
798
|
905,25
|
38,52
|
2
|
2012
|
3.921
|
500
|
798
|
965
|
38,52
|
3
|
2013
|
3.921
|
500
|
798
|
270
|
38,52
|
4
|
2014
|
3.972
|
384,25
|
3.587,75
|
5.606 *
|
|
5
|
2015
|
3.973
|
448,75
|
3.524,25
|
12.842,50
|
11,29
|
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2015
* Berat Basah
* Berat Basah
1.4.2.4 Perdagangan
Sektor
perdagangan merupakan sektor penopang perekonomian terbesar kedua setelah sektor
pertanian bagi Kabupaten Dompu dengan kontribusi sebesar 14,76% terhadap PDRB.
Volume perdagangan Kabupaten Dompu terus menunjukkan peningkatan. Pada Tahun 2012
nilai PDRB sektor perdagangan sebesar Rp. 506.157.000.000 pada Tahun 2012 meningkat
menjadi Rp. 578.049.000.000 pada Tahun 2014. Adapun perkembangan sektor
perdagangan ditunjukkan oleh tabel berikut ini :
Tabel 2. 67
Kabupaten Dompu Tahun 2012-2014
No
|
Uraian
|
2012
|
2013
|
2014
|
1.
|
Pertumbuhan
|
6,90
|
6,75
|
6,98
|
2.
|
Kontribusi
|
14,41
|
14,65
|
14,76
|
3.
|
Nilai PDRB ADHK
|
506.157.000.000
|
540.336.000.000
|
578.049.000.000
|
Sumber : PDRB Kabupaten Dompu
2012-2014
1.4.2.5 Perindustrian
Jumlah industri
di Kabupaten Dompu pada Tahun 2015 mengalami pertumbuhan 1,09% jika
dibandingkan tahun sebelumnya. Khusus pertumbuhan IKM formal tercatat sebesar
4,79%. Secara rata-rata pertumbuhan industri kecil dan menengah Kabupaten Dompu
dalam kurun waktu 2011-2015 adalah 0,9%. Khusus IKM formal pertumbuhan
rata-rata per tahun mencapai 3,62%.
Kontribusi sektor industri di Kabupaten
Dompu masih relatif kecil yaitu hanya sebesar 2,46% terhadap total PDRB Kabupaten Dompu.
Adapun perkembangan sektor industri ditunjukkan oleh tabel berikut ini :
Tabel
2. 68
Kabupaten Dompu Tahun 2012-2014
No
|
Uraian
|
2012
|
2013
|
2014
|
1.
|
Pertumbuhan
|
5,89
|
3,38
|
5,39
|
2.
|
Kontribusi
|
2,51
|
2,47
|
2,46
|
3.
|
Nilai PDRB ADHK
|
88.306.000.000
|
91.291.000.000
|
96.211.000
|
Sumber : Dompu Dalam Angka
Kabupaten Dompu 2012-2014
1.4.2.6 Ketransmigrasian
Secara umum
pelaksanaan urusan transmigrasi diarahkan pada program dan kegiatan yang
mengarah pada pencarian dan identifikasi lahan transmigrasi, penempatan
transmigrasi dan pembinaan transmigrasi.Adapun beberapa hasil program dan
kegiatan yang dilaksanakan selama Tahun 2013-2015 dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel
2. 69
Kabupaten Dompu Selama Tahun 2013 – 2015
No
|
Uraian
|
Jumlah
2013
|
Jumlah
2014
|
Jumlah
2015
|
1
|
Aspek
Kelembagaan
|
|||
Kelembagaan
Administratif Desa
-
Dusun
-
RT
|
5 Dusun
9
RT
|
2
Dusun
4
Rt
|
5
Dusun
14
RT
|
|
Kelompok
Tani
-
Gapoktan
-
Kelompok Tani Ternak/Pertanian
|
4
Kelompok
42
Kelompok
|
1
kelompok
5
kelompok
|
1
Kelompok
15
Kelompok
|
|
Koperasi
|
1 Unit
|
1 Unit
|
1 Unit
|
|
Sarana
Prasarana :
|
||||
-
Jalan Poros
-
Jalan Desa
-
Jembatan
-
Sekolah Dasar
-
Puskesmas Pembantu
-
PLTS
Bantuan
:
-
Alsintan (Hand Tracktor)
-
Alat Pengolah Biji Jarak/ Jagung
-
Genset
-
Pompa Air
-
Pengering Padi/Jagung
-
Permodalan Koperasi
|
3,9
Km
13
Km
7
Unit
2
Unit
2
Unit
282
Unit
3
Unit
1
Unit
2
Unit
20
Orang
-
|
2,6
Km
2
Km
3
Unit (jembatan kayu)
1
Unit (Gedung belum ada)
1
unit
-
4
Unit
4
Unit Treser
5unit
3
unit
2
unit
-
|
9
Km
12 Km
13
Unit (Jembatan Beton 5, Kayu 8 Unit)
3
Unit
2
Unit
10
Unit
6
Unit
1
Unit
2
Unit
-
-
-
|
Sumber : Dinas Sosial Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kabupaten Dompu 2015
1.5 Aspek Daya Saing Daerah
1.5.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
Analisis fokus
kemampuan ekonomi daerah dilihat dari indikator kemampuan daerah dalam
meningkatkan pendapatan masyarakatnya. Pengeluaran konsumsi rumah tangga per
kapita di Kabupaten Dompu selama Tahun 2010-2014 mengalami kenaikan sebesar
6,93% per tahun yaitu dari Rp. 4.245.048 pada Tahun 2010 menjadi Rp. 5.422.788
pada Tahun 2014.
Peningkatan
konsumsi rumahtangga per kapita tersebut antara lain disebabkan oleh
peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Dompu yang mengakibatkan meningkatnya
konsumsi barang dan jasa. Selain itu, membaiknya kondisi ekonomi masyarakat
serta perkembangan ilmu dan teknologi mempengaruhi perubahan selera dan
perilaku konsumsi masyarakat.
Meningkatnya
pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita lebih banyak ditopang oleh
pengeluaran konsumsi pangan per kapita.Besarnya kontribusi pengeluaran konsumsi
rumah tangga pangan per kapita terhadap pengeluaran konsumsi rumah tangga per
kapita selama Tahun 2010-2014 dapat dilihat pada tabel dibawah.
Produktivitas
total Kabupaten Dompu selama Tahun 2012-2014 menunjukkan kenaikan sebesar
14,68% per tahun, yaitu dari Rp. 39.541.042,18 per angkatan kerja pada Tahun 2012
menjadi Rp. 51.151.971,93 per angkatan kerja pada Tahun 2014.
Tabel
2.70
No
|
Indikator
|
Tahun
|
||||
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
||
1
|
Pengeluaran
Konsumsi Rumah Tangga per kapita
|
4.245.048
|
4.997.748
|
4.811.712
|
5.262.096
|
5.422.788
|
2
|
Pengeluaran
Konsumsi Pangan perkapita
|
62,61%
|
55,84%
|
61,58%
|
60,24%
|
61,18%
|
3
|
Pengeluaran
Konsumsi Non Pangan perkapita
|
37,39%
|
44,16%
|
38,42%
|
39,76%
|
38,82%
|
4
|
Produktivitas
total daerah (Rp.)
|
NA
|
NA
|
39.541.042,18
|
45.520.155,97
|
51.151.971,93
|
Sumber : Badan Pusat Statistik
Kabupaten Dompu
Produktifitas total daerah ditunjukkan
oleh kemampuan angkatan kerja untuk menghasilkan produksi barang atau jasa.
Jumlah PDRB ADHK Kabupaten Dompu Tahun 2014 adalah sebesar Rp.
3.915.419.000.000 dengan jumlah angkatan kerja sebesar 87.503
orang, dengan demikian produktifitas angkatan kerja Kabupaten Dompu adalah
sebesar Rp. 44.746.111,56 per orang.
1.5.2
Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastuktur
Panjang jalan Kabupaten Dompu Tahun
2015 tercatat sepanjang 931,13 Km dengan tingkat kemantapan sebesar 29,23%.
Selanjutnya sarana perhubungan lain yang berada di Kabupaten Dompu adalah 1 buah terminal tipe C
dan 2 buah pelabuhanlaut.
Berdasarkan data Dinas Perhubkominfo Kabupaten Dompu Tahun 2015 rasio panjang
jalan terhadap jumlah kenderaan adalan 1 Km : 138 unit. Jumlah orang dan barang
yang terangkut oleh angkutan umum di Kabupaten Dompu selama Tahun 2015 adalah
sebanyak 400.044, sedangkan jumlah orang atau barang yang melalui
terminal/pelabuhan di Kabupaten Dompu selama Tahun 2015 adalah sebanyak
260.068.
Di Kabupaten
Dompu tahu 2015 terdapat 18 hotel melati dan 3 homestay yang dilengkapi oleh
puluhan rumah makan atau restaurant dan teresebar di 8 Kecamatan se Kabupaten
Dompu.Untuk mendukung investasi di Kabupaten Dompu ketersediaan energi berupa pasokan
listrik merupakan hal utama yang harus disediakan. Sampai dengan Tahun 2015 ini
seluruh desa se Kabupaten Dompu telah berlistrik dengan perkiraan ketersediaan listrik
sebesar 48.000,259 MW dan rasio elektrikasi sebesar 84,57%, artinya 84,57% rumah tangga di Kabupaten Dompu
telah terpasang jaringan listrik.
Keamanan,
ketertiban dan penanggulangan kriminalitas merupakan salah satu prioritas untuk
mewujudkan stabilitas penyelenggaraaan pemerintahan terutama di
daerah.Pemerintahan Daerah dapat terselengggara dengan baik apabila pemerintah
dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat, menjaga ketertiban dalam
pergaulan masyarakat serta menanggulangi kriminalitas.
Kondisi yang kondusif (aman dan tertib) suatu wilayah merupakan salah
satu syarat untuk menarik investasi disamping prosedur dan proses perijinan
yang tepat waktu. Menurunnya angka kriminalitas dan jumlah demo serta lebih
singkatnya waktu penyelesaian perijinan diharapkan dapat mendukung iklim
investasi di Kabupaten Dompu.
Upaya untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif merupakan
tantangan yang cukup berat bagi Pemerintah Kabupaten Dompu, karena menyangkut
beberapa peraturan baik di tingkat pusat maupun daerah.Perbaikan iklim,
investasi perlu dilakukan pemerintah daerah untuk menyikapi perbaikan di bidang
peraturan perundang-undangan di daerah, perbaikan pelayanan, dan penyederhanaan
birokrasi.Adapun indikator investasi disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 2.71
No
|
Indikator
|
Tahun
|
||||
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
||
1
|
Angka Kriminalitas
|
19,39
|
19,22
|
15,96
|
12,15
|
NA
|
2
|
Jumlah Demo
|
17
|
29
|
68
|
36
|
16
|
3
|
Konflik Horisontal
|
2
|
3
|
10
|
25
|
9
|
4
|
Jenis Ijin yang dikeluarkan
|
42 ijin
|
42 ijin
|
42 ijin
|
42 ijin
|
42 ijin
|
5
|
Lama proses perijinan
|
3-6 Hari
|
3-6 Hari
|
3-6 Hari
|
3-6 Hari
|
3-5 Hari
|
Sumber : Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Bupati Dompu Tahun 2015
Selanjutnya,Incremental Capital Output Ratio(ICOR)
merupakan parameter ekonomi makro yang menggambarkan rasio investasi
capital/modal terhadap hasil yang diperoleh (output) dengan menggunakan investasi tersebut. ICOR juga bisa
diartikan sebagai dampak penambahan capital terhadap penambahan sejumlah output
(keluaran).
Kapital diartikan sebagai barang modal fisik yang
dibuat oleh manusiadari sumber daya alam, untuk digunakan secara terus menerus
dan berulangdalam proses produksi.
Sedangkan output adalah besarnya nilai keluaran darisuatu proses ekonomi
(produksi) yang dalam hal ini digambarkan melaluiparameter ”Nilai Tambah”.
Berikut disajikan data ICOR Kabupaten Dompu dalam tabel.
Tabel 2.72
Uraian
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
PDRB (ADHK 2010)
(milliard Rp)
|
3.084,87
|
3.303,02
|
3.511,45
|
3.689,04
|
3.915,42
|
Perubahan
(milliard Rp)
|
121,53
|
222,15
|
204,40
|
177,62
|
226,38
|
PMTB (ADHK 2010)
(milliard Rp)
|
972,42
|
1.107,46
|
1.358,92
|
1.359,35
|
1.342,91
|
ICOR
|
7,77
|
4,38
|
5,42
|
7,65
|
6,00
|
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Dompu
Salah satu faktor
penting dalam kerangka pembangunan daerah adalah menyangkut kualitas sumber
daya manusia (SDM).Dengan semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan,
maka diharapkan semakin baik kualitas SDM yang ada.Perkembangan rasio lulusan
S1/S2/S3 selama periode 2008-2012 cukup berfluktuasi.Tahun 2010 rasio lulusan
S1/S2/S3 Kabupaten Dompu mencapai 80 per 10.000 penduduk.Artinya, terdapat 80
orang lulusan S1/S2/S3 dari 10.000 penduduk di Kabupaten Dompu. Terjadi peningkatan yang signifikan
pada Tahun 2014 dengan rasio 710 per 10.000 penduduk yang berarti pada Tahun
2014 terdapat 710 orang lulusan D4/S1/S2/S3 dari 10.000 penduduk di Kabupaten Dompu.
Rasio
ketergantungan digunakan untuk mengukur besarnya beban yang harus ditanggung
oleh setiap penduduk berusia produktif terhadap penduduk yang tidak
produktif.Rasio ketergantungan Kabupaten Dompu Tahun 2014 relatif menurun bila
dibandingkan dengan Tahun 2010. Jika Tahun 2010 rasio ketergantungan hanya
sebesar 64,77%, kemudian pada Tahun 2011 sampai Tahun 2013 menurun menjadi 63,77%.
Sampai dengan Tahun 2014, rasio ketergantungan ini cenderung tetap, yaitut
63,64%,dengan kata lain, setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap
produktif) di Kabupaten Dompu mempunyai tanggungan sebanyak 64 orang yang belum
produktif dan dianggap tidak produktif lagi.