PROFIL KABUPATEN DOMPU (Bagian 4)

Sambungan dari Profil Kabupaten Dompu Bagian 3. Berdasarkan data yang ada, jumlah kunjungan wisatawan baik domesti k maupun mancanegar...

Berdasarkan data yang ada, jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara mengalami perubahan setiap tahunnya. Data jumlah kunjungan dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

1.4.2.3           25% Kelautan dan Perikanan

Sektor perikanan merupakan sektor yang memiliki kontribusi cukup signifikan terhadap PDRB Kabupaten Dompu dengan jumlah kontribusi sebesar 7,dari total PDRB dengan nilai produksi sebesar Rp. 283.855.000.000 pada Tahun 2014. Adapun gambaran perkembangan kontribusi dan laju pertumbuhan serta nilai PDRB sektor perikanan Tahun 2012-2014 adalah sebagai berikut :

Sektor Perikanan Kabupaten Dompu Tahun 2012 – 2014
No
Uraian
2012
2013
2014
1.
Pertumbuhan
6,13
2,39
3,58
2.
Kontribusi
7,62
7,43
7,25
3.
Nilai PDRB ADHK
267.648.000.000
274.044.000.000
283.855.000.000
Sumber : PDRB Kabupaten Dompu Tahun 2012-2014

Pada Tahun 2014 total produksi perikanan baik dari hasil tangkapan maupun budidaya sebesar 23.993,81 Ton sedangkan pada Tahun 2015 meningkat menjadi 64.056,15 Ton. Adapun perkembangan produksi perikanan Kabupaten Dompu dalam kurun waktu 2012-2015 adalah sebagai berikut.

NO
JENIS KEGIATAN
PRODUKSI TAHUNAN/TON
2012
2013
2014
2015
1
Penangkapan di laut
7,566.90
6.632
7.475,41
47.335,30
2
Penagkapan di Perairan Umum
951.34
-
-
-
3
Budidaya Laut
965.00
220
15.458
15.485
4
Budidaya Air Payau
1,341.60
295,70
909,04
683,33
5
Budidaya Air Tawar
123.10
862,50
151,36
552,52
JUMLAH
10,947.94
8010,20
23.993,81
64.056,15
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2015

Adapun perkembangan sarana dan prasarana kelautan dan perikanan Tahun 2013-2015 adalah sebagai berikut :

NO
JENIS ARMADA
TAHUN
KET
2013
2010
2011
2015
1
Jukung
314
778
509
1.016

2
Motor Tempel
1420
860
1008
1.758

3
Kapal Motor  < 5 GT
250
270
168
757

4
Kapal Motor  5-10 GT
59
59
59
6

5
Kapal Motor  10-30 GT
8
2
1
1
Nelayan andon
6
Kapal Patroli
2
3
3
5

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2015


NO
JENIS ALAT TANGKAP
TAHUN
KET
2013
2010
2011
2015
1
Payang
105
-
-
-

2
Jala Oras
-
-
83
140

3
Gill Neet Hanyut
525
540
498
1.040

4
Gill Neet Tetap
97
66
100
28

5
Purse Seine
126
35
35
14

6
Jaring Klitik
103
103
103


7
Tramel Neet
183
317
317
398

8
Bagan
135
40
40
25

9
Pancing Rawe
127
147
64


10
Pancing Lainnya
218
93
93
230

11
Pancing Cumi
-
100
214
378

12
Serok
-
-
875
496

13
Lain-lain
75
42
42
4.380

JUMLAH
1.694
1.483
2.464
7.129

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2015 
Komoditi rumput laut merupakan komoditi yang diprioritaskan pengembangannya. Adapun perkembangan komoditi rumput laut Kabupaten Dompu Tahun 2013-2015 adalah sebagai berikut :

No
Tahun
Luas Areal
Produksi
(Ton/Thn)
%
Pemanfaatan Areal
Potensi (Ha.)
Termanfaat kan (Ha.)
Belum Termanfaatkan (Ha.)
1
2011
3.921
500
798
905,25
38,52
2
2012
3.921
500
798
965
38,52
3
2013
3.921
500
798
270
38,52
4
2014
3.972
384,25
3.587,75
5.606 *

5
2015
3.973
448,75
3.524,25
12.842,50
11,29
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2015
 * Berat Basah

1.4.2.4           Perdagangan

Sektor perdagangan merupakan sektor penopang perekonomian terbesar kedua setelah sektor pertanian bagi Kabupaten Dompu dengan kontribusi sebesar 14,76% terhadap PDRB. Volume perdagangan Kabupaten Dompu terus menunjukkan peningkatan. Pada Tahun 2012 nilai PDRB sektor perdagangan sebesar Rp. 506.157.000.000 pada Tahun 2012 meningkat menjadi Rp. 578.049.000.000 pada Tahun 2014. Adapun perkembangan sektor perdagangan ditunjukkan oleh tabel berikut ini :

Kabupaten Dompu Tahun 2012-2014

No
Uraian
2012
2013
2014
1.
Pertumbuhan
6,90
6,75
6,98
2.
Kontribusi
14,41
14,65
14,76
3.
Nilai PDRB ADHK
506.157.000.000
540.336.000.000
578.049.000.000
Sumber : PDRB Kabupaten Dompu 2012-2014

1.4.2.5           Perindustrian

Jumlah industri di Kabupaten Dompu pada Tahun 2015 mengalami pertumbuhan 1,09% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Khusus pertumbuhan IKM formal tercatat sebesar 4,79%. Secara rata-rata pertumbuhan industri kecil dan menengah Kabupaten Dompu dalam kurun waktu 2011-2015 adalah 0,9%. Khusus IKM formal pertumbuhan rata-rata per tahun mencapai 3,62%.
Kontribusi sektor industri di Kabupaten Dompu masih relatif kecil yaitu hanya sebesar 2,46% terhadap total PDRB Kabupaten Dompu. Adapun perkembangan sektor industri ditunjukkan oleh tabel berikut ini :

Kabupaten Dompu Tahun 2012-2014

No
Uraian
2012
2013
2014
1.
Pertumbuhan
5,89
3,38
5,39
2.
Kontribusi
2,51
2,47
2,46
3.
Nilai PDRB ADHK
88.306.000.000
91.291.000.000
96.211.000
Sumber : Dompu Dalam Angka Kabupaten Dompu 2012-2014

1.4.2.6           Ketransmigrasian

Secara umum pelaksanaan urusan transmigrasi diarahkan pada program dan kegiatan yang mengarah pada pencarian dan identifikasi lahan transmigrasi, penempatan transmigrasi dan pembinaan transmigrasi.Adapun beberapa hasil program dan kegiatan yang dilaksanakan selama Tahun 2013-2015 dapat dilihat pada tabel berikut :

Kabupaten Dompu Selama Tahun 2013 – 2015

No
Uraian
Jumlah
2013
Jumlah
2014
Jumlah
2015
1
Aspek Kelembagaan




Kelembagaan Administratif Desa
-          Dusun
-          RT

5  Dusun
9 RT

2 Dusun
4 Rt

5 Dusun
14 RT

Kelompok Tani
-          Gapoktan
-          Kelompok Tani Ternak/Pertanian

4 Kelompok
42 Kelompok

1 kelompok
5 kelompok

1 Kelompok
15 Kelompok

Koperasi
1 Unit
1 Unit
1 Unit

Sarana Prasarana :




-          Jalan Poros
-          Jalan Desa
-          Jembatan



-          Sekolah Dasar

-          Puskesmas Pembantu
-          PLTS

Bantuan :
-          Alsintan (Hand Tracktor)
-          Alat Pengolah Biji Jarak/ Jagung

-          Genset
-          Pompa Air
-          Pengering Padi/Jagung
-          Permodalan Koperasi
3,9 Km
13 Km
7 Unit



2 Unit

2 Unit
282 Unit


3 Unit
1 Unit
2 Unit

20 Orang
-
2,6 Km
2 Km
3 Unit  (jembatan kayu)

1 Unit (Gedung belum ada)
1 unit
-

4 Unit
4 Unit Treser

5unit
3 unit
2 unit
-

9 Km
12  Km
13 Unit (Jembatan Beton 5, Kayu 8 Unit)
3 Unit

2 Unit
10 Unit


6 Unit

1 Unit

2 Unit
-
-
-
Sumber : Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Dompu 2015

1.5          Aspek Daya Saing Daerah

1.5.1        Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

Analisis fokus kemampuan ekonomi daerah dilihat dari indikator kemampuan daerah dalam meningkatkan pendapatan masyarakatnya. Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita di Kabupaten Dompu selama Tahun 2010-2014 mengalami kenaikan sebesar 6,93% per tahun yaitu dari Rp. 4.245.048 pada Tahun 2010 menjadi Rp. 5.422.788 pada Tahun 2014.
Peningkatan konsumsi rumahtangga per kapita tersebut antara lain disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Dompu yang mengakibatkan meningkatnya konsumsi barang dan jasa. Selain itu, membaiknya kondisi ekonomi masyarakat serta perkembangan ilmu dan teknologi mempengaruhi perubahan selera dan perilaku konsumsi masyarakat.
Meningkatnya pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita lebih banyak ditopang oleh pengeluaran konsumsi pangan per kapita.Besarnya kontribusi pengeluaran konsumsi rumah tangga pangan per kapita terhadap pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita selama Tahun 2010-2014 dapat dilihat pada tabel dibawah.
Produktivitas total Kabupaten Dompu selama Tahun 2012-2014 menunjukkan kenaikan sebesar 14,68% per tahun, yaitu dari Rp. 39.541.042,18 per angkatan kerja pada Tahun 2012 menjadi Rp. 51.151.971,93 per angkatan kerja pada Tahun 2014.

No
Indikator
Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
1
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga per kapita
4.245.048
4.997.748
4.811.712
5.262.096
5.422.788
2
Pengeluaran Konsumsi Pangan perkapita
62,61%
55,84%
61,58%
60,24%
61,18%
3
Pengeluaran Konsumsi Non Pangan perkapita
37,39%
44,16%
38,42%
39,76%
38,82%
4
Produktivitas total daerah (Rp.)
NA
NA
39.541.042,18
45.520.155,97
51.151.971,93
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Dompu

Produktifitas total daerah ditunjukkan oleh kemampuan angkatan kerja untuk menghasilkan produksi barang atau jasa. Jumlah PDRB ADHK Kabupaten Dompu Tahun 2014 adalah sebesar Rp. 3.915.419.000.000 dengan jumlah angkatan kerja sebesar 87.503 orang, dengan demikian produktifitas angkatan kerja Kabupaten Dompu adalah sebesar Rp. 44.746.111,56 per orang.

1.5.2        Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastuktur

Panjang jalan Kabupaten Dompu Tahun 2015 tercatat sepanjang 931,13 Km dengan tingkat kemantapan sebesar 29,23%. Selanjutnya sarana perhubungan lain yang berada di Kabupaten Dompu adalah 1 buah terminal tipe C dan 2 buah pelabuhanlaut. Berdasarkan data Dinas Perhubkominfo Kabupaten Dompu Tahun 2015 rasio panjang jalan terhadap jumlah kenderaan adalan 1 Km : 138 unit. Jumlah orang dan barang yang terangkut oleh angkutan umum di Kabupaten Dompu selama Tahun 2015 adalah sebanyak 400.044, sedangkan jumlah orang atau barang yang melalui terminal/pelabuhan di Kabupaten Dompu selama Tahun 2015 adalah sebanyak 260.068.
Di Kabupaten Dompu tahu 2015 terdapat 18 hotel melati dan 3 homestay yang dilengkapi oleh puluhan rumah makan atau restaurant dan teresebar di 8 Kecamatan se Kabupaten Dompu.Untuk mendukung investasi di Kabupaten Dompu ketersediaan energi berupa pasokan listrik merupakan hal utama yang harus disediakan. Sampai dengan Tahun 2015 ini seluruh desa se Kabupaten Dompu telah berlistrik dengan perkiraan ketersediaan listrik sebesar 48.000,259 MW dan rasio elektrikasi sebesar 84,57%, artinya 84,57% rumah tangga di Kabupaten Dompu telah terpasang jaringan listrik.
Keamanan, ketertiban dan penanggulangan kriminalitas merupakan salah satu prioritas untuk mewujudkan stabilitas penyelenggaraaan pemerintahan terutama di daerah.Pemerintahan Daerah dapat terselengggara dengan baik apabila pemerintah dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat, menjaga ketertiban dalam pergaulan masyarakat serta menanggulangi kriminalitas.
Kondisi yang kondusif (aman dan tertib) suatu wilayah merupakan salah satu syarat untuk menarik investasi disamping prosedur dan proses perijinan yang tepat waktu. Menurunnya angka kriminalitas dan jumlah demo serta lebih singkatnya waktu penyelesaian perijinan diharapkan dapat mendukung iklim investasi di Kabupaten Dompu.
Upaya untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif merupakan tantangan yang cukup berat bagi Pemerintah Kabupaten Dompu, karena menyangkut beberapa peraturan baik di tingkat pusat maupun daerah.Perbaikan iklim, investasi perlu dilakukan pemerintah daerah untuk menyikapi perbaikan di bidang peraturan perundang-undangan di daerah, perbaikan pelayanan, dan penyederhanaan birokrasi.Adapun indikator investasi disajikan pada tabel berikut ini.

No
Indikator
Tahun
2011
2012
2013
2014
2015
1
Angka Kriminalitas
19,39
19,22
15,96
12,15
NA
2
Jumlah Demo
17
29
68
36
16
3
Konflik Horisontal
2
3
10
25
9
4
Jenis Ijin yang dikeluarkan
42 ijin
42 ijin
42 ijin
42 ijin
42 ijin
5
Lama proses perijinan
3-6 Hari
3-6 Hari
3-6 Hari
3-6 Hari
3-5 Hari
Sumber : Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Dompu Tahun 2015

Selanjutnya,Incremental Capital Output Ratio(ICOR) merupakan parameter ekonomi makro yang menggambarkan rasio investasi capital/modal terhadap hasil yang diperoleh (output) dengan menggunakan investasi tersebut. ICOR juga bisa diartikan sebagai dampak penambahan capital terhadap penambahan sejumlah output (keluaran).
Kapital diartikan sebagai barang modal fisik yang dibuat oleh manusiadari sumber daya alam, untuk digunakan secara terus menerus dan berulangdalam proses produksi.  Sedangkan output adalah besarnya nilai keluaran darisuatu proses ekonomi (produksi) yang dalam hal ini digambarkan melaluiparameter ”Nilai Tambah”. Berikut disajikan data ICOR Kabupaten Dompu dalam tabel.

Uraian
2010
2011
2012
2013
2014
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
PDRB (ADHK 2010)
(milliard Rp)
3.084,87
3.303,02
3.511,45
3.689,04
3.915,42
Perubahan
(milliard Rp)
121,53
222,15
204,40
177,62
226,38
PMTB (ADHK 2010)
(milliard Rp)
972,42
1.107,46
1.358,92
1.359,35
1.342,91
ICOR
7,77
4,38
5,42
7,65
6,00
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Dompu

Salah satu faktor penting dalam kerangka pembangunan daerah adalah menyangkut kualitas sumber daya manusia (SDM).Dengan semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan, maka diharapkan semakin baik kualitas SDM yang ada.Perkembangan rasio lulusan S1/S2/S3 selama periode 2008-2012 cukup berfluktuasi.Tahun 2010 rasio lulusan S1/S2/S3 Kabupaten Dompu mencapai 80 per 10.000 penduduk.Artinya, terdapat 80 orang lulusan S1/S2/S3 dari 10.000 penduduk di Kabupaten Dompu. Terjadi peningkatan yang signifikan pada Tahun 2014 dengan rasio 710 per 10.000 penduduk yang berarti pada Tahun 2014 terdapat 710 orang lulusan D4/S1/S2/S3 dari 10.000 penduduk di Kabupaten Dompu.
Rasio ketergantungan digunakan untuk mengukur besarnya beban yang harus ditanggung oleh setiap penduduk berusia produktif terhadap penduduk yang tidak produktif.Rasio ketergantungan Kabupaten Dompu Tahun 2014 relatif menurun bila dibandingkan dengan Tahun 2010. Jika Tahun 2010 rasio ketergantungan hanya sebesar 64,77%, kemudian pada Tahun 2011 sampai Tahun 2013 menurun menjadi 63,77%. Sampai dengan Tahun 2014, rasio ketergantungan ini cenderung tetap, yaitut 63,64%,dengan kata lain, setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap produktif) di Kabupaten Dompu mempunyai tanggungan sebanyak 64 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi.

Related

Lipsus 7313067775058130878

Posting Komentar Default Comments

Untuk dapat memberikan komentar, Anda harus menggunakan salah satu akun atau profile yang Anda miliki. Bila tidak ada, silahkan pilih sebagai "Anonymous"

emo-but-icon

VISI, MISI & PROGRAM BAPASLON WALIKOTA-WAKIL WALIKOTA BIMA

BERITA KEHILANGAN

Comments

Recent

PENDAFTARAN PASLON PILKADA BIMA

item