Menteri Kesehatan Hadiri Peletakan Batu Pertama Pembangunan RSUD Kota Bima
Grand Desain RSUD Kota Bima. (ist) Aktualita, Kota Bima – Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bima resmi dimulai, ditandai denga...
![]() |
Grand Desain RSUD Kota Bima. (ist) |
Aktualita, Kota Bima – Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bima resmi dimulai, ditandai dengan seremoni peletakan batu pertama (groundbreaking) yang dihadiri oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. H. Lalu Muhammad Ikbal, dan Wali Kota Bima H. A. Rahman H. Abidin, SE, Rabu 28 Mei 2025.
Pembangunan RSUD Kota Bima merupakan bagian dari program prioritas nasional di bidang kesehatan. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima, Ahmad, S.Sos., M.Kes., menjelaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau Quick Win, program strategis Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan meningkatkan pelayanan kesehatan di wilayah terpencil, perbatasan, dan kepulauan.
“Program ini mencakup pemeriksaan kesehatan gratis, penanggulangan TBC, serta peningkatan kapasitas RSUD di berbagai daerah. Hari ini, pembangunan RSUD Kota Bima dimulai secara resmi oleh Menteri Kesehatan, Gubernur NTB, dan Wali Kota Bima,” ujar Ahmad.
Dua Tahap Pekerjaan Pembangunan
Pembangunan RSUD Kota Bima dibagi ke dalam dua tahap utama, yaitu tahap perencanaan dan tahap konstruksi. Untuk tahap konstruksi meliputi persiapan, perizinan, penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMKK), pembangunan struktur dan arsitektur, instalasi MEP (mekanikal, elektrikal, dan plumbing), utilitas bangunan, bangunan penunjang, hingga pengembangan infrastruktur dan lansekap.
Proyek ini dijadwalkan berlangsung selama 260 hari kalender sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) pada 10 April 2025, dan ditargetkan selesai pada 25 Desember 2025. Masa pemeliharaan proyek berlangsung selama 365 hari setelah penyelesaian pekerjaan (PHO).
Spesifikasi RSUD Kota Bima
RSUD Kota Bima akan dibangun sebagai rumah sakit tipe C dengan total luas bangunan 7.557 meter persegi dan tiga lantai. Proyek fisik memiliki nilai kontrak sebesar Rp130,38 miliar. Selain itu, akan dilengkapi sarana dan prasarana pendukung seperti genset, IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah), dan WTP (Water Treatment Plant) senilai Rp10 miliar.
Pengadaan alat kesehatan (Alkes) mencapai Rp20 miliar melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), sedangkan pembangunan ruang rawat inap senilai Rp30 miliar didanai melalui Dana Alokasi Umum (DAU).
Fasilitas yang tersedia mencakup ruang rawat inap dengan kapasitas 100 tempat tidur, IGD dan nurse station, ruang ICU dan ICVCU, ruang operasi, klinik, laboratorium lengkap, ruang tunggu, serta alkes canggih seperti CT Scan dan alat cuci darah.
“Mari kita doakan bersama, semoga pembangunan RSUD Kota Bima berjalan lancar dan dapat segera dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat,” ujar Ahmad menutup pernyataannya usai acara groundbreaking.
Dengan dimulainya pembangunan ini, Pemerintah Kota Bima berharap dapat menghadirkan pelayanan kesehatan yang lebih memadai, merata, dan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.
[akt/*]