Oknum Guru Cabuli Siswinya, ini Kata Ketua PGRI NTB
Dua korban oknum guru cabul saat melapor ke Polres Dompu. Foto: yani AKTUALITA.INFO, DOMPU – Perilaku amoral oknum guru SMA PGRI Domp...
3/17/2016 03:39:00 PM
https://www.aktualita.info/2016/03/oknum-guru-cabuli-siswinya-ini-kata.html
Dua korban oknum guru cabul saat melapor ke Polres Dompu. Foto: yani |
Kelakuan oknum dinilai merusak marwah PGRI, yang selama ini selalu berusaha mengangakat dan menjaga derajat guru agar lebih dihormati bagi peserta didik maupun masyarakat. Guru tidak hanya sebagai tenaga pendidik, namun juga sebagai bapak dan ibu dari peserta didik.
“Tidak ada toleransi kalau model oknumnya seperti itu. Kita sekarang berjuang mempertahankan marwah organisasi,” kata Ketua PGRI NTB, Haji Ali Rahim saat dihubungi Aktualita.info melalui telepon seluler, Kamis (17/3).
Ali yang barusaja kembali dari prosesi pemakaman almarhum Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Dr. H. Sulistiyo, M.Pd, mengatakan PGRI sejatinya adalah kumpulan pendidik yang memiliki integritas kepribadian yang akan digugu dan ditiru oleh anak didik. Pencitraan melalui integritas kepribadian yang dimiliki harus terus dilakukan agar dicintai masyarakat. “Intinya marwah PGRI kita tempatkan di atas segalanya, jauh dari perbuatan yang tidak baik,” terangnya.
Terkait kasus dugaan pencabulan oknum guru tersebut, Ali menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum. Jika tidak bersalah, maka harus dibersihkan nama baiknya.
“Namun jika terbukti bersalah, saya akan segera membuat SK pemecatan demi menjaga marwah PGRI,” kata Ali. “Kasus ini juga harus menjadi pembelajaran bagi guru yang lain. Menjadi keharusan menjaga marwah PGRI agar dicintai anggota dan dicintai masyarakat,” katanya lagi.
Sementara itu, Wakil Ketua PGRI NTB, Abdul Kadir dalam akun facebook menyatakan, dengan bukti-bukti yang cukup dan memadai, PGRI NTB dan YPLP NTB akan segera mengeluarkan surat pemberhentian terhadap yang bersangkutan (oknum guru cabul). Untuk siswa korban dan orangtuanya, PGRI Kabupaten Dompu diinstruksikan untuk menemui pihak keluarga dan menangani masalah tersebut, termasuk pertanggungjawaban sekolah sebagai lembaga pendidikan.
[yudha]
Berita Terkait: