PKBM Butuh Perhatian Pemerintah
PKBM Ridho Ilahi. Foto: rul AKTUALITA.INFO, KOTA BIMA - Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di wilayah Kota Bima, terus memberikan ...
11/09/2015 09:54:00 PM
https://www.aktualita.info/2015/11/pkbm-butuh-perhatian-pemerintah.html
PKBM Ridho Ilahi. Foto: rul |
AKTUALITA.INFO, KOTA BIMA - Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di wilayah Kota Bima, terus memberikan kontribusi untuk semua warga belajar (WB) atau masyarakat, melalui pendidikan non formal. Seperti yang dilakukan PKBM Ridho Ilahi yang berlokasi di jalan Kesejateraan Kelurahan Lewirato, dan PKBM Syahra di jalan Sukarno Hatta, Kelurahan Rabangodu Utara, Kecamatan Raba Kota Bima.
Dua PKBM yang berdiri sejak lama ini, sudah banyak mencetak orang-orang yang cerdas dari yang umur dewasa serta orang tua yang belum mengenal huruf (buta aksara). Bahkan anak-anak putus sekolah yang wawasannya kini tidak kalah dengan para siswa yang ada di lembaga pendidikan formal.
Wawasan yang didapatkan tidak hanya mengenal huruf dan berhitung saja. Tetapi juga memiliki keterampilan seperti kerajinan tangan dan lainya. “Semua warga belajar yang pernah mendapat pendidikan di PKBM saya ini, sudah banyak yang berhasil dan lulus semua. Bahkan mereka yang belumnya tidak bisa mandiri, kini sudah bisa mempunyai usaha masing-masing dari berbagai hasil kerajinan tangan seperti membuat kue dan lainnya," ungkap Ketua Yayasan PKBM Ridho Ilhai, Rusbianti S.Sos, saat ditemui di kediamanya Lewirato, Senin (09/11).
Keberhasilan yang mampu diraih para warga belajar tersebut, berkat kerja keras para pengajar (totur) yang ada di PKBM. Mereka senantiasa semangat dalam memberikan pelajaran terhadap para muridnya. "Semua pengajar yang bertugas memberikan pendidikan untuk para warga belajar di PKBM ini, yaitu orang-orang yang sudah lulus kuliah (sarjana). Sehingga cara mereka memberikan materi pelajaran, sudah tidak diragukan lagi dan mampu diserap dengan baik oleh para warga belajar tersebut," jelas Rusbianti.
Hal itu menunjukan bukti bahwa setidaknya keberadaan PKBM di wilayah Kota Bima ini juga sangat kontributif dalam dunia pendidikan non formal. Materi apa saja yang diterapkan PKBM, hampir sama dengan apa yang dituangkan dan diajarkan di sekolah-sekolah lembaga pendidikan Formal. Hanya saja, di tengah keberhasilan dan kontribusi yang telah diberikan, ada beberapa kendala yang dihadapi. “Jujur saja, sampai saat ini kami kekurangan anggaran operasional, termasuk untuk membeli perlengkapan dan kebutuhan lainnya," ujar Rusbianti.
Selama ini PKBM Ridho Ilahi hanya mengandalkan bantuan dana dari Pemerintah untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Dana bantuan tersebut diperoleh dari pengajuan proposal. “Tapi jujur saja selama ini kami tidak selamanya mendapat bantuan dana dari program Pemerintah. Karena bantuan itu kadang ada dan kadang tidak," kata Rusbianti.
Diharapkan, PKBM Ridho Ilahi bisa terus mendapat perhatian melalui program yang sudah dicanakan pemerintah. Baik itu ditingkat Pusat, Provinsi dan Pemerintah Kota Bima. "Mudah-mudahan PKBM saya ini bisa diperhatikan oleh Pemerintah. Agar kegiatan di PKBM ini terus berjala," harapnya.
Secara terpisah, Ketua PKBM Syahra Kelurahan Rabangodu Utara, Dra Amina mengaku mengalami kendala dalam hal dana operasional untuk PKBM miliknya. Jika tidak ada dana bantuan, tentu aktivitas PKBM tidak akan bisa berjalan.
Peranan PKBM di wilayah Kota Bima, banyak memberikan kemajuan dalam dunia pendidikan non formal. Kemajuan dan kontribsui besar yang diberikan melalui PKBM, diakui oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang Pendidikan, Musliar Kasim. “Pengakuan itu diujarkan saat menutup Lomba Motivasi Belajar Mandiri (Lomajari) di Jakarta Tahun 2014 lalu,” kata Aminah.
Dia menuturkan Wamendikbud menyatakan rasa optimisnya bahwa PKBM mampu membuat perekonomian Indonesia meningkat. Meski PKBM pada awalnya dibentuk sebagai wadah pemberantasan buta aksara, namun dengan potensi jumlah penduduk di tanah air yang besar, PKBM dapat meningkatkan perekonomian.
Mustahil para orang tua yang buta aksara mau datang ke PKBM tanpa nilai tambah seperti pelatihan kewirausahaan. Lulusan PKBM tidak boleh berkecil hati, karena lulusannya tidak kalah dibanding lulusan sekolah formal. “Kalau tidak bisa yang pertama, setidaknya bisa lebih baik. Kalau tidak bisa lebih baik, harus berbeda. Hal itulah yang pernah diungkapkan oleh Wawendikbud,” ujar Aminah, mengutip pernyataan Wamendikbud, Musliar Kasim.
Amina juga berharap ke depan PKBM Syahra bisa diperhatikan oleh Pemerintah. “Saya harap ke depan ada bantuan dana yang bisa didapatkan melalui program dari pemerintah. Karena tanpa adanya uluran tangan dari mereka, tentu kegiatan di PKBM ini tidak akan bisa berjalan lancar," pungkasnya.
[rul]