Melihat Aktivitas Satgas TMMD 110 Kodim Bima di Desa Rawan Konflik
Satgas TMMD 110 Kodim 1608/Bima sedang membangun jembatan mini di jalan tani yang baru dibuka. Tampak Dandim Bima (depan) sedang memantau ...
Satgas TMMD 110 Kodim 1608/Bima sedang membangun jembatan mini di jalan tani yang baru dibuka. Tampak Dandim Bima (depan) sedang memantau kegiatan. |
Nontotera adalah salah satu desa di Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Desa ini berada di pelosok bagian selatan Kecamatan Monta. Seperti apa aktivitas Satgas TMMD 110 Kodim Bima di desa rawan konflik tersebut? Berikut catatan wartawan aktualita.info
Letak Desa Nontotera cukup jauh dari pusat pemerintahan Kecamatan Monta. Kira-kira sekitar 1 jam perjalanan menggunakan mobil atau sepeda motor, untuk sampai ke desa ini. Jalannya berkelok dan lumayan sepi.
Desa yang mayoritas penduduknya menggantungkan hidup dari hasil pertanian (petani) ini, merupakan salah satu wilayah yang rawan terjadi konflik dan kriminalitas. Beberapa bulan terakhir, terjadi beberapa tindak kriminal hingga memicu konflik antar warga.
Kondisi sosial yang memprihatinkan
tersebut, memantik perhatian prajurit TNI wilayah Kodim 1608/Bima. Untuk
menekan terjadinya konflik dan tindakan kriminal di desa setempat, Kodim
1608/Bima menjadikan Desa Nontotera sebagai salah satu pusat pelaksanaan
kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-110 tahun 2021. Selain di Desa
Waro dan Desa Tolouwi, Kecamatan Monta.
Di Desa Nontotera, Satgas
TMMD 110 Wilayah Kodim 1608/Bima membangun Pos Pengamanan (Pospam) Terpadu. Lokasinya
tepat di wilayah perbatasan dengan Desa Sondo. Pospam untuk menjaga kemananan
dan ketertiban masyarakat ini, dibangun di atas tanah hibah milik salah satu
warga Desa Nontotera.
Pospam Terpadu yang sedang dikerjakan. |
“Pospam Terpadu penting
dibangun karena di daerah ini rawan konflik. Dari data pihak kepolisian, banyak
terjadi konflik di daerah ini. Terutama Desa Nontotera, Desa Waro, Desa Tanggabaru,
Desa Tolouwi. Selain itu, tingkat kriminalitas di daerah-daerah ini lebih
sering terjadi dari desa lain,” jelas Dandim 1608/Bima, Letkol Inf Teuku Mustafa
Kamal, saat meninjau pekerjaan fisik Satgas TMMD 110 di Desa Nontotera, Rabu
(10/3).
Pospam Terpadu juga akan
memudahkan pihak keamanan dari TNI, Polri dan Pemerintah Daerah dalam
melaksanakan langkah-langkah pencegahan konflik dan kriminalitas. Karena keberadaannya
lebih dekat dengan lingkungan masyarakat.
“Posisi Koramil dan Polsek
Monta kan jauh dari sini. Sehingga apabila sesuatu terjadi, penanganannya
terlambat,” kata Dandim yang juga Komandan Satgas TMMD 110.
Selain itu, Desa Nontotera
merupakan salah satu jalur wisata yang ada di Kabupaten Bima. Yakni, Pantai Wane
dan Pantai Rontu. Keberadaan Pospam Terpadu akan memberi keamanan dan kenyamanan
masyarakat, apabila menuju ke objek wisata tersebut.
“Di Pospam Terpadu ini
nanti kita tempatkan personil gabungan. Ada TNI, kemudian nanti kita
koordinasikan dengan Polres agar menempatkan personil. Kemudian, ada juga dari
Pemda dalam hal ini Satpol PP,” ungkap Dandim.
Rencananya, 15 prajurit
TNI akan ditempatkan di Pospam terpadu bersama dengan personil Polres dan
Satpol PP. Personil gabungan tersebut akan disiagakan untuk menjaga kemanan wilayah
setempat 1x24 jam.
Dengan adanya Pospam
Terpadu, Babinsa dan Bhabinkamtibmas akan lebih eksis berada di tempat. Mereka juga
akan sering berada di tengah masyarakat sambil melaksanakan pembinaan, peningkatan
wawasan, dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya persatuan dan
kesatuan.
“Harapan saya kedepan, antar
masyarakat Bima bisa menjalin kehidupan yang harmonis. Baik itu antar keluarga
maupun antar desa sehingga tidak ada terjadi konflik. Setiap ada konflik bisa
dicarikan solusi terbaik dan selesaikan dengan musyawarah. Sehingga di sini
tidak ada lagi konflik, aksi tutup jalan maupun perang antar kampung,” harap Dandim.
Selain menggenjot pembangunan
Pospam Terpadu di Desa Nontotera, Satgas TMMD 110 juga menggenjot pembukaan
jalan tani dan jembatan mini. Alat berat (eskavator) diturunkan Kodim Bima
untuk mengerjakan jalan sepanjang 1,4 kilometer tersebut, plus saluran drainase
bagian kanan dan kiri jalan.
Alat berat saat mengerjakan jalan tani dan saluran drainase |
Kemudian, di jalan tani itu
ada 5 titik jembatan mini yang tengah dibuat Satgas TMMD. Untuk mempermudah
akses masyarakat, karena sepanjang jalan itu dipisah 5 sungai kecil dan saluran
drainase.
Jembatan mini atau dekker (duiker) yang
sementara dalam proses pengerjaan itu, sebenarnya sudah mencapai hasil sekitar
50 persen. Namun karena hujan, beberapa bagian pondasi jembatan tergerus air
sehingga beberapa kali diperbaiki kembali.
“Saat hujan, aliran air dari
gunung deras mengalir ke sungai kecil ini. Jadi, kita prioritaskan dulu
pekerjaan jalan tani dan jembatan kecil ini sampai rampung karena hujan terus
mengguyur,” terang Dandim.
Terkait partisipasi
masyarakat, pria Aceh ini mengaku sangat antusias dan tidak mengecewakan. Dengan
adanya TMMD, masyarakat desa setempat proaktif bekerjasama.
“Alhamdulillah, mindset
masyarakat sudah bergeser ke arah yang positif. Sudah perlahan mulai membangun
kebersamaan. Kita harapkan kebersamaan masyarakat ini tetap terbina satu sama
lainnya dalam kehidupan sehari-hari,” akunya.
Selain pekerjaan Pospam Terpadu,
jalan tani dan jembatan mini, Satgas TMMD 110 juga membangun sejumlah fasilitas
umum dan memperbaiki tempat ibadah di Desa Waro dan Desa Tolouwi. Dua desa yang
juga rawan konflik komunal.
Di Desa Waro sebut Dandim,
pihaknya membangun sejumlah fasilitas umum seperti bak air wudhu dan MCK.
Sedangkan di Desa Tolouwi, memperbaiki tempat ibadah. Diantaranya, pemasangan
keramik masjid, pemasangan pintu dan jendela masjid.
“Semua pekerjaan fisik ini
target kita akhir bulan Maret tuntas. Sebenarnya bisa cepat, tapi karena
kendala kita musim hujan,” katanya.
Untuk kegiatan non-fisik sambung Dandim, melaksankan
sosialisasi dan penyuluhan bekerjasama dengan instansi terkait. Baik pihak Polres,
Kejaksaan, BNN, Pemda dan lainnya. Materinya terkait wawasan kebangsaan dan
bela negara, hukum dan kesehatan. Sasarannya masyarakat dan pelajar.
“Khusus penyuluhan wawasan
kebangsaan dan bela negara, sasarannya pelajar dan dilaksanakan di sekolah. Kita
tanamkan wawasan kebangsaan dan bela negara mereka sebagai generasi penerus
bangsa dan calon pemimpin nantinya. Agar mereka cinta tanah air, persatuan dan
kesatuan,” tutup Dandim.
Kagiatan TMMD 110 Kodim Bima
Diapresiasi Kepala Desa Sirajudin. Dia mengaku, kehadiran TMMD membuat
masyarakat senang. Karena selama ini, wilayah setempat jarang tersentuh
kegiatan-kegiatan yang menyatukan kebersamaan masyarakat.
“Alhamdulillah, setelah
masuk TMMD masyarakat sudah nyaman. Saya bangga dengan adanya TMMD, karena bisa
menciptakan situasi Kamtibmas kondusif,” akunya di lokasi pembangunan Pospam
Terpadu, Rabu (10/3).
Dia berharap, Pospam Terpadu segera rampung dan diaktifkan. Agar masyarakat merasa nyaman beraktivitas. Dia juga menyampaikan terimakasih kepada Satgas TMMD karena telah membangun berbagai fasilitas yang dibutuhkan masyarakat. Terutama jalan tani yang nantinya dapat mempermudah akses petani menuju lahan sawah dan kebun, maupun saat pengangkutan hasil pertanian. (*)
YUDHA LM. TUDIANSYAH
Baca juga: Satgas TMMD 110 Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Tentang Hukum dan Bahaya Narkoba
Baca juga: Pra TMMD ke-110, Kodim 1608/Bima RehabMasjid dan Bangun Sejumlah Fasilitas di Tiga Desa
Baca juga: TMMD Hari Kedua Wilayah Kodim 1608/Bima,TNI Tanamkan Wawasan Kebangsaan Pada Pelajar dan Masyarakat
Baca juga: https://www.aktualita.info/2021/03/tmmd-kodim-bima-sinergitas-prajurit-tni.html