Hadapi Cuaca Ekstrem, Polres Bima Kota Gelar Pasukan Penanggulangan Bencana Alam

Kapolres Bima Kota bersama Dandim 1608 Bima dan tamu undangan memeriksa alat perlengkapan penanggulangan bencana. [akt/ist] AkTUALIT...


Kapolres Bima Kota bersama Dandim 1608 Bima dan tamu undangan memeriksa alat perlengkapan penanggulangan bencana. [akt/ist]

AkTUALITA.INFO, KOTA BIMA-Menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam akibat cuaca ekstrem, Polres Bima Kota laksanakan apel Gelar Pasukan Aman Nusa II di Mapolres setempat, Rabu (15/1).

Apel gelar pasukan penanggulangan bencana alam itu, diikuti personel seluruh satuan Polres Bima Kota, anggota TNI dari Kodim 1608 Bima, Brimob, Sat Pol PP,  dan BPBD Kota Bima. Apel dipimpin Kapolres Bima Kota AKBP Haryo Tejo Wicaksono SIK.

Kapolres mengatakan, apel tersebut untuk menyamakan langkah dan menyatukan tekad dalam menanggulangi bencana alam yang menjadi atensi Presiden RI.

Selain itu, melihat kesiapan masing-masing instansi di lingkungan Pemkot Bima dalam rangka penanggulangan bencana alam.

Baca juga: Polisi dan BPBD Bahas Penanggulangan Bencana Alam, Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem

Menurut Kapolres, penanggulangan bencana alam tidak dilkukan sendiri-sendiri.  Melainkan harus dilakukan secara sinergis oleh semua pihak. Baik pemerintah pusat, Pemprov,  Pemkab dan Pemkot, swasta dan masyarakat.

"Hal itu sejalan dengan undang-undang nomor 24 tahun 2007," sebutnya.

Lebih jauh Kapolres menjelaskan,  penanggulangan bencana adalah tanggungjawab semua warga negara. "Dengan komando pemerintah daerah, yang selanjutnya semua instansi harus ikut berperan aktif," tuturnya.

Dia menuturkan, global warming atau pemanasan global yang saat ini mempengaruhi dunia, telah menyebabkan bencana hydrometeorologi. Yaitu, bencana yang berkaitan dengan cuaca dan iklim yang tadinya mudah diprediksi, menjadi semakin sulit diprediksi.

"Kejadian bencana hydrometeorologi bisa setiap saat terjadi, dengan intensitas dan skala di luar apa yang bisa kita perkirakan," ujarnya.

Dikatakannya, dampak langsung dari bencana hydrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, gelombang pasang dan angin puting beliung.

Dampak iktutannya, lanjut Kapolres, juga sangat merugikan. Seperti, terganggunya distribusi logistik, gangguan produksi pertanian atau gagal panen, kebakaran dan kelaparan.

"Ancaman yang semakin meninggi ini harus kita hadapi, dengan pengelolaan penanggulangan bencana secara lebih baik," tuturnya.

Pengelolaan secara lebih baik jelas Kapolres, semua komponen terkait harus memahami ancaman dan memahami kekuatan atau kapasitas. Selain itu, kemampuan untuk memahami risiko dan mampu menetapkan penanganan untuk mengurangi risiko.

"Faktor kunci linnya adalah meningkatkan kesiapsiagaan. Artinya, kemampuan untuk mengantisipasi ancaman, mampu melawan pada saat kejadian bencana dan mampu bangkit atau cepat pulih dari dampak bencana," jelasnya.

Berdasarkan informasi dari BMKG Bima, ungkap Kapolres, pada bulan Januari dan Februari 2020 merupakan puncak musim hujan.

Dia mengimbau jajarannya dan instansi terkait, agar mengambil langkah-langkah kesiapsiagaan akan potensi terjadinya dampak bencana hydrometeorologi. "Sesuai dengan tupoksi masing-masing," pungkas Kapolres

Pada apel gelar pasukan penanggulangan bencana alam, kepolisian setempat memamerkan sejumlah peralatan dan perlengakapan penanggulangan bencana alam. Diantaranya, perahu karet, gergaji mesin (chainsaw), dan berbagai jenis kendaraan taktis siaga bencana.

[akt.01]


Related

Ragam 8627039714140065721

Posting Komentar Default Comments

Untuk dapat memberikan komentar, Anda harus menggunakan salah satu akun atau profile yang Anda miliki. Bila tidak ada, silahkan pilih sebagai "Anonymous"

emo-but-icon

Comments

Recent

item