Pelatihan Pengolahan Bawang Krispi Disambut Antusias, Bupati Kukuhkan 14 Tenaga Terampil
Bupati Bima melihat proses pembuatan bawang crispy (kanan). Produk bawang crispy dalam kemasan (kiri). [akt/ist] AKTUALITA.INFO , Bim...
6/11/2018 07:49:00 PM
https://www.aktualita.info/2018/06/pelatihan-pengolahan-bawang-krispi.html
Bupati Bima melihat proses pembuatan bawang crispy (kanan). Produk bawang crispy dalam kemasan (kiri). [akt/ist] |
AKTUALITA.INFO, Bima – Empat belas peserta perwakilan 14 desa di Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, mengikuti pelatihan pengolahan bawang krispi khas Bima, Rabu hingga Jumat, 6-8 Juni 2018, di aula Kantor Camat Woha. Pelatihan merupakan kerjasama Camat Woha dengan UD Bhadra Jaya 2.
Usai pelatihan mereka dikukuhkan Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, sebagai tenaga terampil profesional produksi bawang krispi khas Bima.
Pengukuhan dilakukan di Rumah Makan Tepi Langit Dorobelo, Kecamatan Woha, Sabtu, 9 Juni 2018, mendapat tanggapan positif peserta pengukuhan.
"Jika sebelumnya pelatihan hanya sekadar memberikan ilmu dan keterampilan, tetapi sekarang langsung masuk skala industri hingga pemasaran," ujar inspirator kegiatan, Al-Syafrin melalui Bidang Komunikasi Publik Diskominfostik, Suryadin.
Syafrin bersama inspirator lainnya optimis kehadiran usaha bawang krispi khas Bima mampu mendorong peningkatan taraf hidup petani. Bawang goreng khas Bima sebelumnya hanya sebagai pelengkap bumbu dapur, namun kini menjadi makanan ringan atau camilan yang bermanfaat bagi kesehatan.
Syafrin mengatakan, dengan pola pengolahan industri skala sedang, cakupan kebutuhan pasar mencapai 10 ton per bulan. Karena itu perlu dilakukan lebih banyak pelatihan untuk menghasilkan produk yang sesuai permintaan pasar dari beberapa daerah yang menanti bawang crispy ala Bima," katanya.
Rahmawati, seorang tenaga terampil yang dimintai tanggapannya usai pengukuhan menanggapi positif kegiatan pelatihan yang berlangsung tiga hari tersebut.
Katanya, peserta sangat senang mengikuti pelatihan tersebut karena merupakan hal baru. Disamping langsung berproduksi dan direkrut menjadi karyawan.
Menurutnya, bawang krispi Bima memiliki prospek yang cukup menjanjikan. Dirinya berharap pemerintah daerah turut memajukan usaha tersebut. "Dengan tingginya minat di pasar lokal dan di luar daerah maka hal ini tentu cukup menjanjikan. Karena selain untuk kebutuhan dapur, juga menjadi camilan yang dapat menurunkan gejala hipertensi, asma dan penyakit mag," tutur Rahmawati.
Sebelumya, Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, dalam sambutannya mengatakan, kemitraan yang cukup baik ini diharapkan mampu melahirkan industri rumahan (home industry) baru. “Di samping mampu mengurangi angka pengangguran, juga dapat mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Bima,” katanya.
Ia berharap kegiatan yang mendorong tumbuh kembangnya ekonomi produktif seperti ini, tidak hanya dilaksanakan di Kecamatan Woha. Tetapi juga dapat dilakukan di kecamatan lainnya.
"Pemerintah Daerah berharap agar pelatihan seperti ini tidak hanya di kecamatan Woha, tetapi juga dapat dilaksanakan di kecamatan lain yang memiliki potensi unggulan bawang merah seperti Sape, Wera, Lambu, Soromandi, Belo, Monta dan beberapa kecamatan lainnya,” harap bupati.
Direktur UD. Bhadra Jaya 2 Rita Fitriyani, menjelaskan pelatihan dilaksanakan selama 3 hari. Para peserta mendapatkan pendampingan dua tenaga ahli dari Surabaya, H. Kaimun dan H. Jafar. “Kedua orang pelatih tersebut memiliki pengalaman yang luar biasa banyaknya dalam hal pengolahan produk bawang merah. Produksi bawang crispy Bima akan dipromosikan ke luar daerah, termasuk kepada para raja Se-Nusantara," jelasnya.
Untuk meningkatkan kapasitas dan mencapai target produksi, alat-alat pengolahan akan didatangkan langsung dari Surabaya. Pelatihan ini bukan hanya seremonial, tetapi akan langsung menyerap tenaga kerja, memiliki akses pemasaran, dan menjamin harga komoditi bawang tetap mampu bersaing," pungkas Rita.
[akt.02]