Diduga Potong Bantuan Siswa Miskin, Kepala SMAN 3 Pekat Diperiksa

AKTUALITA.INFO , DOMPU - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Dompu memeriksa Kepala SMAN 3 Pekat, Syarifudin. Pemeriksaan terka...

AKTUALITA.INFO, DOMPU - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Dompu memeriksa Kepala SMAN 3 Pekat, Syarifudin. Pemeriksaan terkait dugaan pemotongan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) Tahun 2016.

Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Dompu, H Ichtiar SH mengatakan, saat dipanggil untuk pemeriksaan, Syarifudin datang bersama Ketua Komite, Wakasek, dan beberapa guru sekolah setempat. “Yang bersangkutan (Syarifudin) sudah kami periksa. Dia menunjukan sejumlah dokumen dan bukti sebagaimana yang diperintahkan dalam surat pemanggilan," katanya di ruang kerjanya, Senin (13/6).

Dalam pemeriksaan, Syarifudin membantah memotong dana BSM senilai Rp200 ribu per siswa, sebagaimana dugaan sebelumnya. Kata Ichtiar, Syarifudin mengaku membagi Rp300 ribu per siswa. “Dia mengaku kalau pembagian sebesar Rp300 per siswa memiliki dasar, karena diawali dengan keputusan bersama orangtua siswa penerima BSM,” jelas Ichtiar.

Hal itu Lanjut dia, didukung oleh bukti yang ditunjukan Syarifudin. Bukti-bukti tersebut antara lain, keputusan hasil rapat komite bersama orangtua siswa, tandatangan orangtua siswa, dan sisa uang BSM yang belum sempat dibagikan. “Beradasarkan bukti itu, Syarifudin membantah kalau pihaknya tidak benar memotong dana BSM tanpa persetujuan dari orangtua siswa,” terangnya.

Ia menyebutkan total anggaran BSM SMAN 3 Pekat mencapai Rp217 juta, dengan jumlah penerima sebanyak 296 siswa. Hanya saja dari sekian jumlah siswa itu, baru sejumlah murid saja yang dibayarkan haknya. "Karena terjadi unjukrasa kemarin di halaman sekolah itu, akhirnya pembagian dihentikan sementara oleh sekolah," tuturnya.

Ichtiar menjelaskan berdasarkan aturan pembagian dana BSM, masing-masing siswa kelas I dan II mendapat Rp500ribu per siswa. Sedangkan untuk siswa Kelas III sebesar Rp1 juta per siswa. Namun karena adanya kesepakatan dengan orangtua siswa agar semua siswa miskin dapat, akhirnya pihak sekolah membagikan dana bantuan itu masing-masing Rp300ribu per siswa. “Itulah alasan kenapa pihak sekolah membangikan dana BSM sesuai dengan nilai yang sudah disepakati," katanya.

Terkait jumlah siswa calon penerima dana BSM yang diajukan, lanjut Ichtiar, Syarifudin mengaku tidak pernah mengajukan nama siswa calon penerima dana BSM. Sebab, selama ini data siswa tersebut diajukan oleh kepala SMAN 3 Pekat yang lama. Sehingga kepsek yang baru ini hanya melanjutkan saja.

“Mengenai persoalan itu, Syarifudin mengaku tidak pernah mengajukan data siswa, dengan alasan karena dia adalah orang baru yang menjabat sebagai Kepsek di sekolah itu. Jumlah siswa 510 orang itu, dulu diajukan oleh Kepsek yang lama,” ungkap Ichtiar.

Ia menjelaskan, jumlah riil siswa penerima dana BSM yang ada di SMAN 3 Pekat sebanyak 311 orang. Sementara untuk jumlah siswa penerima BSM yang keluar tahun 2016 ini, sebanyak 296 orang. “Karena hanya sebagian nama siswa saja yang keluar untuk menerima dana BSM, melalui rapat antara sekolah, ketua komite, dan orangtua siswa, akhirnya memutuskan bahwa dana BSM itu dibagi rata dengan siswa yang belum keluar namanya (311 siswa). Sehingga masing-masing siswa menerima BSM Rp300 ribu,” jelas Ichtiar.

Pada saat proses pembagian dana BSM berlangsung, kata Ichtiar, tiba-tiba saja sejumlah siswa melakukan aksi unjukrasa terkait dana BSM tersebut. Sehingga akhirnya, pihak sekolah terpaksa menghentikan sementara pembagian dana itu. “Alasan itulah kenapa Kepsek dan pihak lain yang ada di sekolah itu menunjukan bukti sisa uang BSM itu kepada saya selaku Kepala Dinas Dikpora Dompu,” pungkasnya. 

[rul]

Related

Pendidikan 8740017938790138196

Posting Komentar Default Comments

Untuk dapat memberikan komentar, Anda harus menggunakan salah satu akun atau profile yang Anda miliki. Bila tidak ada, silahkan pilih sebagai "Anonymous"

emo-but-icon

Comments

Recent

item