Festival Budaya "Kakara Lariti" Digelar, Bupati Bima: Selalu Jaga Kebersamaan Demi Dou Labo Dana Mbojo tercinta

Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, foto bersama panitia penyelenggara Festival Budaya Kakara Lariti. [akt/ist] AKTUALITA.INFO ,...

Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, foto bersama panitia penyelenggara Festival Budaya Kakara Lariti. [akt/ist]

AKTUALITA.INFO, Bima – Festival Budaya Kakara Lariti dihelat di Pantai Lariti, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 12 Mei 2018. Festival yang diselengarakan oleh Lariti Community tersebut, dibuka secara resmi oleh Bupati Bima, Hj. Indah Dhmayanti Putri. 

Pembukaan kegiatan juga dihadiri oleh Wakil Bupati Bima, jajaran FKPD Muspida Kabupaten Bima, para pejabat lingkup Pemkab Bima, Camat, pegiat Seni Budaya, masyarakat, dan Jena Teke Kesultanan Bima. 

Ketua Lariti Community, Khairul Anam, S.Pd., dalam laporannya menyampaikan terdapat 4 mata acara yang menjadi inti pelaksanaan festival. Yakni Kakara, Parade Kuliner, Parade Seni, dan Penghijauan Lariti. “Masing-masing acara memiliki tujuan dan nilai tersendiri,” katanya. 

Khairul menjelaskan, Kakara berasal dari kata Kakaro yang memiliki arti mencari hasil laut. Makna yang terkandung di dalamnya adalah sebuah penggambaran tentang sebaran kekayaan dan rejeki Dana Mbojo juga berasal dari dalam laut. Manusia tinggal berusaha meraih serta berkewajiban untuk menjaga dan melestarikannya,”ungkapnya. 

Parade Kuliner, lanjut Khairul, dimaksudkan sebagai ajang promosi pengolahan aneka hasil laut sehingga dapat menjadi komoditi bernilai ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Parade Seni dimaksudkan untuk menunjukkan kekayaan khasanah seni dan budaya, yang di dalamnya terkandung ajaran-ajaran luhur. Penghijauan memiliki target pelestarian lingkungan serta memoles wajah Lariti agar panoramanya semakin eksotik dan berdaya tarik kepariwisataan,” jelasnya. 

Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, mengatakan bahwa keagungan dan keluhuran segenap Dou Labo Dana Mbojo telah menyejarah. Selain itu, tertatap nyata melalui karakter psikologi masyarakatnya yang memiliki kecenderungan berpatron pada nilai religius, yang diperindah pula dengan kecerdasan pikiran yang tak lagi diragukan kualitasnya. 

Pemerintah daerah memandang pagelaran Kakara Lariti merupakan ajang untuk membangun kesadaran dalam menjaga dan melestarikan seni budaya. Disamping itu, merupakan media yang sangat krusial guna terus memperkenalkan, menjaga. dan mengembangkan keluhuran-keluhuran budaya dari waktu ke waktu, dari generasi ke generasi secara berkelanjutan dan tiada putus. 

Pagelaran ini merupakan momen yang menyajikan khasanah budaya rakyat yang bertujuan untuk mempersatukan kita semua dan aset seni yang harus kita jaga, sehingga tetap lestari di tengah kita dihadapkan pada derasnya pengaruh globalisasi yang melanda kehidupan sosial dan mempengaruhi hampir semua sendi kehidupan sosial,” kata Umi Dinda, sapaan akrab bupati, sembari berkeinginan agar festival dimaksud dilaksanakan setiap tahun. 

Upaya pengembalian budaya lokal seperti yang digelar pada hari ini, lanjut Umi Dinda, merupakan ikhtiar nyata mempertahankan dan memercikan semangat dari masa lalu dengan mengenali kondisi saat ini. Sebagai pemacu semangat dalam menghadapi hari ini dan merangkai harapan bagi upaya mewujudkan masyarakat yang berbudaya luhur di masa datang. 

“Dou Mbojo yang cerdas serta beriman dan bertaqwa, akan mengambil hikmah dan manfaat positif, serta akan senantiasa menjaga nilai-nilai kearifan budaya yang telah diwariskan para leluhur secara turun-temurun. Saya berharap kiranya pagelaran yang digagas oleh kaum muda yang tergabung dalam Lariti Community ini, dapat menjadi kebanggan bagi kita semua dan menjadi cambuk agar kita terus meningkatkan kepedulian pada budaya, dan selalu menjaga kebersamaan demi Dou labo Dana Mbojo tercinta,” terang Umi Dinda. 

Ia berharap lahirnya kepedulian dan keseriusan dari berbagai pihak atas pelestarian dan pengembangan budaya lokal yang wajib dijaga oleh seluruh masyarakat. Sehingga mampu mengembalikan semangat masyarakat Bima sebagai masyarakat yang mempunyai budaya yang tinggi dan islami, serta mampu memproteksi budayanya dari pengaruh-pengaruh budaya luar. 

[akt.02]

Related

Pemerintahan 5829650869734881884

Posting Komentar Default Comments

Untuk dapat memberikan komentar, Anda harus menggunakan salah satu akun atau profile yang Anda miliki. Bila tidak ada, silahkan pilih sebagai "Anonymous"

emo-but-icon

SELAMAT IDUL FITRI 1445 H

Comments

Recent

HUT 22 TAHUN KOTA BIMA

item