Menata Potensi Wisata dan Dukungan Infrastruktur, Menuju Industri Pariwisata yang Modern

Oleh : TGH Zainul Majdi (Tuan Guru Bajang, TGB) Bangga bisa berbagi pengalaman dan kiat-kiat membenahi serta mempercepat pembangun...


Oleh : TGH Zainul Majdi (Tuan Guru Bajang, TGB)


Bangga bisa berbagi pengalaman dan kiat-kiat membenahi serta mempercepat pembangunan pariwisata Nusa Tenggara Barat di Padang Sumatera Barat, bersama Bupati Banyuwangi Pak Azwar Anas dan Staf Ahli Bidang Keterpaduan Pembangunan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pak Adang Saf Ahmad.

Empat kunci pokok yang Saya pegang adalah Visi, Regulasi, Integrasi dan Inovasi. Visi menjadikan NTB sebagai destinasi wisata utama (primary destination) Indonesia, bukan lagi pilihan kedua (secondary destination). Visi Saya adalah pencapaian target meningkatnya angka kunjungan wisatawan yang memenuhi destinasi-destinasi wisata di NTB setiap tahunnya. Menggapai tujuan tanpa terlebih dulu membangun visi, bisa jadi tak akan memacu motivasi bekerja.

Strategi kedua adalah regulasi. Tidak mungkin sebuah industri bisa lari cepat tanpa dukungan regulasi yang kondusif. Oleh karenanya, demi akselerasi pariwisata NTB, Saya sampai membuat dua perda jamak (multiyears) yang memayungi segala fasilitas dan insentif yang memudahkan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata, termasuk keberlanjutannya di masa pascakepemimpinan Saya. Begitu juga koordinasi yang baik dengan pemerintah pusat, sehingga dukungan terhadap regulasi lokal dapat berjalan baik.

Kunci ketiga adalah integrasi dengan pembangunan infrastruktur. Industri pariwisata akan jalan di tempat jika tak ada kemudahan akses transportasi, baik untuk mobilitas orang maupun barang yang efektif dan efisien. Mulai dari jalan, bandara, pelabuhan, hingga penginapan yang memadai, aman dan nyaman.

Dan kiat terakhir adalah kreativitas yang memunculkan inovasi. Jumlah wisatawan Muslim dunia yang akan meningkat di angka 170 juta pada 2020, dengan pengeluaran di atas 200 miliar dollar AS atau sekitar Rp 2.600 triliun, membuat Indonesia wajib mengembangkan wisata halal.

Hal inilah yang mendorong Saya fokus mengembangkannya di NTB, dan Lombok khususnya sebagai proyek percontohan pertama di Indonesia. Berkat kesungguhan kerja keras, pada akhirnya gelar World's Best Halal Honeymoon Destination dan World's Best Halal Tourism Destination, diraih Lombok di ajang World Halal Travel Summit 2015 di Abu Dhabi Uni Emirat Arab. Mengungguli tuan rumah, Turki, Thailand dan Malaysia yang terlebih dulu mengembangkannya.

Dan Syukur Alhamdulillah berkat visi, strategi dan konsistensi bekerja bersama seluruh jajaran Pemprov, dari 500 ribuan wisatawan yang mengunjungi NTB pada tahun 2008, sudah meningkat hingga 3,5 jutaan wisatawan mancanegara dan domestik pada akhir 2017 lalu. (*)

Disampaikan TGB pada Seminar Nasional "Menata Potensi Wisata dan Dukungan Infrastruktur: Menuju Industri Pariwisata yang Modern" di Hotel Inna Muara Padang, Sumatera Barat, Rabu 7 Februari 2018.

Baca juga: Catatan Perjalanan TGB ke Jajaran Redaksi Media transcorp

Related

Sudut Pandang 6543363270447921514

Posting Komentar Default Comments

Untuk dapat memberikan komentar, Anda harus menggunakan salah satu akun atau profile yang Anda miliki. Bila tidak ada, silahkan pilih sebagai "Anonymous"

emo-but-icon

MARHABAN YA RAMADHAN

ASN Netral..!

Comments

Recent

SELAMAT HUT DAMKAR

item