Koleksi Benda Bersejarah Museum ASI Mbojo Dimutakhir, Sejumlah Ruangan Diberi Nama Sultan
Keris pusaka peninggalan Kesultanan Bima. Salah satu koleksi benda bersejarah Museum ASI Mbojo [akt/ist] AKTUALITA.INFO , BIMA - Peng...
4/02/2020 10:38:00 AM
https://www.aktualita.info/2020/04/koleksi-benda-bersejarah-museum-asi.html
Keris pusaka peninggalan Kesultanan Bima. Salah satu koleksi benda bersejarah Museum ASI Mbojo [akt/ist] |
AKTUALITA.INFO, BIMA - Pengelola Museum Asi Mbojo terus melakukan penataan ruangan dan pemutakhiran data koleksi benda bersejarah. Kegiatan itu, mengisi waktu libur pelayanan dengan tetap menjaga jarak sosial sesuai instruksi pemerintah dan protokol kesehatan terkait Coronavirus.
Kepala UPT Museum ASI Mbojo Ruslan SSos mengatakan, koleksi dikelompokkan sesuai dengan jenis dan fungsi koleksi. Sedangkan ruangan ditata secara tematik berdasarkan koleksi.
Setiap ruangan dan pelataran di museum setempat, diberi nama dengan nama Sultan Bima. Misalnya sebut Ruslan, pelataran sebelah utara diberi nama Pelataran Sultan Abdul Kahir 1. “Pemberian nama ini untuk mengenang jasa Sultan Abdul Kahir 1 mendirikan Kesultanan Bima,” kata Ruslan, Rabu (1/2).
Ruangan koleksi benda pusaka diberi nama Ruangan Tatarapa, karena isinya sebagian besar koleksi Keris Tatarapang peninggalan Kerajaan Bima.
Kemudian, ruangan dengan koleksi alat kesenian diberi nama Ruangan Lambela. Ruangan ini jelas Ruslan, untuk mengenang jasa Sultan Bima II Abdul Khair Sirajuddin yang memiliki andil besar dalam seni budaya Mbojo.
Selanjutnya, Aula Rapat bagian dalam sebelah utara diberi nama Aula Rapat Sultan Jamaluddin. Aula ini untuk mengenang kisah perjuangan Sultan Jamaluddin.
Sementara, kumpulan koleksi alat pertanian diberi nama Ruangan Sultan Ismail, untuk mengenang jasa Sultan Ismail nenyelamatkan ekonomi Bima setelah letusan Tambora tahun 1815. “Demikian pula dengan nama ruangan lainnya. 16 ruangan di Asi Mbojo diberinama dengan nama Sultan Bima,” terang Ruslan.
Disebutkan, ada 396 koleksi di Museum Asi Mbojo. Data semua koleksi telah dilakukan pemutakhiran sejak Januari 2020.
Menurut Ruslan, sejak Asi Mbojo dijadikan Museum pada tahun 1995, belum ada pemutakhiran data koleksi. “Alhamdulillah 20 tahun berlalu, setiap koleksi akan bercerita kepada para pengunjung tentang sejarah, ukuran, bahan pembuatan dan fungsinya di masa lalu,” tuturnya.
Dia menambahkan, penataan ruangan dan pemutakhiran data koleksi bekerja sama dengan STIT Sunan Giri Bima, para budayawan dan sejarahwan, serta komunitas pemerhati sejarah dan budaya Bima.
“Kita berdoa semoga Corona cepat berlalu. Sehingga masyarakat Bima dan wisatawan akan dapat melihat wajah baru penataan koleksi dan ruangan di Museum Asi Mbojo,” pungkas Ruslan.
[akt.02]