Dinilai Apatis Soal Krisis Air, Pemkab Bima Didemo Mahasiswa Donggo-Soromandi
Aksi demonstrasi Himdos di Kantor Pemkab Bima, meminta pemerintah sikapi masalah krisis air bersih. [moen] AKTUALITA.INFO , Bima – P...
10/24/2016 10:59:00 PM
https://www.aktualita.info/2016/10/dinilai-apatis-soal-krisis-air-pemkab.html
Aksi demonstrasi Himdos di Kantor Pemkab Bima, meminta pemerintah sikapi masalah krisis air bersih. [moen] |
AKTUALITA.INFO, Bima – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima dinilai apatis menangani krisis air bersih yang hingga saat ini masih melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bima. Diantaranya sejumlah wilayah di Kecamatan Donggo dan Soromandi.
Sikap apatis Pemkab tersebut direspon Himpunan Mahasisiwa Donggo-Soromandi (Himdos) Kabupaten Bima dengan aksi demonstrasi. Senin (24/10/2016), Himdos mendatangi kantro Pemkab setempat, meminta kepada Bupati dan Wakil Bupati agar segera menyikapi persoalan krisis air yang melanda Kecamatan Donggo dan Soromandi. “Kriris air bersih dua kecamatan ini sudah berlangsung lama. Namun Pemda bersikap apatis dan tidak mau tahu akan hal itu,” kata koordinator Aksi, Adhar.
Namun sayangnya, Bupati dan Wakil Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri dan Drs H Dachlan M Noer tidak menemui mereka. Kabarnya, Dinda-Dachlan, sebutan akrab dua pemimpin Kabupaten Bima ini, sedang berada di luar daerah.
Aksi Himdos yang dijaga ketat aparat Kepolisian dan Sat Pol PP Kabupaten Bima itu sempat tegang. Karena mereka bersikeras agar menghadirkan Dinda-Dachlan untuk tatap muka, namun tidak diindahkan. Hal itu memicu kemarahan demonstran dan hendak membuka paksa pintu pagar yang dijaga ketat oleh Sat Pol PP.
“Ini membuktikan kalau Bupati dan wakil Bupati sebagai pucuk pimpinan belum mampu mengatasi persoalan yang dialami oleh masyarakat Donggo-Soromandi sampai hari ini terkait krisis air bersih,” teriak Adhar.
Ia mengatakan, di Kecamatan Donggo pernah digelontorkan anggaran untuk proyek sistem penyedia air minum (SPAM) tahun 2013 sekitar Rp1,5 miliar yang berasal dari APBN. “Namun proyek itu gagal total, dan masyarakat tidak pernah merasakan air sampai hari ini,” tandasnya.
Himdos menuntut tentang konsep Bima RAMAH, dimana salah satunya adalah mewujudkan dan mensejahterakan rakyatnya. Himdos menilai konsep itu hanya janji, karena Kecamatan Donggo dan Soromandi dimarginalkan oleh Pemkab Bima dalam kaitannya dengan pembangunan.
“Kami minta Bupati dan Wakil Bupati segera menyikapi persoalan krisis air bersih di Kecamatan Donggo dan Soromandi. Kemudian merealisasikan visi dan misi sesuai dengan janji politik dalam konsep Bima RAMAH,” desak Adhar.
Setelah berorasi sekitar 4 jam, Himdos kemudian ditemui Sekretariat Daerah (Sekda) Kabupaten Bima, Drs H Taufik HAK MSi. “Saya akan menganggarkan dalam APBD 2017 persoalan krisi air bersih di Kecamatan Donggo dan Soromandi,” janji Taufik.
Ia akan merintahkan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bima melakukan survuai di mana titik lokasi mata air yang ada di kecamatan tersebut. Dengan catatan pengelolaan nantinya akan dikelola langsung oleh masyarakat. “Nantinya akan dikelola langsung oleh masyarakat itu sendiri supaya tidak terbebani,” pungkasnya. Penjelasan Taufik diterima baik oleh Himdos. Mereka kemudian membubarkan diri secara damai.
[Moen]