Kabupaten Dompu Kembangkan Pariwisata Melalui Pembagian Kuadran
Lakey Beach, salahsatu destinasi wisata andalan Kabupaten Dompu. [ist] AKTUALITA.INFO , Dompu - Bidang promosi wisata, Dinas Kebudaya...
2/05/2017 01:57:00 PM
https://www.aktualita.info/2017/02/kabupaten-dompu-kembangkan-pariwisata.html
Lakey Beach, salahsatu destinasi wisata andalan Kabupaten Dompu. [ist] |
AKTUALITA.INFO, Dompu - Bidang promosi wisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, selain pengembangan dan promosi wisata berbasis pendidikan, juga melalui rencana induk pengembangan melalui zona wisata.
Kepala Bidang Promosi Wisata Disbudpar Kabupaten Dompu, Dr. Nuril Furkan menjelaskan, kedepan akan mencoba membuat rencana induk pengembangan atau RIP. Dimana rencana induk tersebut seluruh destinasi wisata terbagi dalam zona. "Dalam pikiran kami, akan dicoba pembagiannya kedalam zona satu, zona dua, zona tiga dan zona empat. Kalau saya istilahkan itu kuadran satu, kuadran dua, kuadran tiga dan kuadran empat,” katanya di ruangan kerjanya belum lama ini.
Dr Nuril Furkan |
Dijelaskan, satu kuadran ada dua wilayah. Misalnya kuadran pertama Kecamatan Pekat dengan Kecamatan Kempo. Di sana ada Pulau Satonda, Gunung Tambora, Savana Doroncangan, Pantai Ombo, Desa Pancasila. Ada juga Oi Wau dan Oi Rao.
Kuadran kedua Kecamatan Kilo dan Menggelewa. Di dua kecamatan tersebut ada destinasi seperti Pantai Kilo, dan di Manggelewa ada Nanga Tumpu.
Untuk kuadran tiga Kecamatan Hu`u dan Pajo, yang terdapat obyek wisata Pantai Lakey, Doro Puma, Gua Jepang. Selain itu ada juga obyek wisata yang menarik seperti Situs Nanga Sia, Pantai Matiti, dan Pantai Felo Janga.
Kemudian terakhir kuadran empat, Kecamatan Dompu dan Woja. Disana ada air terjun Panca, Pantai Ria, Teka Sire, atau Rababaka Komplek.
Pembagian obyek wisata kedalam kuadran dimaksudkan untuk efektivitas dan efisiensi pengembangan dan promosi. “Promosi bisa dilakukan melalui paket-paket wisata,” ujar Nuril.
Selain itu, kedepan juga akan dikembangkan ekotourism, yakni pariwisata yang berbasis ekosistem. Pariwisata tersebut bisa dijadikan atau dilakukan tempat riset seperti di kawasan Taman Nasional Gunung Tambora dan Teka Ndahu. Di isitu masih banyak pohon-pohon untuk penelitian. "Istilahnya pariwisata berbasis ekologi," Nuril menjelaskan.
Dia menuturkan, selain hal di atas, langkah konkrit promosi wisata untuk tahun 2017 melalui rencana induk pariwisata akan dibuatkan konsep paket SANILA (Satonda, Nisa Pudu dan Lakey), yang baru dari konsep pemerintah Provinsi yaitu Satonda, Moyo dan Tambora atau Samota.
Kata Nuril, Sanila hanya nama kecil dan bukan saingan Samota. Hanya berada dalam dalam konteks wilayah Kabupaten Dompu, yang dimana sedikit berbeda untuk pengembangan dan promosinya kedepan. "Tinggal didiskusikan dengan pimpinan untuk visi dan misinya" ujar Nuril.
Dalam waktu dekat guna mengoptimalkan promosi wisata, hal terkecil akan dilakukan dengan memberikan papan nama terhadap semua obyek wisata. Apalagi sudah banyak obyek wisata yang baru ditemukan atau diketahui oleh beberapa elemen masyarakat. Sehingga orang akan mudah mengakses untuk tujuan pariwisata.
“Misalnya Ombo, salah obyek wisata yang baru. Untuk menuju kesitu kapan, lewat jalur mana dan menggunakan transportasi apa. Hal sederhana tapi sangat bermanfaat,” tutur dia.
Diakuinya, dalam kegiatan promosi membutuhkan anggaran tidak sedikit, sementara keadaan sekarang anggaran minim. Untuk menyiasatinya pihaknya sudah kordinasi dengan Dinas Pariwisata Provinsi untuk slot anggaran, dan ke depan Kementerian Pariwisata.
Bukan saja koordinasi internal pemerintahan, kerjasama lintas sektoral untuk promosi dan pengembangan diupayakan akan melibatkan para pelaku pariwisata seperti usaha perhotelan dan agen travel. "Kalau sudah fiks dengan mereka bisa dirancang seperti paket pariwisata, yang mengikuti sistem zona atau model Sanila tadi," pungkas mantan Kabid Dikmen Dinas Dikpora Kota Dompu itu.
Baca juga: Promosi Wisata Berbasis Pendidikan
Baca juga: Promosi Wisata Berbasis Pendidikan
[yani/*]