Keamanan dan Ego Sektoral Jadi Kendala Investasi di Kabupaten Bima
Ilustrasi AKTUALITA.INFO , Bima – Kendala besar yang mempengaruhi investor untuk menanam modal di Kabupaten Bima selama ini adalah ke...
11/29/2016 05:26:00 PM
https://www.aktualita.info/2016/11/keamanan-dan-ego-sektoral-jadi-kendala.html
Ilustrasi |
AKTUALITA.INFO, Bima – Kendala besar yang mempengaruhi investor untuk menanam modal di Kabupaten Bima selama ini adalah kemanan dan ego sektoral. Hal itu dikatakan Kepala Seksi Promosi, Kerjasama, dan Investasi Kantor Penanaman Modal Daerah (KPMD) Kabupaten Bima, Syafruddin SH.
“Selama mempromosikan investasi kendalanya ada pada persoalan keamanan dan ego sektoral ditingkat eselon. Di situ jadi problem utamanya,” kata Syafruddin di ruang kerjanya, Selasa (29/11/2016).
Menurutnya, koordinasi yang dibangun tiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) kepada KPMD kurang maksimal. Seperti Dinas Perindag, Dinas Pertambangan dan Energi, Dinas Pertanian, dan Dinas Koperasi. Secara hirarki struktural, Eselon II menganggap enteng Eselon III. “Jadi penanaman modal merupakan Eselon III sehingga Eselon II susah diajak kerjasama,” terangnya.
Selain itu, lanjut Syafruddin, kendala yang masih kuat adalah terkait pembakaran kantor bupati beberapa tahun lalu yang akar masalahnya yakni persoalan investasi. Dimana masyarakat menolak adanya tambang emas yang masuk di Bima. “Ini yang memicu terjadinya penolakan dan aksi besar-besaran yang terjadi dulu. Sehingga dampak psikisnya masih sangat dirasakan betul hingga kini,” katanya.
Ia mengaku selama ini belum ada terobosan untuk menjamin keamanan bagi investor. Tetapi untuk 2017, pihaknya akan menggandeng aparat penegak hukum dan dinas-dinas terkait untuk menyosialisasikan kepada masyarakat terkait investasi. “Ke depannya kami akan mengandeng aparat keamanan baik Jaksa, Pengadilan, Kepolisian, dan Badan Pertanahan Negara Kabupaten Bima,” ucapnya.
Meskipun sejauh ini sosialisasi tetap dilakukan di beberapa kantor camat, namun menurut Syafruddin, sosialisasi tersebut belum maksimal dikarenakan belum sampai ke tingkat desa. “Sosialisasi harusnya sampai ketingkat desa untuk memberikan pengertian kepada masyarakat tentang apa itu investasi. Itu baru efektif,” imbuhnya.
Untuk pemerintah sekarang, minat para investor untuk berinvestasi masih ada. Terutama di sektor perikanan, sektor mutiara, sektor pertambangan, pertanian, dan peternakan. “Namun yang baru terealisasi adalah investasi di sektor perkebunan di Tambora. Yakni perkebunan kayu putih oleh PT Sanggar Agro,” bebernya.
Sedangkan investasi di sektor perikanan terutama sektor mutiara sudah tersebar di beberapa wilayah yang ada di Kabupaten Bima, seperti Langgudu, Sape, Wera, dan Sanggar. Kemudian tambahnya, bahkan ada yang ingin masuk di pulau kelapa di Lambu. “Mereka sudah lama bergerak. Mereka ada Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) untuk berinvestasi mutiara,” ungkap Syafruddin.
[moen]