Dikes Bina dan Bentuk Kelompok Toga
AKTUAITA.INFO , Bima – Dinas Kesehatan Kabupaten Bima bentuk dan bina kelompok Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dibeberapa Kecamatan di Kabupate...
9/13/2016 08:47:00 PM
https://www.aktualita.info/2016/09/dikes-bina-dan-bentuk-kelompok-toga.html
AKTUAITA.INFO, Bima – Dinas Kesehatan Kabupaten Bima bentuk dan bina kelompok Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dibeberapa Kecamatan di Kabupaten Bima. Diantaranya Kecamatan Lambitu, Wawo, Monta, dan Sape.
“Tanggal 16-17 September Dikes akan mengadakan pembinaan dan pengembangan TOGA di Kecamatan Lambitu, Desa Sambori,” terang Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dikes Kabupaten Bima, Siti Nurbahja di ruangannya, Selasa (13/9).
Nurbahja mengatakan, TOGA merupakan program penilaian pengembangan di jajaran kesehatan. Selama beberapa kali Dikes berpartisipasi mengikuti kegiatan tersebut yang diikuti oleh beberapa daerah di Indonesia.
“Kita di Kabupaten Bima persiapkan lima kecamatan, karena ini sifatnya bertahan tidak langsung semuanya. Kemarin kami juara dua di tingkat provinsi yang diraih oleh Kecamatan Wawo,” terangnya.
Ia mengatakan, kelompok tersebut dibina dan dibentuk oleh Dikes dan beberpa tim dari Dinas Perkebunan, Pertanian, dan Perdagangan. “Tim inilah yang membina kelompok TOGA tersebut,” ungkapnya.
Sementara di Lambitu, lanjutnya tanaman yang sudah dipolibag sebanyak 278 pohon. Masih banyak lagi yang tersebar ditiap rumah warga dan kebun. “Yang dinilai itu bukan hanya di kebun itu saja tapi setiap rumah akan dinilai juga,” ujarnya.
Sejauh ini Dikes sudah melakukan rapat dengan Camat, Kades, dan Tokoh masyarakat di Kecamatan Lambitu untuk persiapan kegiatan tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengecek kembali apa yang masih diperbaiki dan yang masih kurang supaya bisa ditambahkan.
Menurutnya, ada empat kelompok yang akan dinilai nantinya. Termasuk Desa Sambori, Kecamatan Lambitu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat yang akan bersaing dengan tiga kelompok lainnya.
“Pertama Desa Teru-Teru, Kecamatan Loloda Utara, Kabupaten Halmaera Utara, Maluku Utara, Desa Tolombukan, Kecamatan Pasan, Kabupaten Minahasa Tengggara, Sulawesi Utara, dan Desa Motaulun, Kelompok Toga Wilgas, Puskesmas Besikama, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, bahwa dalam kegiatan itu Kabupaten Bima bisa meraih juara dalam program penilaian pengembangan TOGA. “Kami optimis, karena berdasarkan penilaian provinsi, kita menang diadministrasi dan tanaman tersebut juga murni tanaman warga bukan manipulasi. Bukan berdasarkan pada saat ada kegaiatan,” harapnya.
[Moen]
“Tanggal 16-17 September Dikes akan mengadakan pembinaan dan pengembangan TOGA di Kecamatan Lambitu, Desa Sambori,” terang Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dikes Kabupaten Bima, Siti Nurbahja di ruangannya, Selasa (13/9).
Siti Nurbahja |
“Kita di Kabupaten Bima persiapkan lima kecamatan, karena ini sifatnya bertahan tidak langsung semuanya. Kemarin kami juara dua di tingkat provinsi yang diraih oleh Kecamatan Wawo,” terangnya.
Ia mengatakan, kelompok tersebut dibina dan dibentuk oleh Dikes dan beberpa tim dari Dinas Perkebunan, Pertanian, dan Perdagangan. “Tim inilah yang membina kelompok TOGA tersebut,” ungkapnya.
Sementara di Lambitu, lanjutnya tanaman yang sudah dipolibag sebanyak 278 pohon. Masih banyak lagi yang tersebar ditiap rumah warga dan kebun. “Yang dinilai itu bukan hanya di kebun itu saja tapi setiap rumah akan dinilai juga,” ujarnya.
Sejauh ini Dikes sudah melakukan rapat dengan Camat, Kades, dan Tokoh masyarakat di Kecamatan Lambitu untuk persiapan kegiatan tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengecek kembali apa yang masih diperbaiki dan yang masih kurang supaya bisa ditambahkan.
Menurutnya, ada empat kelompok yang akan dinilai nantinya. Termasuk Desa Sambori, Kecamatan Lambitu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat yang akan bersaing dengan tiga kelompok lainnya.
“Pertama Desa Teru-Teru, Kecamatan Loloda Utara, Kabupaten Halmaera Utara, Maluku Utara, Desa Tolombukan, Kecamatan Pasan, Kabupaten Minahasa Tengggara, Sulawesi Utara, dan Desa Motaulun, Kelompok Toga Wilgas, Puskesmas Besikama, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, bahwa dalam kegiatan itu Kabupaten Bima bisa meraih juara dalam program penilaian pengembangan TOGA. “Kami optimis, karena berdasarkan penilaian provinsi, kita menang diadministrasi dan tanaman tersebut juga murni tanaman warga bukan manipulasi. Bukan berdasarkan pada saat ada kegaiatan,” harapnya.
[Moen]