Setelah Dibangun, Omzet Pedagang Pasar Raya Amahami Naik Dua Kali Lipat
Presiden Jokowi (kemeja putih) bersama Menteri Perdagangan (batik kuning emas), dan Wali Kota Bima saat meninjau pasar Amahami. foto: yudh...
4/29/2016 08:05:00 PM
https://www.aktualita.info/2016/04/setelah-dibangun-omzet-pedagang-pasar.html
Presiden Jokowi (kemeja putih) bersama Menteri Perdagangan (batik kuning emas), dan Wali Kota Bima saat meninjau pasar Amahami. foto: yudha |
AKTUALITA.INFO, KOTA BIMA – Presiden Joko Widodo terus membangun infrastruktur perdagangan. Kali ini, Presiden meresmikan Pasar Raya Amahami di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Jumat (29/4).
Jumlah pedagang yang sebelumnya hanya 718 pedagang, kini melonjak menjadi 1.064 pedagang. Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong memastikan terjadi peningkatan omzet dan pendapatan pedagang hingga dua kali lipat.
“Setelah pasar ini beroperasi, omzet pedagang mencapai dua kali lipat yaitu dari Rp200-300 juta per hari menjadi Rp500-600 juta perhari. Angka ini meningkat seiring dengan bertambahnya daya tampung pedagang,” jelas Thomas pada Peresmian Pasar Raya Amahami Kota Bima, Jumat (29/4).
Kementerian Perdagangan memberikan dana Rp7 miliar untuk membangun Pasar Raya Amahami. Pasar ini merupakan pasar rakyat yang termasuk dalam kategori pasar tipe A dan berdiri di atas lahan 50.000 meter persegi dengan luas bangunan 2.241 meter persegi.
Pasar ini dapat menampung lebih dari 1.000 pedagang sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bima, terutama pedagang dan petani produsen.
Menurut Thomas, program pembangunan dan revitalisasi merupakan bagian dari program Nawacita Presiden yang akan memberikan manfaat dalam meningkatkan pendapatan masyarakat di Kota Bima. “Pasar ini akan memberikan manfaat besar bagi para petani produsen dan pedagang di pasar rakyat yang mayoritas adalah pedagang mikro, kecil, dan menengah,” tutur Thomas.
Sebelumnya, Presiden mencanangkan pembangunan 5.000 pasar di seluruh Indonesia yang secara bertahap akan dibangun sebanyak 1.000 pasar per tahun. Pada periode tahun 2015, Kementerian Perdagangan telah membangun atau merevitalisasi sebanyak 1.002 pasar, sehingga target tahun 2015 telah melampaui target tahunan.
Kemendag akan terus memantau perkembangan program pembangunan dan revitalisasi pasar. Untuk itu, diperlukan kerjasama dan sinergi seluruh pihak di pusat dan daerah, juga para pengelola pasar, pedagang, dan konsumen. “Kami berharap semua pihak bisa memelihara pasar ini sehingga kegiatan usaha para pedagang dapat terus berkembang, dan konsumen semakin nyaman untuk berbelanja di sini,” tegas Thomas.
Selain itu, dengan makin mudahnya distribusi logistik dan perbaikan infrastruktur pasar ini, diharapkan harga menjadi lebih stabil sehingga dapat membuat rasa aman pedagang dalam berusaha. ”Ini jelas akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Thomas.
Program pembangunan dan revitalisasi pasar diharapkan tidak mandeg hanya sebatas perbaikan atau pembangunan fisik. “Inovasi sistem manajemen harus ditingkatkan, terutama pasar tradisional harus menyajikan hal-hal unik yang tak dimiliki pasar modern. Pertahankan ciri khas pasar tradisional,” ujar Thomas.
Setelah Kota Bima, Presiden dan Menteri Perdagangan akan meresmikan Pasar Pharaa Sentani dan Pasar Doyo Baru sentani di Jayapura, Papua.
[yudha]