Ujian Nasional tidak lagi Mengukur Kelulusan Siswa
Kepala Dinas Dikpora Provinsi NTB saat sosialisasi Ujian Nasional di Kota Bima. /yd Akatualita.info, KOTA BIMA - Ujian Nasional (UN) ki...
3/16/2015 10:42:00 AM
https://www.aktualita.info/2015/03/ujian-nasional-tidak-lagi-mengukur.html
Kepala Dinas Dikpora Provinsi NTB saat sosialisasi Ujian Nasional di Kota Bima. /yd |
Akatualita.info, KOTA BIMA - Ujian Nasional (UN) kini tidak lagi menjadi unsur kelulusan siswa. Kebijakan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 Tahun 2005 pasal 68, tentang UN, saat ini sedang dalam proses perubahan, untuk melegalkan bahwa UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan siswa.
Namun, meski begitu UN tetap dilaksanakan. Kenapa UN tetap dilaksanakam? Menurut Kepala Dinas Dikpora Provinsi NTB, Dr Rosiady Sayuti, sesuai dengan isi pasal 68 PP tersebut UN tetap dipertahankan karena memiliki tiga fungsi lain. Yakni UN sebagai alat untuk pemetaan mutu program satuan pendidikan, sebagai dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, dan sebagai dasar untuk membina dan membantu satuan pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan.
"Pelaksanaan UN dengan biaya luar biasa, tetap ada manfaatnya. Bahkan ke depan UN ini akan diupayakan mendapatkan pengakuan internasional, yang nilainya kemudian dapat dipergunakan untuk masuk perguruan tinggi di luar negeri," jelas Dr Rosiady saat sosialisasi UN di SMN 1 Kota Bima, Senin 16 Maret 2015. Kegiatan dihadiri seluruh Kepala Sekolah dan pejabat Dinas Dikpora Kota Bima.
Dr Rosiadi mengatakan perubahan mendasar yang dilakukan Presiden Jokowi terkait UN, diharapkan berdampak positif terhadap upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. "Pada saat yang sama UN diharapkan menjadi barometer berkelas internasional yang nilainya diakui.secara internasional," katanya. "Jumlah peserta UN kita terbesar keempat di dunia. Kata Pak Menteri Dikbuda, sehingga kita harus berjuang agar nilai UN dapat diakui oleh lembaga-lembaga pendidikan tingkat dunia," katanya lagi.
Dr Rosiady menjelaskan, maksud nilai UN tinggi agar siswa yang bersangkutan dapat diterima tanpa tes lagi di perguruan tinggi terkemuka di dunia. Kata Menteri Dikbud, lanjut dia, untuk mencapai hal itu UN yang kita laksanakan kredibel atau tidak. "Menurut para ahli evaluasi pendidikan, tidaklah sulit untuk mengukur tingkat kredibilitas UN tersebut," ujar Dr Rosiady.
[yudha]