Telantar, Puluhan Siswa dan Guru Mengadu ke Dinas Dikpora

  Siswa SMA 3 Soromandi mendatangi Dinas Dikpora Kabupaten Bima. /ydh Aktualita.info, BIMA – Puluhan siswa dan Guru SMA 3 (sekolah per...

 
Siswa SMA 3 Soromandi mendatangi Dinas Dikpora Kabupaten Bima. /ydh

Aktualita.info, BIMA – Puluhan siswa dan Guru SMA 3 (sekolah persiapan) Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima, Senin 19 Januari, mendatangi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahrga (Dikpora) Kabupaten Bima. Mereka mengadu dan meminta kejelasan status sekolah yang masih satu administrasi dengan SMA 1 Soromandi tersebut.

Selain mendatangi untuk meminta kejelasan kepada Dikpora Kabupaten Bima, mereka juga mengeluhkan sudah dua pekan ini tidak berani datang ke sekolah. Pasalnya gedung SDN Teh Soromandi yang sebelumnya dipinjam untuk kegiatan belajar mengajar (KBM), sudah tidak bisa dipakai lagi.

Seorang guru yang mendampingi siswa, A. Haris, mengaku terpaksa datang bersama puluhan siswa dan beberapa rekan guru ke Dinsa Dikpora untuk meminta kejelasan status sekolah tersebut. Sebab, akhir-akhir siswa dan wali murid sangat resah akibat tidak adanya gedung sekolah yang bisa dipakai. “Ini yang membuat kami merasa perlu mendatangi pejabat Dinas Dikpora,” katanya di Dinas Dikpora, Senin siang, 19 Januari 2015.

Dia menjelaskan SMA 3 Soromandi sudah beroperasi sejak tanggal 10 Juli 2010. Sejak itu sekolah kerap meminjam gedung sekolah lain untuk KBM. Awalnya, kata Haris, SMA 3 Soromandi meminjam pakai gedung SDN Sowa Soromandi hingga 2012. Kemudian meminjam gedung SDN Teh di Desa Kananta Kecamatan Soromandi tahun 2013 hingga sekarang. “Namun dalam perjalanannya sekolah ini mendapat kendala. Kepala SDN Teh Soromandi sudah tidak mengijinkan,” katanya.

Sekretaris Dinas Dikpora Kabupaten Bima, Abdul Muis, mengaku sedang berkoordinasi dengan Kepala SMP 5 Soromandi agar menyediakan ruangan bagi siswa SMA 3 Soromandi. Dia memastikan SMP 5 akan memberikan beberapa ruangan belajar.

Dikatakannya, SMA 3 Persiapan baru bisa berdiri sendiri setelah memenuhi ketentuan dan kretiteria. Diantaranya memiliki siswa minimal 108 orang dan memiliki lahan tempat membangun sekolah. Selain itu, harus bersertivikasi atas nama pantia. “Sekolah ini sudah mengajukan proposal, namun masih dipertimbangkan dengan melihat apakah sudah bisa memenuhi syarat dan dianggap layak atau belum,” jelas Muis.

[yudha]

Related

Pendidikan 2137446330957615538

Posting Komentar Default Comments

Untuk dapat memberikan komentar, Anda harus menggunakan salah satu akun atau profile yang Anda miliki. Bila tidak ada, silahkan pilih sebagai "Anonymous"

emo-but-icon

Comments

Recent

item