Fery Sofyan Didaulat Jadi Ketua PMI Kota Bima

  Prosesi pelantikan Pengurus PMI Kota Bima Periode 2015-2020 Aktualita.info, KOTA BIMA – Fery Sofyan didaulat menjadi ketua organisas...

 
Prosesi pelantikan Pengurus PMI Kota Bima Periode 2015-2020

Aktualita.info, KOTA BIMA – Fery Sofyan didaulat menjadi ketua organisasi Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bima. Fery yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Bima menggantikan ketua lama, Maryono Nasiman, dan dilantik bersama pengurusnya untuk masa bakti 2015-2020, Sabtu 24 Januari 2015 di aula kantor Pemerintah Kota Bima.

Pelantikan dilakukan oleh Ketua PMI Provinsi NTB, Lalu Mesir Suryadi. Prosesi pelantikan dihadiri. Wakil Walikota Bima, H. A Rahman H. Abidin dan sejumlah pejabat Pemerintah Kota Bima. Wakil Wali Kota Bima (Wawali), H. A Rahman H. Abidin berharap pengurus baru dapat bekerja dengan baik. Antara pengurus, staf, dan relawan diharapkan dapat melakukan kegiatan terkait pelayanan kemanusiaan di Kota Bima.

Menurut Wawali PMI mempunyai tiga hal penting dalam tugas-tugas kemanusiaan. Yaitu masalah donor darah, pelayanan bencana dan masalah-masalah sosial. “PMI harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan darah dan harus memberikan pelayanan di saat bencana terjadi,” katanya.

PMI memiliki peranan yang sangat penting, namun selama ini PMI Kota Bima belum dapat menjalankan perannya secara optimal. Hal ini bisa dimengerti, mengingat fasilitas yang dimiliki masih sangat kurang, misalnya tidak adanya tempat penyimpanan darah yang layak. “Kondisi yang kita alami dan menjadi keluhan masyarakat umum saat ini adalah, kurangnya ketersediaan darah di PMI maupun di rumah sakit. Keluhan ini tercatat di rumah sakit maupun di berbagai klinik di Kota Bima. Para pasien maupun keluarga pasien mengeluhkan sulitnya mendapatkan darah,” jelas Wawali.

Menurutnya kegiatan donor darah di Kota Bima cukup sering dilaksanakan, baik oleh PMI, instansi, maupun komunitas sosial. Namun lagi-lagi harus diakui, PMI tidak sepenuhnya dapat memanfaatkan kegiatan donor darah ini karena PMI belum memiliki fasilitas penyimpanan darah yang layak. “Darah dari hasil donor akhirnya disimpan di rumah sakit, dan di sana ditemui lagi permasalahan baru, yaitu keluhan bahwa darah tersebut diperjual-belikan oleh oknum di rumah sakit,” terang Wawali.

Dikatakannya tugas PMI memang bukan hanya sebagai penyedia darah. PMI juga harus mampu menjadi garda terdepan dalam penanganan bencana. “Melalui BPBD, kita sudah punya tim reaksi cepat dan tim tanggap bencana. Dalam tim tersebut, ada unsur PMI juga yang terlibat. Dengan demikian, PMI harus rajin meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang penanganan korban,” tutur Wawali.

 (din*)

Related

Ragam 3337622544956602809

Posting Komentar Default Comments

Untuk dapat memberikan komentar, Anda harus menggunakan salah satu akun atau profile yang Anda miliki. Bila tidak ada, silahkan pilih sebagai "Anonymous"

emo-but-icon

Comments

Recent

item