Protes Pemotongan Bantuan Siswa Miskin, Siswa Segel Sekolah
Ilustrasi penyegelan Aktualita.info, BIMA – Sejumlah ruangan belajar (kelas) Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Soromandi Kabupa...
9/23/2014 11:28:00 AM
https://www.aktualita.info/2014/09/protes-pemotongan-bantuan-siswa-miskin.html
Ilustrasi penyegelan |
Aktualita.info, BIMA – Sejumlah ruangan belajar (kelas) Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Soromandi Kabupaten Bima disegel puluhan siswa. Pemotongan dana bantuan siswa miskin (BSM) oleh pihak sekolah setempat, jadi pemicu gerakan siswa menyegel ruangan itu. “Semua kelas sudah disegel,” ujar seorang siswa SMAN 1 Soromandi, Nur.
Akibat aksi penyegelan Senin 22 September, kegiatan belajar mengajar di sekolah setempat macet. Semua siswa hanya bisa berkumpul di halaman sekolah, menunggu kebijakan pihak sekolah selanjutnya.
Menurut Nur, penyegelan tersebut sebagai bentuk kekecewaan siswa terhadap kebijakan sekolah dalam mencairkan dana BSM. Karena hampir setengah dari dana itu, dipotong dan dibagikan pada siswa lain yang tidak berhak.
Ironisnya dari bagian pemotongan juga dijatahkan untuk pengurus komite dan pegawai setempat. “Pemotongan ini tidak bisa diterima sehingga teman-teman protes dan menyegel sekolah,” kata Nur.
Kepala SMAN 1 Soromandi, Hamka S.Pd, MPd, membenarkan aksi penyegelan sekolah tersebut. Mereka menolak pemotongan terhadap dana BSM yang dicairkan beberapa waktu lalu untuk 23 orang siswa penerima. Dari Rp 1 juta per siswa penerima, dipotong potong Rp 400 ribu.
Pemotongan itu kata dia, bukan merupakan kebijakan sepihak sekolah. Melainkan, hasil kesepakatan antara orangtua siswa dan pengurus Komite setempat. hasil pemotongan itu lanjut dia, diperuntukan bagi siswa miskin lain yang tidak tercover sebagai penerima. “Kita mencoba menerapkan satu untuk semua, semua untuk satu,” katanya.
Dia mengaku tidak menyangka akan berbuntut pada aksi penyegelan sekolah. Bahkan aksi itu kata dia berlangsung sekitar Pukul 09.15 Wita, saat dirinya tidak berada di sekolah. “Saat penyegelan itu, saya baru keluar dari sekolah untuk mengajar di SMK Bolo,” akunya.
Tidak hanya itu lanjut Hamka, sejumlah kaca jendela sekolah juga dipecahkan oleh para siswa. Dia mengaku, telah menghubungi aparat Kepolisian untuk mengamankan fasilitas sekolah. Namun yang datang cuman satu orang.
[act2]