Pascabentrokan, Sekolah di Lia Masih Diliburkan
ilustrasi KBM Aktualita.info, BIMA – Dua sekolah di Dusun Lia Desa Punti, Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima, hingga Rabu 3 September...
9/03/2014 05:00:00 PM
https://www.aktualita.info/2014/09/pascabentrokan-sekolah-di-lia-masih.html
ilustrasi KBM |
Aktualita.info, BIMA – Dua sekolah di Dusun Lia Desa Punti, Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima, hingga Rabu 3 September, masih diliburkan. Pihak Sekolah meliburkan kegiatan belajar mengajar (KBM), sejak bentrokan warga Dusun Lia dan Desa Sai terjadi Sabtu 23 Agustus lalu. “Sekolah di Dusun Lia masih diliburkan,” ujar warga Desa Punti, Samsudin.
Begitupun dengan warga Lia, katanya, sebagiannya belum kembali dari tempat pengungsian, sejak munculnya isu akan ada penyerangan susulan dari warga Desa Sai, sehari pascabentrokan itu (baca: Kuatir Penyerangan Susulan, Warga Lia Mengungsi). Sebagian warga masih menetap di sejumlah dusun dan desa tetangga, untuk mengamankan diri. “Anak-anak yang sekolah di Lia, praktis ikut mengungsi bersama orangtuanya,” ujar Samsudin, Rabu (3/9).
Warga yang masih bertahan di Lia saat ini, lanjut dia, hanya beberapa orang saja. Itupun hanya para orang tua yang bersiaga menjaga kampungnya. Aparat Kepolisian hingga kini, intens melakukan pengawasan di wilayah itu. “Setiap hari Polisi datang melihat suasana Dusun Lia,” katanya.
Samsudin berharap, Pemkab Bima berperan aktif untuk memfasilitasi perdamaian warga Lia dan Sai. Jika situasi itu terus dibiarkan berlarut-larut, maka akan berdampak buruk bagi warga dua desa tersebut. “Konflik itu tidak hanya mempengaruhi pendidikan anak-anak. Tetapi aktivitas ekonomi warga juga lumpuh,” jelasnya.
Sekretaris Dikpora Kabupaten Bima, Drs H Abdul Muis M.Kes, membenarkan dua sekolah di Dusun Lia diliburkan. Namun, bukan berarti aktivitas KBM tidak dilaksanakan. “KBM tidak hanya dapat dijalankan di sekolah saja, tapi juga bisa di tempat lain,” katanya.
Menurut Muis, aktivitas KBM bagi siswa SDN Inpres dan SMPN Satu Atap Lia, sementara ini tetap dijalankan. Namun dengan pola membentuk kelompok belajar. Kelompok tersebut belajar dirumah dan diawasi oleh guru-guru setempat. “Hanya ini satu-satunya cara untuk meminimalisir gangguan KBM,” jelas Muis. “Pola ini akan tetap diterapkan sampai situasi aman dan aktivitas sekolah dapat diaktifkan kembali,” jelasnya lagi.
[act2]