Krisis Air Bersih, Warga Mbawi Geruduk Gedung DPRD Dompu

  Aksi warga terkait krisis air bersih di gedung DPRD Dompu. Foto: yani AKTUALITA.INFO, DOMPU – Sejumlah warga yang tergabung dal...




 
Aksi warga terkait krisis air bersih di gedung DPRD Dompu. Foto: yani
AKTUALITA.INFO, DOMPU – Sejumlah warga yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Perjuangan Rakyat (APPRA) menggeruduk gedung DPRD Dompu, Senin 3 Agustus 2015. APPRA meminta Dewan dan pemerintah mencarikan solusi dari masalah krisis air bersih yang terjadi di Desa Mbawi, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu.

Dalam aksinya, APPRA membawa dan menjejerkan ember dan baskom di pintu utama DPRD Kabuaten Dompu.  Hal itu sebagai bentuk protes keras mereka terhadap pemerintah yang tidak peka terhadap persoalan air bersih.

Menurut APPRA, masyarakat Desa Mbawi kesulitan mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Beberapa pekan terakhir, semua kebutuhan rumah tangga tidak bisa terpenuhi, karena tidak ada air bersih. “Sebagai alternatif kami terpaksa mencari di tempat yang jauh, itupun kalau ada,” tandas Arif, salah seorang warga dalam orasinya.

Dikatakannya persoalan air bersih di Desa Mbawi sudah lama terjadi, namun pemerintah tidak kunjung menyelesaikannya. Dia meminta anggota dewan untuk segera mencarikan solusi atas masalah yang mendasar bagi kebutuhan warga tersebut. 

Pantauan Aktualita.info, selain para pemuda yang tergabung dalam APPRA, terlihat juga kaum ibu-ibu Desa Mbawi. Mereka lantang bersuara tentang krisis air bersih di desanya. Ibu-ibu ini juga kesal terhadap pemerintah yang tidak kunjung memenuhi kebutuhan air bersih, padahal masalah tersebut sudah terjadi sejak lama. “Terpaksa anak kami tidak bisa sekolah karena tidak ada air,” ujar kaum ibu-ibu tersebut.

Dua anggota DRD Kabupaten Dompu, Subhan dan Muhammad Iksan,  kemudian menemui mereka untuk dialog. “Persoalan air bersih yang terjadi di Desa Mbawi sedang diselesaikan melalui dana aspirasi,” jelas Subhan, politisi Partai NasDem.

Selain itu, kata dia, ada juga persoalan lain yakni irigasi yang berpengaruh pada kegagalan panen petani. Masalah irigasi tersebut akibat terjadinya sedimentasi di saluran irigasi. Namun, hal tersebut sedang ditanggulangi oleh instansi teknis terkait dengan mengerahkan eskavator untuk mengeruk sedimentasi penghambat jalur irigasi. 

Diakui Subhan, pekerjaan saat ini memang agak terhambat karena terjadi kerusakan alat. Namun pihaknya tetap melakukan koordinasi agar pekerjaan segera dituntaskan. “Nanti kita akan turun ke lokasi untuk memantau daerah mana saja yang terkena krisis air bersih,” ujarnya.

Dalam dialog itu, massa juga meminta agar dilakukan pengeboran sumur bor. Setelah puas mendengar jawaban dari anggota dewan, APPRA dan kaum ibu-ibu kemudian pulang dengan tertib. 

[yani]

Related

Sosbud 6372845680733622360

Posting Komentar Default Comments

Untuk dapat memberikan komentar, Anda harus menggunakan salah satu akun atau profile yang Anda miliki. Bila tidak ada, silahkan pilih sebagai "Anonymous"

emo-but-icon

PENDAFTARAN PPK

SELAMAT IDUL FITRI 1445 H

Comments

Recent

HUT 22 TAHUN KOTA BIMA

item