Nukman Pastikan Air Marina Berkualitas dan Higienis

Konsultan Hukum air kemasan Marina, Muhammad Nukman, menunjukkan surat ijin dari BPOM Jakarta.

Aktualita.info, DOMPU - Konsultan Hukum CV Aquaku Jaya Bersama, produsen air mineral dalam kemasan merek Marina, Muhammad Nukman, SH, menampik penilaian anggota Komisi II DPRD Kabupaten Dompu, Mukhtar, terkait kualitas dan higienitas air Marina. (baca: Uji Kualitas Air Marina, Dewan Gandeng Laboratorium Malang)

Menurut pengacara senior Kabupaten Dompu itu, air Marina yang beralamat di Jalan Lingkar Utara  RT 013 RW 005, Kelurahan Karijawa, Kabupaten Dompu, telah memenuhi standar kualitas, higienis, dan ijin dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Jakarta.

Nukman menjelaskan, air kemasan Marina telah mengantungi nomor pendaftaran pangan untuk kemasan Gelas bernomor BPPOM RO MD 265223001006. Sementara kemasan Botol bernomor BPPOM RI MD 265223003006, dan kemasan Galon bernomor BPPOM RI MD 265223002006 "Ini diterbitkan di Jakarta sejak tahun 2014, dan berakhir masa berlaku 2019," jelas Nukman.

Artinya, lanjut Nukman, air mineral Marina terjamin dapat dikonsumsi oleh masyarakat luas karena sudah diuji oleh BPPOM pusat, dan tidak perlu diragukan standar kualitas dan higienisnya. Apalagi memiliki laboratorium dan tenaga ahli yang setiap saat mengawasi produk Marina. "Jadi akan sia-sia saja kalau diuji di laboratorium Malang," tandasnya.

Nukman menegaskan jika Komisi II DPRD Dompu tetap mau menguji air Marina di laboratorium Malang, tidak masalah. Hanya saja pihaknya menginginkan agar sampel air Marina bukan dibawa oleh komisi dewan tersebut. "Jangan bawa air botol dari mereka, hal tersebut untuk menghindari kecurigaan dan atau kecurangan yang dapat merugikan semua pihak, terutama perusahaan kami," katanya.

Nukman menambahkan, seharusnya semua pihak mengapresiasi air kemasan Marina. Karena perusahaan Marina, menurutnya, bisa menyediakan kebutuhan air minum yang sangat layak dan cepat untuk publik. "Selain itu, dengan adanya Marina, ada perekrutan tenaga kerja yang bisa mengurangi angka pengangguran" ujar Nukman.

[yani]