Hari Jadi ke-23 Kota Bima, Wali Kota Tekankan Kolaborasi dan Kepedulian Lingkungan
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima, H.A. Rahma dan Feri Sofiyan pose bersama Wagub NTB, Hj. Indah Damayanti Putri, Bupati Bima Adi Mahyudi...
Aktualita, Kota Bima - Memperingati hari jadi yang ke-23, Pemerintah Kota Bima menggelar upacara resmi di halaman Kantor Wali Kota Bima, Rabu, 10 April 2025. Bertindak sebagai inspektur upacara, Wali Kota Bima H. A. Rahman H. Abidin memimpin langsung jalannya acara yang berlangsung khidmat dengan tema "Bersatu Mewujudkan Kota Bima yang Maju, Bermartabat, dan Berkelanjutan."
Dalam sambutannya, Wali Kota menyampaikan bahwa usia 23 tahun merupakan usia kematangan, di mana Kota Bima diharapkan semakin mampu menunjukkan jati dirinya sebagai kota yang maju. Ia menegaskan bahwa tujuan utama dari terbentuknya Kota Bima adalah untuk menciptakan masyarakat yang berdaya saing dan sejahtera.
Sebagai bagian dari peringatan, Pemkot Bima juga tengah mempersiapkan Rimpu Mantika, sebuah event berskala nasional yang akan dilaksanakan pada 24–26 April 2025. Wali Kota mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut berkolaborasi, agar Kota Bima terus bergerak menjadi kota yang bermartabat dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, Wali Kota menyoroti tantangan lingkungan yang kini dihadapi Kota Bima, terutama soal pengelolaan sampah. Disebutkan bahwa saat ini, Kota Bima menghasilkan sekitar 150 kubik sampah per hari, namun pemerintah baru mampu menangani sekitar 65 persen. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Oi Mbo juga telah mengalami kelebihan kapasitas.
Sebagai solusi, Pemkot mencanangkan gerakan "Kota Bima Bisa: Bersih, Indah, Asri", yang menjadi program prioritas. Wali Kota juga menegaskan bahwa sanksi akan diberikan kepada pelanggar aturan kebersihan, dan mengimbau toko-toko bangunan agar memasang CCTV demi memantau aktivitas pembuangan sampah secara ilegal.
“Saya bersama Wakil Wali Kota dan seluruh jajaran berkomitmen penuh menjadikan kota ini lebih bersih dan layak. Kami percaya jika seluruh elemen bersatu, tidak ada yang tidak bisa,” ujar Wali Kota Rahman.
Ia juga mengajak masyarakat meninggalkan budaya mengirim bunga untuk acara-acara seremonial dan menggantinya dengan menanam pohon sebagai simbol kontribusi nyata terhadap lingkungan.
“Mari kita buktikan bahwa Kota Bima adalah kota yang bersih, sehat, dan nyaman untuk kita semua,” tutupnya.
[akt/*]