Tahun 2017, Gunung Tambora Jadi Geopark Nasional

(dok ydh) AKTUALITA.INFO , Dompu - Balai Taman Nasional Gunung Tambora (TNGT), Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, pada 30 Desember...

(dok ydh)

AKTUALITA.INFO, Dompu - Balai Taman Nasional Gunung Tambora (TNGT), Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, pada 30 Desember 2016, sudah selesai menyusun dokumen espairing geopark Tambora. Dokumen itu telah diajukan ke badan atau museum geologi di Jakarta, selaku penanggung jawab pengusulan geopark. “Pengusulan tersebut dibantu oleh Dinas Pertambangan dan Bappeda dan Litbang Provinsi NTB,” kata Kepala Balai TNGT Dompu Dedi Kurniawan, belum lama ini di kantornya.

Dijelaskannya, pengajuan Gunung Tambora sebagai geopark atau taman bumi nasional karena memiliki karakteristik khusus. Bicara geopark sambung dia, disana ada geowisata, ekowisata dan sosial budaya.

Geowisatanya lanjut dia, karena Tambora memiliki kaldera terbesar di dunia dengan diameter 7 kilometer dan kedalaman 1,2 kilometer. Sementara dari aspek ekowisata, Tambora memiliki kekayaan seperti tumbuh tumbuhan, burung-burung, dan landscape. "Tambora punya hutan produksi dan hutan lindung, makanya memiliki kekayaan yang sangat potensial untuk dijadikan geopark," jelas Budi.

Masih Dedi, pada aspek sosial dan budaya, Tambora memiliki nilai-nilai kesejarahan yang dibuktikan dengan adanya situs peninggalan kerajaan seperti situs Dorobente, bekas kerajaan Pekat. Hanya saja aspek sosbud perlu dioptimalkan.

Dikatakan, pihaknya optimis dengan karakter yang sangat potensial dimiliki Tambora. Maka di tahun 2017 status geopark dapat diraih oleh Tambora. "Kami akan maksimal berusaha agar bisa lolos menjadi geopark" ujar Dedi.

Dengan meraih posisi geopark nasional, maka Tambora akan terhubung melalui link atau network destinasi wisata nasional bahkan dunia. Sehingga dengan sendirinya Tambora akan lebih booming seantero nasional bahkan dunia. Maka dengan mudah menarik jumlah wisatawan yang berkunjung lebih besar lagi.

Dia ungkapkan, mungkin akhir-akhir ini kunjungan wisata khususnya para pendaki rata-rata dalam sebulan hanya berkisar antara 150 atau 200 orang. Kalau sudah menjadi geopark maka dipastikan akan lebih besar lagi jumlah wisatawan yang datang, karena statusnya itu. "geopark ibarat lisensi lah," ucap dia.

[yani]

Related

Headline 5847939353602453874

Posting Komentar Default Comments

Untuk dapat memberikan komentar, Anda harus menggunakan salah satu akun atau profile yang Anda miliki. Bila tidak ada, silahkan pilih sebagai "Anonymous"

emo-but-icon

Comments

Recent

item