Mengembalikan Kejayaan Bima Sebagai Lumbung Ternak
Ilustrasi ternak sapi yang dilepas di kawasan terbuka AKTULITA.INFO , Bima – Kabupaten Bima dulunya dikenal sebagai daerah penghasil ...
9/27/2016 08:39:00 PM
https://www.aktualita.info/2016/09/mengembalikan-kejayaan-bima-sebagai.html
Ilustrasi ternak sapi yang dilepas di kawasan terbuka |
AKTULITA.INFO, Bima – Kabupaten Bima dulunya dikenal sebagai daerah penghasil dan pengekspor ternak. Tetapi seiring berjalannya waktu, kejayaan tersebut sudah redup.
“Bima harus kembali menjadi lumbung ternak. Kita ingin mengembalikan kejayaan-kejayaan masa lalu Bima sebagai penghasil dan pengekspor ternak,” kata Kepala Bappeda Kabupaten Bima, Ir Indra Jaya pada Aktualita.info di ruang sidang DPRD, Selasa, 27 September 2016.
Ia mengatakan, perencanaan tersebut sudah direncanakan lebih kurang satu tahun yang akan datang. Bappeda akan bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR).
Menurut Indra, untuk sementara yang menjadi persoalannya adalah lahan yang digunakan sebagai kawasan pengembagan ternak di Kabupaten Bima sudah mulai sempit. Hal itu disebabkan lahan hampir dikuasai oleh masyarakat. “Inilah yang membuat populasi sapi dan kerbau dari tahun ke tahun menurun, karena lahan sudah mulai berkurang untuk pengembangan ternak,” jelasnya.
Berdasarkan hasil survai dari Dinas Peternakan dan Kementerian ATR, Kecamatan Wera dan Lambu merupakan kawasan yang sesuai sebagai lahan untuk pengembangan peternakan.
Di wilayah tersebut, kata Indra, ada lahan eks pemanfaatan yang nantinya akan dialihkan sebagai lahan pengembagan ternak. “Mereka sudah turun lokasi untuk mengecek secara langsung kawasan itu,” ujarnya.
Ia menuturkan, sesuai dengan hasil survai kedua wilayah tersebut cocok untuk pengembangan peternakan. Kemudian dari segi perencanaan lanjutnya, Kecamatan Wera dan Lambu akan ditetapkan sebagai kawasan pengembangan peternakan.
“Ini berdasarkan apa yang sudah diputuskan dan dikeluarkan oleh Kementerian ATR. Karena Wera terkenal dengan kerbaunya sedangkan Lambu terkenal dengan Sapinya,” jelasnya.
Menurut Indra, masyarakat setempat merespon positif adanya pembukaan lahan sebagai kawasan pengembangan peternakan. Nantinya tidak ada lagi klaim lahan secara sepihak, karena lahan tersebut merupakan milik Negara. “Untuk anggaran pengembangan kawasan peternakan memang belum ada. Namun hal itu sudah direncanakan,” pungkasnya.
[Moen/adv]