ini Jalur Trabas Jelajah Kota HMQ Adventure
AKTUALITA.INFO , Kota Bima - Koordinator Jalur HMQ Adv Kota Bima Agus Salim mengatakan, jalur yang dilalui peserta wilayah terluar kota. Ke...
8/28/2016 11:30:00 PM
https://www.aktualita.info/2016/08/ini-jalur-trabas-jelajah-kota-hmq.html
AKTUALITA.INFO, Kota Bima - Koordinator Jalur HMQ Adv Kota Bima Agus Salim mengatakan, jalur yang dilalui peserta wilayah terluar kota. Kemudian medan yang akan dilintasi adalah pegunungan, sungai dan sawah. “Ada beberapa jalur juga yang melintas ke wilayah Kabupaten Bima,” ujarnya, Minggu (28/8).
HMQ Adv pose bersama saat istirahat menjelajah jalur trabas |
Dijelaskannya, saat event nanti peserta akan star di Pantai Lawata. Kemudian keluar ke Selatan hingga Ni’u. Belok kiri Selatan PLTD Ni’u. Masuk di jalur ini, peserta akan disambut jalur berdebu dan licin. Kemudian melintas di jalan setapak dan menanjak. Naik ke atas gunung kemudian turun dan tembus di Kelurahan Panggi.
Peserta akan menemukan simpang tiga. Disini peserta akan belok kekanan. Melintas di jalur berbatu dibelakang perkampungan hingga tembus ke Oi Si’i. Naik ke atas, peserta akan dihadapkan dengan jalur berbatu dan berdebu. Di sini peserta harus hati-hati, karena sulit melihat jalan akibat debu yang berhamburan cukup tebal. Kemudian disisi kiri terdapat jurang dan kanan tebing.
Keluar di jalur ini peserta tembus di Kelurahan Rontu. Melintas di jalan aspal, peserta akan diarahkan ke Kelurahan Oi Fo’o. Tidak sampai satu kilometer melintas, peserta akan ma-suk kejalur berbatu dan menurun.
Dari Oi Fo’o, turun ke bawah peserta akan tembus Desa Ntonggu. Disini peserta wajib menurunkan kecepatan kendaraan, sebab akan melalui perkam-pungan ramai. Masuk ke kampung, peserta akan disambut jalur sawah. Kemudian naik jalur berbatu dan menanjak. Disini bukan hanya kemampuan pengendara yang diuji, tapi ketangguhan kuda besi yang ditunggangi. “Jangan harap bisa lolos di tanjakan jalur yang tembus Desa Teta ini kalau ban motor botak. Sebab jalannya menanjak dan batunya mudah terlepas,” gambarnya.
Tidak hanya itu, dipuncak gunung peserta masih harus hati-hati. Karena tanah merah yang dilalui akan membuat ban motor licin. Ini berpotensi membuat pengendara tergelincir. Keluar jalur ini, peserta akan melintas di jalan aspal yang rusak dan menurun. Kemudian keluar di Kelurahan Lampe. Dan melanjutkan perjalanan ke Kelurahan Nungga.
Disini peserta akan naik ke atas gunung hingga tembus Kebanta. Dari sana peserta akan turun melalui jalur Utara menuju Kelurahan Pena Na’e. “Kalau jalur Kebanta tidak begitu sulit, karena jalannya sudah besar dan sebagian sudah di aspal,” gambarnya.
Disini peserta tidak turun hingga perkampungan, namun akan diarahkan ke area persa-wahan. Kemudian melintas di jembatan kayu.
Turun dari situ, peserta akan tembus di dam Kelurahan Ntobo. Disini, peserta akan melintas di sungai dengan jarak sekitar 500 meter. Keluar sungai, peserta akan keluar di perkampungan. Kemudian naik lagi ke jalur tanah dan berbatu menuju Ndano Na’e. Medan menuju perkampungan warga ini tidak sulit. Hanya ada beberapa tanjakan kecil namun berbatu. Begitu tiba di perkampungan peserta akan belok kiri naik ke bukit.
Keluar jalan ini mereka akan tembus Kole, Kecamatan Ambalawi. Sekitar satu kilometer melintas di jalan aspal, mereka masuk kejalan berdebu hingga tembus Kelurahan Kolo. Dari sini mereka munju garis finis di Pantai Lawata. “Untuk cek poin panitia akan menyiapkan tempat,” terangnya.
Untuk mengecek kesiapan jalur, ketua dewan pembina HMQ Adv HM Qurais H Abidin survei jalur. Saat menyusuri jalan-jalan tersebut dia didampingi Dewan Penasehat AKBP Ahmad Nurman Ismail.
[dien]