Tuntut Transparansi Anggaran, Warga Roi Segel Kantor Desa
Aksi bakar ban bekas warga Desa Roi. Foto: Con AKTUALITA.INFO, BIMA – Ratusan warga dan mahasiswa Desa Roi Kecamatan Belo Kabupaten Bim...
1/16/2016 09:15:00 PM
https://www.aktualita.info/2016/01/tuntut-transparansi-anggaran-warga-roi.html
Aksi bakar ban bekas warga Desa Roi. Foto: Con |
AKTUALITA.INFO, BIMA – Ratusan warga dan mahasiswa Desa Roi Kecamatan Belo Kabupaten Bima, menuntut transpransi keuangan dana desa tahun 2015. Bahkan massa aksi membakar ban dan menyegel kantor pemerintahan desa setempat. Aksi berlangsung Sabtu (16/1) sekitar pukul 09.00 Wita hingga pukul 12.00 Wita, di bawah pengawalan ketat aparat Polres Bima Kabupaten.
Kordinator Lapangan (Korlap), Syamsudin menyatakan, penggunaan anggaran dana desa tak sesuai dengan aturan yang ada. Pemerintah desa bertindak sesuka hati dan bahkan banyak dugaan anggaran disalahgunakan. "Sejumlah program yang menggunakan APBDes, banyak disalahgunakan. Maka itu masyarakat menuntut agar pemerintah desa transparan dalam penggunaan anggaran negara tersebut," katanya.
Penggelolaan APBDes tahun 2015 selama ini, tidak pernah disosialisasikan. Musyawarah yang dilaksanakan pun terkesan tertutup. Sehingga warga tidak mengetahui jelas hasil program pemerintah desa baik fisik maupun non fisik.
"Pemerintah desa sangat tertutup. Tak ada musyawarah dan sosialisasi terkait program dan penggunaan APBDes. Hingga kini tidak diketahui bentuk hasil program dan kinerjanya," tandas Syamsudin.
Massa aksi juga mengkritisi tugas dan fungsi Badan Perwakilan Desa (BPD). Pasalnya BPD kerap menerima gaji perbulan sementara kinerjanya nihil. Tak ada pengawasannya terhadap kebijakan pemerintah desa. "Mereka menerima gaji saja, kok kinerjannya tidak ada dan mungkin juga tak tau fungsinya di desa. Hal ini fatal bagi pembangunan dan kemajuan desa," tuturnya.
Hal lain yang menjadi tuntutan massa aksi yakni transparansi dan kejelasan RAB program bedah rumah, mushalla, dan drainase tahun 2015 yang bersumber dari APBD. Sebab dalam proyek tersebut tidak ada dibuatkan papan nama proyek. "Hal seperti ini sangat serius, kami meminta pemerintah desa transparan dan bertanggungjawab," ujar Syamsudin.
Akibat tidak ditanggapi oleh pemerintah desa, massa aksi kemudian membakar ban bekas di depan kantor dan menyegel kantor Kepala Desa Roi.
Tidak beberapa lama setelah ada reaksi dari massa aksi tersebut, Kepala Desa Roi, Nurdin Ishaka menemui massa aksi dan memberikan penjelasan. Kata dia, mengenai pengelolaan keuangan desa merupakan kewenangan Bendahara. "Terkait hal ini, bendahara yang mengetahui pasti. Tapi hari ini bendahara tak masuk kantor," katanya.
Karena tuntutan belum ada kejelasan dan tak ada titik temu dengan pemerintah desa, massa aksi akhirnya membubarkan diri. Massa aksi mengancam akan melakukan aksi lanjutan sampai tuntutan mereka dipenuhi oleh pemerintah desa. Jika tidak dipenuhi juga, massa aksi akan melaporkan secara hukum.
[con]