Menteri Pertanian akan Benahi Tataniaga Bawang Merah Bima

  Menteri Pertanian didampingi Bupati panen bawang merah di Sape Bima. Aktualita.info, BIMA – Kunjungan Kerja Menteri Pertanian RI D...

 
Menteri Pertanian didampingi Bupati panen bawang merah di Sape Bima.
Aktualita.info, BIMA – Kunjungan Kerja Menteri Pertanian RI DR Ir Andi Amran Sulaiman MP di kelompok Tani La Potu Desa Sangia Kacamatan Sape, pada 19 Juni 2015 lalu, selain kegiatan panen bawang merah dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Bima, juga dimanfaatkan melakukan dialog dan mendengarkan secara langsung aspirasi para petani. (baca: Sentra Produksi Bawang Merah Bima akan Dilihat Langsung Mentan)

Menteri Pertanian RI Dr Ir Andi Amran mengatakan, untuk menjaga stabilitas harga bawang di pasaran, maka harus dibenahi tata niaga bawang. Saat ini, Indonesia masih melakukan impor bawang, tapi bila produksi bawang dalam negeri mencapai target, maka harga tidak akan mengalami lonjakan. "Dengan menanam 2.000 hektar saja, maka kita sudah tidak perlu melakukan impor,” katanya.

Dalam sesi dialog antara Menteri Pertanian dengan kelompok tani yang dipandu oleh Bupati Bima Drs H Syafrudin. Selain, menggenjot produksi bawang dalam negeri, ke depan tata niaga bawang juga akan dibenahi. Saat ini rantai pasok mencapai tujuh titik, maka ke depan akan dipotong menjadi hanya tiga titik.

“Rantai pasok dipotong agar tidak merugikan masyarakat. Kabupaten Bima sebagai lumbung bawang merupakan penyangga kebutuhan bawang nasional. Dimana ada gejolak, Bawang produksi Bima akan dikirim ke Pulau Jawa seperti Jakarta, Surabaya dan wilayah lainnya,” jelas Menteri didampingi Bupati Bima Drs H Syafrudin HM Nur M.Pd, Kepala Bulog, Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Dr Spudnik Sujono, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi NTB.

Untuk tetap menjaga Stabilitas harga bawang, presiden RI telah menginstruksikan Menteri Pertanian dan Bulog untuk langsung turun lapangan dan langsung membeli bawang merah dari sentra produksi di Bima dan Brebes.

Kabupaten Bima merupakan lumbung bawang merah di Indonesia selain Brebes, Tapin, Minahasa dan beberapa daerah lainnya. Pemilihan ini mengacu pada keunggulan komparatif suatu daerah.

Menteri Pertanian menambahkan, bawang produksi Kabupaten Bima memiliki keunggulan. “Coba bawang ini anda pegang, mata langsung perih,” kata Mentan.

Ditanya soal gejolak harga bawang selama Bulan Ramadhan, Andi Amran mengatakan, dua minggu sebelum Ramadhan, telah dilakukan pemantauan harga bawang merah. Setelah ditelaah disepakati untuk mengecek produksi dalam negeri. "Selama Ramadhan stok bawang aman, tinggal diperbaiki jalur disrtibusinya,” kata Menteri. 

Usai sesi dialog, Pemkab Bima memberikan bantuan bibit untuk lahan 100 hektar dalam mendukung percepatan produksi bawang. Menteri juga menyerahkan bantuan Pengembangan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) Kepada Ketua Kelompok Meci Angi Desa Sangia-Sape.

Menteri Andi Amran juga menyerahkan Hand Tracktor kepada 11 Kelompok Tani (Poktan) yaitu Poktan Samakai dan La Rao Desa Sangia, Poktan So Lolu Awa-Parangina, Poktan So Dadi Desa Rasabou, Poktan Maju Sama Desa Kowo, Poktan Mangge Karombo Desa Naru Barat, Poktan So Rade-Poja, So Sari-Naru Timur, Poktan Tolo Moti.

[yadin]

Related

Pemerintahan 3937261143270546484

Posting Komentar Default Comments

Untuk dapat memberikan komentar, Anda harus menggunakan salah satu akun atau profile yang Anda miliki. Bila tidak ada, silahkan pilih sebagai "Anonymous"

emo-but-icon

Comments

Recent

item