Terduga Pencabulan Anak Angkat di Langgudu, Diamankan Polisi

AKTUALITA.INFO, BIMA-Kasus perbuatan cabul yang diduga dilakukan pasangan suami istri (Pasutri) terhadap anak angkatnya, telah masuk di meja penyidik Sat Reskrim Polres Bima Kota. Bahkan, Pasutri yang merupakan ASN di Kecamatan Langgudu tersebut, kini telah diamankan polisi.

Ilustrasi [akt/google]

Kapolres Bima Kota AKBP Haryo Tejo Wicaksono SIK melalui Kasat Reskrim IPTU Hilmi Manossoh Prayugo SIK, membenarkan pihaknya telah menerima laporan kasus dugaan perbuatan asusila oknum Pasutri berinisial AM dan FN terhadap anak angkatnya, Mawar (nama samaran).

Bahkan kata dia, penyidik telah mengambil keterangan saksi korban dan saksi-saksi lainnya. “Iya benar, kita sudah terima laporannya. Sekarang sedang ditangani penyidik,” ujar Hilmi di Mapolres Bima Kota, Rabu (15/1).

Diakuinya, Pasutri AM dan FN juga telah diamankan polisi untuk menjalani proses pemeriksaan. Keduanya dijemput petugas di rumahnya di Kecamatan Langgudu. “Keduanya masih kita amankan di kantor untuk diperiksa oleh penyidik,” katanya.

Hilmi menegaskan, pihaknya terus memproses kasus dugaan asusila yang cukup menghebohkan jagad sosial media itu. Dengan terus mendalami keterangan berbagai pihak, termasuk keterangan korban dan terduga pelaku.

"Karena korbannya mengaku dicabuli saat masih di bawah umur, tapi saat buat laporan usianya sekarang sudah dewasa. Itu yang terus kita dalami. Tunggu saja prosesnya,” pungkas Hilmi.

Diketahui, kasus dugaan asusila yang melibatkan Pasutri AM dan FN terhadap anak angkatnya di wilayah Langgudu, sejak pekan lalu hingga kini masih terus viral di berbagai media sosial, utamanya di Facebook.

Informasinya, AM diduga mencabuli anak angkatnya itu sejak tahun 2014 lalu, saat korban masih duduk di bangku SMP. Perbuatan pelaku terus berlanjut hingga korban mengenyam pendidikan di bangku kuliah.

Ironisnya, perbuatan asusila AM juga melibatkan FN, yang tak lain istrinya sendiri. FN kerap mendokumentasi saat terduga pelaku mencabuli korban. Kasus itu terungkap ketika beberapa foto dan video terduga pelaku dengan korban beredar.

[akt.01]