Merajut Harmonisasi Menuju Kerukunan Antarumat Beragama Sebagai Pilar Kekuatan Bangsa di Kota Bima

Forum kerukunan umat beragama foto bersama usai acara  sambil memegang spanduk Deklarasi. Aktualita, Kota Bima - Forum Kerukunan Umat Beraga...

Forum kerukunan umat beragama foto bersama usai acara  sambil memegang spanduk Deklarasi.


Aktualita, Kota Bima - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bima melaksanakan pembinaan dan sosialisasi terhadap umat beragama di Aula Kantor Pemkot Bima, Sabtu, 16 Juli 2022.

Kegiatan dengan tema Merajut Harmonisasi Menuju Kerukunan Antar Umat Beragama Sebagai Pilar Kekuatan Bangsa, dihadiri sejumlah pejabat lingkup Pemkot, pejabat Polres Bima Kota dan Kodim 1608/Bima, tokoh agama Islam, tokoh masyarakat dan pemuda.

Selain itu, dihadiri Ketua Yayasan GBI Rock Pendeta Abraham Anselmus, Ketua FKGK Pdt. Charles Pangaribuan. Pdt. Gerja Santo Yusuf Raba Romo dan Pdt. Gerakan Pantekosta Bima Fransis Plaimo.

Kegiatan pembinaan dan sosialisasi dibuka secara resmi oleh Walikota Bima diwakili Asisten I Setda Drs. H. Abdul Gawis, didampingi oleh Ketua FKUB Kota Bima Drs. Mahmud dan Kepala Kemenag Kota Bima H. Ahmad Taufik.

Ketua Panitia Furqon Ar Roka melaporkan, kegiatan tersebut dirangkai dengan dialog secara intens yang merupakan tujuan pokok FKUB. Yaitu, menerima aspirasi masyarakat kemudian melanjutkan aspirasi masyarakat tersebut.

"Kegiatan pada hari ini diadakan untuk menciptakan adanya keharmonisan dan kerukunan umat beragama di Kota Bima,' katanya.

Jika ada masalah atau terjadi kebuntuan komunikasi, tambah dia, dapat diselesaikan dengan dialog. Karena dengan dialog semua masalah atau kebuntuan akan mencair dan terurai dengan baik.

Asisten I Setda Kota Bima, Drs. H. Abdul Gawis, dalam sambutannya mengatakan, kegiatan harmonisasi dan kerukunan umat beragama harus sering dilaksanakan. Kota Bima sampai pada hari ini menurut laporan Kesbangpol, Kapolres dan Dandim dalam keadaan sangat kondusif.

Gawis menuturkan, kerukunan umat beragama llebih intensifkan lagi, lebih-lebih kepada masyarkat tingkat bawah. "Apa yang kita sampaikan dan dialogkan di sini dapat kita sampaikan kepada semua komponen umat beragama," katanya.

Masyarakat Kota Bima merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Tidak boleh ada gesekan satu sama lain. "Kita harus memberikan pencerahan, kita harus menetralisir pada semua unsur dan komponen masyarakat, tidak boleh saling menyalahkan dan memanas-manasi," imbuhnya.

Apalagi, lanjut Gawis, menyebarkan agama kepada orang yang sudah beragama. Cara seperti ini yang membuat gesekan-gesekan di antara umat beragama.

"Dialog seperti ini penting kita lakukan demi harmonisasi kehidupan umat beragama. Apa yang menjadi kesimpulan dalam kegiatan ini dapat menjadi resume untuk kita laporkan kepada Pak Wali Kota agar dapat diambil kebijakan oleh Pemkot kedepan," pungkasnya

Dialog merajut harmonisasi dan kerukunan umat beragama dipandu moderator, Eka Iskandar.

Kepala Kesbangpol Kota Bima Muhammad Hasyim menyampaikan, menjaga bangsa kedepan tentu banyak tantangan yang dihadapi. Dalam kajian Kesbangpol, tantangan kedepan adalah kemajuan IPTEK. Dampaknya adalah dengan kemajuan iptek itu memberikan warna-warna lain yang mempengaruhi kemandirian bangsa kita. 

"Kita sudah sepakat bahwa kita punya porsi masing-masing dalam menjaga bangsa ini," ujarnya.

Hasyim melanjutkan, mungkin ada problem solving yang dapat dtampilkan kedepan. Dari pemerintah sebagai solusi bersama, kata dia, dalam paradigma pengelolaan pemerintahan sekarang adalah kolaborasi pemerintah dengan pihak terkait lainnya.

"Intinya kami di pemerintahan melaksanakan tugas pelayanan dalam tata kelola pemerintahan. Pelayanan pada masyarakat itu tidak bisa semuanya dihitung dengan angka-angka. Tidak semua dihitung secara matematika atau bisnis. Tetapi menjaga keseimbangan dan keharmonisan juga penting," jelasnya. "Inti lain dari kolaborasi pemerintahan itu adalah komunikasi. Sekecil apapun di tempat kita, perlu kita berkomunikasi," tambah Hasyim.

Kasat Binmas Polres Bima Kota AKP Sulaiman mengatakan, merajut harmonisasi berarti menjalin hubungan yang baik antar umat beragama.

Tugas Polri sebagai pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat demi Hankamtibmas. Dasar hukumnya Pasal 30, landasannya Pancasila, UUD 45. "Jika ada permasalahan, mari kita carikan solusi yang baik dengan komunikasi yang baik," ajaknya.

Penegakan hukum lanjut Sulaiman, adalah alternatif terakhir yang dilakukan Polri jika tidak dapat diselesaikan di tingkat kelurahan yang ada Bhabinkamtibmas. "Tindak pidana berat ya proses hukumnya wajib sampai tingkat pengadilan sebagai pertanggungjawaban atas perbuatan," pungkasnya.

Kepala Kemenag Kota Bima H. Ahmad Taufik mengatakan, pimpinan umat beragama harus memahami kultur budaya. Artinya, harus mengetahui dan memahami kultur masyarakat setempat yang mencakup agama, tradisi, adat-istiadat dan lainnya.

"Jangan sebarkan agama kepada orang yang sudah beragama, karena cara seperti itu bisa menimbulkan masalah," katanya.

Taufik mengingatkan agar mengerti sejarah, bagaimana pendahulu bangsa berjuang hingga menciptakan kerukunan umat beragama. "Maka dari itu kita wajib merawat kerukunan yang harmonis dengan tidak menciptakan percikan masalah," tandasnya.

Ketua Yayasan GBI Rock Pdt Abraham Anselmus Sang menyatakan setuju dengan tema kegiatan dan pokok-pokok pikiran yang disampaikan tersebut. "Saya sudah 25 tahun tinggal di Kelurahan Mande dan sangat merasakan keharmonisan dan kerukunan dari masyarakat," akunya.

Abraham juga merasakan kesejukan-kesejukan tercipta di lingkungan dan masyarakat tempatnya berdomisili. "Maka itu sebabnya saya tetap tinggal di Kelurahan Mande," katanya.

Ketua FKGK Pdt Charles Pangaribuan, mengaku sudah tinggal di Kota Bima selama 33 tahun. Ia sudah sangat merasa sebagai orang Bima asli.

"Saya sudah pensiun tapi tetap berada di Kota Bima. Kerukunan dan harmonisasi itu kami rasakan di sini," akunya.

Charles mengatakan, selama ini pihaknya menjalin hubungan baik di tingkat pejabat maupun akar rumput. Dirinya ingin turut serta mencerdaskan anak bangsa dan mewujudkan visi-misi Wali Kota Bima dengan mendirikan sekolah PAUD. 

"Kami hanya rindu untuk membangun sekolah PAUD. Kami tahu mendirikan tempat ibadah ada aturan mainnya karena saya juga anggota FKUB," imbuhnya.

Menanggapi penyampaian Pdt Abraham dan Pdt Charles, Kepala Kemenag Kota Bima H. Ahmad Taufik menyatakan "Pak Abraham kerasan tetap tinggal di Mande, itu artinya Pak Abraham sudah menerima keinginan warga Mande. Terkait rencana pembangunan tempat ibadah di Mande untuk dihentikan dulu sambil mengurus ijin-ijin maupun persetujuan warga," katanya. 

"Pak charles ingin menidirikan sekolah selama menaati aturan dan prosedur tidak masalah. Tapi silahkan berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berwenang untuk itu," Taufik menambahkan.

Kegiatan pembinaan dan sosialisasi dirangkai dengan dialog diakhiri dengan deklarasi dan penandatanganan deklarasi harmonisasi dan kerukunan antar umat beragama di Kota Bima.

[akt.01]

Related

Sosbud 322412526146611712

Posting Komentar Default Comments

Untuk dapat memberikan komentar, Anda harus menggunakan salah satu akun atau profile yang Anda miliki. Bila tidak ada, silahkan pilih sebagai "Anonymous"

emo-but-icon

MARHABAN YA RAMADHAN

ASN Netral..!

Comments

Recent

SELAMAT HUT DAMKAR

item