Lakpesdam PCNU Kabupaten Bima Gelar Pelatihan Da'i - Da'iyah Se-Kecamatan Ambalawi
Acara pembukaan Pelatihan Da'i/Da'iyah se-Kecamatan Ambalawi yang digelar Lakpesdam PCNU Kabupaten Bima. AKTUALITA, BIMA - Meningkat...
Acara pembukaan Pelatihan Da'i/Da'iyah se-Kecamatan Ambalawi yang digelar Lakpesdam PCNU Kabupaten Bima. |
Pelatihan Da'i/Da'iyah Milenial se-Kecamatan Ambalawi ini, berlangsung di Homestay Dundu Hea, Jalan Lintas Wera-Ambalawi, Desa Tololai, Sabtu, 27 November 2021. Kegiatan tersebut kerjasama Lakpesdam PCNU Kabupaten Bima dengan Bimas Islam Kemenag RI.
"Sebelum kegiatan hari ini, pekan lalu dihelat kegiatan latihan dan deklarasi pemuda damai, serta kegiatan Majelis Taklim di Desa Rite," kata Direktur Program Lakpesdam PCNU Kabupaten Bima, Hasnun, dalam sambutan awal pembukaan kegiatan.
Pelatihan da'i dan da'iyah, sebutnya, diikuti peserta dari perwakilan seluruh desa di Kecamatan Ambalawi masing-masing dua orang. Dengan pemateri Ustadz Mustofa Umar, Ustadz Mujiburrahman, dan Ustadz Taufan Sya'ban.
"Dengan materi tambahan tentang pemanfaatan media digital sebagai media dakwah yang disampaikan senior Lakpesdam yang juga Komisioner KPU Bima, Ady Supriadin," sebut Hasnun.
Ketua PCNU Kabupaten Bima, Drs. H. A. Munir, dalam sambutannya menekankan peran pemuda sebagai ujung tombak negara. "Kalau tidak ada pemuda, mau ke mana negara ini," tandasnya.
Kepala Kemenag Kabupaten Bima itu mengatakan, saat ini Presiden dan Wapres RI mencetuskan program beragama dan toleransi. Maka itu, pelatihan da'i dan da'iyah relevan dengan program tersebut.
"Dalam menyampaikan dakwah, harus tau komitmen terhadap negara. Berarti harus menjaga negara utamanya konstitusi. Harus mengetahui dan menjaga simbol-simbol negara," katanya.
Setelah menyelesaikan pelatihan, ia menyarankan para peserta agar menyampaikan 4 mashab, ketika turun ke masyarakat. Selain itu, menggaungkan toleransi.
"Toleransi itu mempertajam keberagaman. Perbedaan itu hal yang biasa. Kita ini negara Pancasila," tegasnya.
Munir juga mengingatkan terkait penanganan konflik. Kata dia, konflik masyarakat pun harus ditangani. "Tidak saja soal SARA. Apapun masalah yang terjadi di masyarakat menjadi tugas kita dengan mengutamakan pendekatan dialog," jelasnya.
Terakhir sambutannya, Munir mengingatkan agar organisasi jangan dimanfaatkan dengan kepentingan. Jangan menunggu orang.lain untuk menghidupkan organisasi. "Kita hidupkan sendiri organisasi dengan kerja ikhlas dan bekerja cerdas," pungkasnya.
Camat Ambalawi diwakili Kasi Kesos, Ilham Akbar mengatakan,
organisasi keagamaan adalah mitra pemerintah, termasuk Pemerintah Kecamatan Ambalawi. Sehingga, membangun daerah sangat penting kerjasama dan sinergitas.
"Kecamatan kita pada saat ini masih berkembang. Dibanding kecamatan lain banyak yang sudah berkembang dengan pesat. Itu semua karena sinergitas yang baik dengan seluruh komponen, termasuk organisasi agama," katanya.
Menurut Ilham, pelatihan da'i/da'iyah sangat bagus. Di Kecamatan Ambalawi sangat minim da'i/da'iyah. "Harapan kami, kegiatan tidak selesai di sini saja. Tetapi lahir regenerasi da'i/da'iyah di Ambalawi," harapnya.
Ia menambahkan, Pemerintah Kecamtan Ambalawi sangat memperhatikan pembangunan sumberdaya manusia utamanya di bidang agama.
"Kecamatan kita ada kemajuan di bidang agama. Pada STQ di Langgudu, tujuh orang masuk final. Hasilnya, 3 emas, 2 perak dan 2 perunggu," sebutnya. [akt.01]
Pengurus Lakpesdam PCNU Kabupaten Bima foto bersama Kepala Kemenag Kabupaten Bima, Drs. H. A. Munir, Kapolsek Ambalawi IPTU Rusdin, Kasi Kesos Kecamatan Ambalawi Ilham dan para pemateri. |