Isu Soal Harga Jagung, ini yang Telah Dilakukan AKJ-SYAH untuk Petani
Paslon AKJ-SYAH saat pengukuhan tim pemenangan. (ist) Aktualita, Dompu - Harga jagung menjadi salah satu isu hangat dan menarik perhatian da...
![]() |
Paslon AKJ-SYAH saat pengukuhan tim pemenangan. (ist) |
Aktualita, Dompu - Harga jagung menjadi salah satu isu hangat dan menarik perhatian dalam momentum Pilkada Kabupaten Dompu kali ini. Bahkan, hingga saat ini isu harga jagung masih dijadikan strategi lawan politik yang kerap dihembuskan untuk mempengaruhi dukungan masyarakat, terutama petani.
Padahal, terkait harga jagung ini sangat bergantung pada situasi pasar dan kondisi panen. Meski begitu, pemerintah daerah yang dipimpin Bupati dan Wakil Bupati H. Kader Jaelani dan H. Syahrul Parsan (AKJ-SYAH) tidak menutup mata.
Pemerintahan AKJ-SYAH yang sejak dilantik hingga sebelum cuti Pilkada, terus memainkan perannya untuk memaksimalkan daya dan upaya agar harga jagung menguntungkan petani. Alhasil, tahun pertama kepemimpinannya harga jagung berhasil menguntungkan petani. Tahun kedua dan ketiga pun masih memuaskan, kendati kondisi terburuk negeri ini dilanda Covid-19.
Hal itu diungkap Paslon Bupati dan Wakil Bupati Dompu, AKJ-SYAH, saat kampanye tatap muka dan dialog dengan masyarakat Kecamatan Hu'u dan Desa Nowa, Kecamatan Woja Kabupaten Dompu, Senin, 30 September 2024.
"Soal harga jagung, kami sebenarnya sudah bekerja maksimal. Bahkan mulai dari kami belum dilantik, sudah berusaha dengan harga yang baik, dari harga Rp3.150 menjadi Rp3.900 per kilogram. Padahal, saat itu (sebelum Pilkada) minta naikan 50 perak saja sangat susah," ungkap AKJ.
Kemudian lanjut dia, setelah dilantik menjadi Bupati Dompu pada 27 Februari 2021, langsung bergerak ke pemerintah pusat (Bapanas) untuk berusaha menaikan lagi harga jagung. "Dan kami berhasil harganya naik lagi dengan angka yang tinggi, Rp4.200/Kg," sebutnya.
"Dengan capaian ini, saya pernah ditawarkan hadiah oleh pihak swasta, tapi saya tolak dengan tegas. Saya hanya minta naikan harga jagung, buat petani saya tersenyum," ungkap AKJ.
Bahkan, kata dia, dengan keberhasilan menaikan harga jagung, mendapat apresiasi dari Bupati dan Wali Kota Bima saat itu. Dua pemimpin daerah tetangga itu, berterimakasih pada AKJ karena harga jagung yang diperjuangkan, juga membuat petani mereka untung.
"Bupati dan Wali Kota Bima menyampaikan juga terimakasihnya karena kami berhasil menaikan harga jagung. Mereka tanya, apa yang dilakukan sampai bisa menaikan harga jagung," imbuhnya.
Usaha menaikan harga jagung yang menguntungkan petani, terus dilakukan AKJ-SYAH. Bahkan, di tahun berikutnya (musim panen selanjutnya), harga jagung terus naik. "Malahan sangat menguntungkan petani, harga jagung pernah tembus di atas angka 7.600 rupiah," akunya.
"Nah, baru pada musim panen tahun 2024 ini yang membuat petani kita tidak untung. Harganya turun sampai 3.000 rupiah," ujar AKJ.
Sebab harga jagung turun drastis tahun 2024, jelas AKJ karena panen melimpah ditambah import jagung yang dilakukan pemerintah pusat.
"Turunnya harga jagung di tahun 2024 ini berlaku secara nasional. Jangankan di Dompu, Presiden Jokowi pun mengeluarkan pernyataan adanya panen bersamaan yang melimpah, kemudian adanya import. Secara hukum ekonomi, tentu mempengaruhi harga" terangnya.
Ke depan jika dipercaya mengemban amanah di periode kedua, AKJ-SYAH akan melanjutkan perjuangan untuk menaikan harga jagung. Ia berharap masyarakat dan petani tercerahkan.
"Maunya kami berdua (AKJ-SYAH), harga jagung bertengger di angka 10.000 rupiah. Karena tidak ada kerugian bagi kami dengan menaikan harga. Ini semua hanya demi masyarakat," ungkapnya.
"Ke depan kami perjuangkan, tentunya dengan doa dan dukungan masyarakat petani jagung," tambah AKJ.
Pada tempat yang sama, Calon Wakil Bupati Dompu, H. Syahrul Parsan (SYAH) mengatakan, banyak hal yang telah dilakukan untuk daerah dan masyarakat Kabupaten Dompu. Dari itu, banyak pula apresiasi atau penghargaan yang AKJ-SYAH peroleh dari pemerintah pusat dan pihak lain.
Ia menegaskan, AKJ-SYAH tidak lupa dengan tugas dan tanggungjawab yang dimandatkan oleh masyarakat Dompu. Sebab, amanah yang diemban wajib dijalankan. "Apa yang kita dapat juga, ada hak orang lain. Itu yang kita selalu ingat," ujarnya.
"Kami tidak ingin menjadi penguasa, kami hanya mau jadi pemimpin. Kalau penguasa, itu lebih pada perintah sana sini oleh yang berkuasa. Tetapi kalau pemimpin, itu melayani masyarakat dengan tulus. Kami niatkan itu untuk Dompu ini," pungkasnya.
[akt/*]