Setelah Reses, Guru To’i ke PCNU: Saya Siap Berdiri Bersama Keluarga Besar NU Bima

Guru To'i (tengah, kacamata) bersama PCNU Bima. [akt] AKTUALITA.INFO , KOTA BIMA - Setelah kegiatan reses di Desa Tolowata, Kecam...

Guru To'i (tengah, kacamata) bersama PCNU Bima. [akt]

AKTUALITA.INFO, KOTA BIMA - Setelah kegiatan reses di Desa Tolowata, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, Akhdiansyah, S.HI, silaturrahmi dengan jajaran Pengurus Cabang (PC) Nahdlatul Ulama Kabupaten Bima. Acara silaturahmi berlangsung di aula kampus Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Sunan Giri Bima, Kamis malam (13/2).


Silaturahmi tersebut dikemas dalam pertemuan dialogis. Saat itu, anggota DPRD NTB dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), memperkenalkan diri sebagai bagian dari kader dan keluarga besar NU.

Guru To’i sapaan akrabnya, menceritakan pengalamannya sebelum aktif di partai. Dia pernah aktif di IPNU, PMII dan GP Ansor NTB.

"Saya bukan orang luar NU. Saya besar dan tumbuh di pondok pesantren dan guru-guru dari orang NU. Makanya saya siap menerima perintah dari PCNU," kata Sekretaris DPW PKB NTB ini.

Dalam pertemuan itu, dia menguraikan peran, potensi dan kekuatan NU yang sangat besar. Baik yang ada di Bima dan luar daerah, maupun yang ada di luar negeri. Bahkan katanya, peran NU kini mulai diakui dari tingkat lokal, nasional hingga internasional. Dalam menjaga tradisi, kebangsaan, pikiran dan dakwahnya yang moderat.

"Saya siap berdiri bersama keluarga besar NU Bima. Saya berharap dari NU Kabupaten Bima bisa melahirkan ulama-ulama yang bisa menjawab berbagai persoalan keumatan kontemporer," ucap mantan Ketua PC PMII Cabang Mataram ini.

Apa yang dilakukan NU selama ini, menurut Guru To’i, merupakan bagian dari politik kebangsaan dan membela agama. Bukan semata untuk kekuasaan politik pragmatis. NU juga elemen perubahan yang dipelopori oleh para ulama, kyai dan tuan guru.

"Bagi saya aktif di NU itu juga bagian dari upaya untuk investasi dunia dan investasi pahala NU di akhirat," tandas Guru To’i.

Dikatakan, NU harus segera melakukan konsolidasi kekuatan kultural dan struktural untuk menghadapi berbagai tantangan dan perubahan zaman. “Salah satu caranya, dengan memetakan kekuatan dan potensi yang dimiliki,” pungkas Guru To’i.

STIT Sunan Giri Bima ternyata dirintis oleh tokoh-tokoh NU. Salah seorang perintisnya, Drs. H. Israil, merupakan mantan Ketua PW NU NTB dan dosen STAIN Mataram yang kini menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.

"Banyak pokok pikiran yang disampaikan pak dewan tadi terkait kondisi NU, perkembangan NU termasuk di luar negeri. Semua itu memberikan inspirasi dan semangat untuk kemajuan NU di Kabupaten Bima," kata Ketua STIT Bima, Dr.Sukri.

Silaturahmi yang dikemas dalam bentuk pertemuan dialogos itu, dihadiri Ketua PC NU Kabupaten Bima, A Farid. Juga dihadiri para pengurus Lembaga dan Badan Otonomi (Banom) PCNU Kabupaten Bima.

"Kita sangat senang bisa dikunjungi oleh Guru To’i, salah seorang putra terbaik dari Dompu. Semoga pertemuan ini memberikan semangat kepada kita di sini," kata A Farid.

Kegiatan diakhiri penyerahan kopiah berlogo NU dan kalender PWNU NTB. Dari Guru To’i kepada PCNU dan Banom yang hadir. Mereka tampak senang menerima ‘oleh-oleh’ dari Sekretaris Komisi V DPRD NTB, yang juga pendiri Lembaga Studi Kemanusiaan (LeNSA) NTB.

[akt.01]

Related

Sosbud 1410325308829591830

Posting Komentar Default Comments

Untuk dapat memberikan komentar, Anda harus menggunakan salah satu akun atau profile yang Anda miliki. Bila tidak ada, silahkan pilih sebagai "Anonymous"

emo-but-icon

Comments

Recent

item