Cuaca Ekstrem, BPBD Siapkan Upaya Penanggulangan Sejak Dini

Rakor penanggulangan bencana alam Polres Bima Kota. [akt]

AKTUALITA.INFO, KOTA BIMA-Cuaca ektrem diperkirakan melanda Kota Bima dan sekitarnya hingga akhir Februari 2020 mendatang.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima H Sarafudin, secara spesifik cuaca ekstrem di Kota Bima terjadi pada pertengahan Januari, akhir Januari sampai awal Februari dan pertengahan Februari hingga akhir Februari. Dia meminta agar waspada terhadap kemungkinan yang terjadi akibat cuaca ekstrem tersebut.

“Informasi dari BMKG, secara spesifik tanggal 11 sampai 15 Januari kita diminta waspada terjadinya cuaca ekstrem. Akhir Januari sampai awal Februari, kita diharapkan tetap waspada. Kemudian pertengahan Februari hingga akhir Februari, ini mungkin jadi catatan kita untuk tetap siaga,” jelas Sarafudin saat Rakor Penanggulangan Bencana Alam di Polres Bima Kota, kemarin.

Baca juga: Polisi dan BPBD Bahas Penanggulangan Bencana Alam, Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem

Dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana di Kota Bima, Sarafudin mengaku BPBD telah melakukan berbagai persiapan. “Terkait dengan itu, kami dari BPBD sudah melakukan beberapa persiapan. Kalau dalam penanggulangan bencana persiapannya adalah pra bencana, saat bencana itu terjadi dan setelah bencana terjadi,” tuturnya.

Yang Dilakukan pada saat pra bencana beber Sarafudin, terutama kesiapan masyarakatnya. Melalui program Kelurahan Tangguh Bencana, BPBD membina dan mendampingi masyarakat tentang bagaimana menghadapi situasi jika terjadi bencana. “Termasuk di dalamnya kita membentuk relawan di kelurahan siaga bencana,” ujarnya.

Dia menyebutkan, ada 35 kelurahan yang sudah dibentuk sesuai dengan skala prioritas. Di dalamnya juga pihaknya sudah persiapkan dengan mengajak masyarakat untuk belajar memhami kondisi wilayahnya masing-masing.

“Pada titik-titik rawan yang ada di wilayahnya, dibuat dalam bentuk dokumen perencanaan penanggulangan bencana. Mereka dibantu oleh tim relawan yang ada di kelurahan,” sebutnya.

Diakuinya, tahun 2016 lalu relawan siaga bencana sangat membantu. Dalam memberikan informasi secara cepat dan tepat terkait dengan kondisi cuaca. “Terutama dari wilayah hulu hinga hilir, informasi itu cepat kita sampaikan ke seluruh lapisan masyarakat,”.

Kemudian lanjut Sarafudin, sekarang di BPBD sudah ada posko. Dijaga oleh petugas piket selama 24 jam untuk membarikan informasi dan mengamati situasi kondisi yang ada di Kota Bima.

BPBD juga kini memiliki kamera pantau yang ditempatkan di bagian hulu, di Kelurahan Lampe Kecamatan Rasanae Timur. Kamera tersebut bisa memantau permukaan air dan peningkatannya. Sehingga membantu memberikan informasi, bahwa kondisi di bagian hulu seperti apa.

“Kemudian untuk mengukur curah hujan di Lelamase juga secara online bisa diberikan informasi kepada kita,” akunya.

Selain itu kata Sarafudin, relawan siaga bencana setiap kelurahan dibekali dengan alat komunikasi HT. Untuk memperlancar komunikasi dan koordinasi terkait situasi dan kondisi yang terjadi.

Mengenai persiapan pascabencana, Sarafudin mengaku telah menyiapkan 1 unit mobil dapur umum, mobil tangki air bersih, tenda dan peralatan penanggulangan bencana lainnya. “Kita juga sudah koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS). Kita dipinjamkan alat berat berupa eksavator yang bisa dioperasionalkan di suangai, eperti mengangkat sampah dan lainnya,” ungkapnya.

Mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bima ini menambahkan, penanggulangan bencana sudah di SK-kan Wali Kota Bima. Untuk penanganan siaga darurat bencana banjir, tanah longsor dan angin puting beliung. “Sudah ditetapkan bulan Desember tahun 2019 lalu,” pungkasnya.