SRD Pemimpin Muda Perempuan NTB

Oleh: Dian Sandi* Bernama lengkap Dr. Hj. Siti Rohmi Djalilah, M.Pd (SRD). Ia adalah salah satu perempuan terbaik yang dimiliki NTB ...



Oleh: Dian Sandi*

Bernama lengkap Dr. Hj. Siti Rohmi Djalilah, M.Pd (SRD). Ia adalah salah satu perempuan terbaik yang dimiliki NTB saat ini. Kendati lahir dari kalangan keluarga pesantren namun beliau menempuh pendidikan dasar sampai lanjutan atas di Kota Mataram, hal demikian menjadikannya sosok yang sangat memahami kultur budaya NTB secara luas.

Kuliah dari Strata-1 sampai mendapat gelar Doktor (S3) di Universitas yang berbeda-beda yang berada di kota besar Indonesia, menjadikannya figur dengan latar pendidikan yang sangat mumpuni. Kariernya-pun demikian gemilang, menjabat General Foreman pada PT. Newmont Nusa Tenggara selama 9 tahun, kemudian setelahnya terjun ke Dunia Politik beliau dipercaya masyarakat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Lombok Timur selama satu Periode, sungguh betapa luas pengalaman yang pernah di lalui-nya.

Kemudian beliau kembali ke Dunia Pesantren, sebagai pendidik sekaligus Ketua STKIP Hamzanwadi Selong pada tahun 2012 dan selanjutnya menjabat Rektor pada Universitas Hamzanwadi pada tahun 2016 sampai hari ini, Beliau dikenal begitu konsisten mengembangkan nilai-nilai agama dan pemikiran dari Hadratussyekh Zainuddin Abdul Majid yang tak lain adalah Kakeknya sendiri, SRD adalah cucu perempuan dari Pahlawan Nasional kita, Maulana Syekh.

Dengan latar belakang seperti itu, tidaklah berlebihan jika penulis menyebutnya sebagai Pemimpin Muda Perempuan NTB dimasa yang akan datang. SRD adalah harapan.

—o—

Dengan jumlah penduduk NTB saat ini yang diperkirakan mencapai 5 juta jiwa, sungguh suatu peningkatan jumlah penduduk yang sangat signifikan jika dibandingkan dengan data penduduk pada tahun 1990 yang hanya berjumlah 1.6 juta jiwa. Sedangkan menurut kelompok umur, jumlah usia produktif (usia 15-64) mencapai 3.1 juta jiwa.

Jika melihat data yang di release BPS NTB yang di muat pada laman Tempo, menyatakan bahwa jumlah penduduk perempuan lebih besar dibandingkan dengan penduduk laki-laki atau lebih besar 6% dengan rasio seks 94.11%.

Angka tersebut jelas berpengaruh pada DPT yang telah dimutakhirkan KPU NTB pada tahun 2018, dengan DPT sebanyak 3,9 juta, Potensi pemilih perempuan bisa mencapai angka sekitar 2 juta pemilih dan pemilih perempuan mendominasi di-10 kabupaten/kota.

Bonus demografi yang sedemikian tinggi tersebut harus dimanfaatkan dengan baik, kaum perempuan NTB membutuhkan pencerahan akan pentingnya keterwakilan gender dalam pemerintahan. Mereka (kaum perempuan) harus memahami bahwa ada sekian banyak problem terhadap perempuan yang membutuhkan penanganan yang tepat.

Karena bagi pemilih perempuan, Pemimpin perempuan tentunya akan lebih memahami isu-isu yang tengah dihadapi gender-nya, seperti; diskriminasi gender, kekerasan terhadap perempuan, akses perempuan terhadap pendidikan dan pekerjaan sampai pada kesetaraan partisipasi politik perempuan, dibandingkan dengan pemimpin laki-laki. Sehingga pemimpin perempuan diharapkan mampu untuk merubah tatanan kebijakan yang lebih memihak pada aspek fsikoligis perempuan serta lebih komprehensif dalam mengawal dan mencari solusi dari semua permasalahan tersebut.

Kendati SRD hadir dalam situasi sulit, ditengah kualitas demokrasi dan tingkat kesadaran perempuan akan keterwakilan gender yang belum membaik karena jika dilihat dari faktor sejarah, sampai saat ini tak ada satupun dari ‘kalangan perempuan’ yang pernah menjabat setingkat Gubernur maupun Wakil Gubernur di Nusa Tenggara Barat.

Namun hari ini SRD menegaskan dirinya untuk tampil menjadi satu-satunya kandidat pemimpin perempuan NTB yang maju mencalonkan diri. Tentu dengan harapan ‘ada kesadaran’ dari kaum perempuan, untuk menyambut dirinya dengan penuh suka-cita Sehingga SRD bisa mendapatkan suara mayoritas dari gender-nya.

SRD hadir mengobati kerinduan mereka terhadap kepemimpinan Perempuan di NTB.

*Penulis adalah Ketua Komunitas Pemuda Peduli Pemilu & Demokrasi NTB

Related

Sudut Pandang 5920934605469879611

Posting Komentar Default Comments

Untuk dapat memberikan komentar, Anda harus menggunakan salah satu akun atau profile yang Anda miliki. Bila tidak ada, silahkan pilih sebagai "Anonymous"

emo-but-icon

Comments

Recent

item