Atasi Krisis Air di Bima, Pangdam IX/Udayana Akan Hadirkan Pompa Hidram
Pangdam IX Udayana Mayjen Maruli Simanjuntak didampingi Danrem 162/WB Brigjen Ahmad Rizal Ramdhani saat meninjau jembatan Acrow Panel Kart...
Pangdam IX Udayana Mayjen Maruli Simanjuntak didampingi Danrem 162/WB Brigjen Ahmad Rizal Ramdhani saat meninjau jembatan Acrow Panel Kartika Eka Paksi. |
AKTUALITA.INFO, KABUPATEN BIMA – Panglima Daerah Militer IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Maruli Simanjuntak melaksanakan kunjungan kerja di Bima, Nusa Tenggara Barat, Senin (26/4). Sejumlah pejabat Kodam IX Udayana turut mendampingi Pangdam.
Jenderal bintang dua dan rombongan, Disambut
Komandan Resort Militer 162/WB Brigjen Ahmad Rizal Ramdani dan jajaran di
Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima sekitar pukul 13.30 Wita. Rombongan Pangdam
kemudian menuju Markas Kodim 1608/Bima, untuk memberikan pengarahan pada
anggota TNI dan acara serah-terima hibah aset dari Pemkab dan Pemkot Bima
kepada Kodim 1608/Bima.
Di Kodim Bima, Pangdam dan rombongan disambut
hangat Dandim Bima Letkol Teuku Mustafa Kamal dan jajaran. Wali Kota Bima HM
Lutfi dan Wakil Bupati Bima Drs H Dahlan M Noer, serta sejumlah anggota Forkopimda
turut menyambut Pangdam.
Pada momen pengarahan, jenderal asal Batak
Sumatera Utara itu menekankan pada prajurit TNI wilayah Kodim Bima untuk
melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab. Menjalin sinergitas dengan
seluruh elemen, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk membangun daerah dan
Kamtibmas.
Di Bima kata mantan Komandan Paspampres ini, ada beberapa program yang akan dijalankan. Diantaranya, program air bersih dan pengairan untuk lahan pertanian dengan teknologi pompa hidram.
Pompa hidram merupakan suatu alat yang
digunakan untuk menaikkan air dari tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi
secara automatic, dengan energi yang berasal dari air itu sendiri. Alat ini
sederhana dan efektif digunakan pada kondisi yang sesuai dengan syarat-syarat
yang diperlukan untuk operasinya. Dalam kerjanya alat ini, tekanan dinamik air
yang ditimbulkan memungkinkan air mengalir dari tinggi vertikal (head) yang rendah, ke tempat yang lebih tinggi.
“Kita mulai di Bima sehingga masyarakat tidak ada lagi istilah tadah hujan, padahal ada air yang
mengalir di bawah atau di sungai. Dengan pompa hidram, masyarakat bisa bertani
tanpa menunggu musim hujan,” kata Pangdam.
Untuk di Bima, Pangdam telah menghadirkan satu unit pompa hidram. Sebagai percontohan untuk mengatasi kesulitan air bagi masyarakat dan untuk lahan pertanian.
Selain itu, di Bima juga
direncanakan program buka lahan pertanian. Program tersebut bagian dari upaya
meninngkatkan perekonomian daerah. Pangdam meminta prajurit TNI menjalankan
dengan baik program tersebut.
“Nanti juga program buka lahan.
Pertanggungjawabkan apa yang diberikan. Mudah-mudahan diridhoi Tuhan YME,
karena niatan kita semata-mata membangun daerah,” tandasnya.
Pangdam juga mengingatkan,
program-program tersebut berjangka panjang sehingga harus dijalankan secara
berkesinambungan.
“Di bima ini kita banyak membuat
program-program, sehingga saya harap eksistensi anggota semuanya. Kalau kita
sudah membuat program peningkatan perekonomian, saya yakin anda semua bisa. Jangan
program itu hanya sekali panen saja. Saya inginkam program yang kita jalankan
ini untuk 10 tahun ke atas,” pintanya.
Usai memberikan pengarahan, Pangdam
dan rombongan menuju Kecamatan Madapangga. Untuk melihat tiga jembatan yang
dibangun Satgas Zeni TNI AD Yonzikon 13/Karya Etmaka. Yaitu, Jembatan Acrow
Panel Kartika Eka Paksi yang menghubungkan Desa Rade dan Desa Bolo, jembatan
Desa Woro dan jembatan Desa Campa. Tiga jembatan tersebut, sebelumnya putus dan
rusak parah diterjang banjir bandang pada Jumat (2/4) lalu.
Di jembatan Acrow Panel Kartika Eka Paksi, Pangdam dan rombongan disambut meriah masyarakat setempat. Puluhan anak-anak berseragam sekolah dasar, turut menyambut Pangdam sambil memegang aksesoris bendera merah putih. Beberapa saat, Pangdam menyempatkan diri berdialog dengan warga setempat terkait telah dibangunnya jembatan tersebut.
Sesekali Pangdam juga menyempatkan
diri melayani permintaan swa foto (selfie) dari ibu-ibu dan anak-anak desa
setempat. Tampak ibu-ibu dan anak-anak, riang gembira menyambut Pangdam yang
begitu ramah dan low profile.
“Saya baru pertama ke Bima, mau
melihat kira-kira apa yang bisa dikerjakan sekaligus melihat beberapa kegiatan khususnya
air bersih. Kebetulan di sini juga ada jembatan-jembatan yang putus, yang dibantu
langsung oleh KSAD. Ada tiga jembatan di sini. Saya juga harus melihat walaupun
Danrem melaporkan perkembangannya terus sampai dilaporkan sudah selesai. Hari ini
kebetulan ada kesempatan saya cek di lapangan,” jelas Pangdam pada sejumlah
wartawan.
Setelah melihat hasil pembangunan
dan perbaikan tiga jembatan tersebut, Pangdam dan rombongan kemudian menuju
Kabupaten Dompu.
[akt.02]