Jalan Usahatani 1,4 Kilometer Rampung, Hasil Karya Monumental Satgas TMMD 110 di Daerah Rawan Konflik
Dandim Bima turut mengerjakan pengecoran deuker jalan usahatani saat kegiatan TMMD 110 berlangsung. AKTUALITA.INFO , BIMA – Jalan setapak ...
Dandim Bima turut mengerjakan pengecoran deuker jalan usahatani saat kegiatan TMMD 110 berlangsung. |
AKTUALITA.INFO, BIMA – Jalan setapak sebagai satu-satunya akses masyarakat
menuju lahan pertanian di Desa Nontotera, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima kini
telah menjadi jalan ushatani yang lebar dan rata.
Masyarakat Desa Nontotera, khususnya petani sudah leluasa lalu lalang,
pulang pergi dari rumah ke lahan pertanian dengan adanya jalan usahatani yang
dibuka Satgas TMMD ke-110 wilayah Kodim Bima tersebut. Tidak hanya jalan kaki,
kendaraan roda dua dan roda empat pun sudah bisa melaluinya.
Deuker Sas 1 yang dibangun di jalan usahatani Desa Nontotera |
Bahkan, dengan dibukanya jalan usahatani sepanjang 1,4 kilometer tersebut, masyarakat tani dengan mudah mengangkut benih dan hasil pertaniannya menggunakan kendaraan bermotor. Masyarakat dan petani Desa Nontotera merasa senang karena jalan usahatani tersebut sangat berdampak signifikan, terutama dalam hal efisiensi (hemat) waktu dan biaya.
Selain akses ke lahan pertanian, jalan usahatani itu juga sebagai akses
jalan penghubung antara kampung di Desa Nontotera. Praktis, masyarakat kini
sudah dengan mudah saling mengunjungi satu sama lain melalui jalan tersebut.
“Kami sangat bersyukur dengan dibukanya jalan usahatani di desa ini.
Terimakasih kami sampaikan kepada Satgas TMMD yang telah membuka jalan
usahatani,” ucap Kepala Desa Nontotera, Ahmad Zakaria, di sela-sela acara peresmian
Pospam Terpadu oleh Danrem 162/WB, Rabu (31/3).
Deuker Sas 2 Deuker Sas 1 di jalan usahatani Desa Nontotera |
Menurut Kades muda ini, jalan usahatani yang dibuka Satgas TMMD 110 Kodim Bima sangat berguna dan membantu masyarakat setempat. Selama ini kata dia, masyarakat kesulitan mengangkut hasil pertanian seperti padi dan jagung dengan kendaraan karena kondisi jalan yang sempit, bergelombang dari gundukan tanah dan bebatuan. Apalagi saat musim hujan, sangat sulit dilalui.
Kondisi jalan sebelumnya itu, mau tidak mau masyarakat petani harus
mengeluarkan biaya ekstra dengan menyewa tenaga orang lain untuk mengangkut bibit
atau hasil pertaniannya. “Tapi, sekarang dengan kondisi jalan yang sudah bagus
ini masyarakat sudah bisa hemat,” akunya.
Dia menambahkan, saat awal pembukaan jalan usahatani masyarakat sangat
antusias menyambutnya. Karena hal itu adalah kegiatan yang berdampak positif
bagi mereka. Tak heran kata dia, disaat memulai kegiatan pembukaan jalan
usahatani, masyarakat langsung membangun kebersamaan untuk membantu
menyukseskan kegiatan tersebut.
“Alhamdulillah, melalui kegiatan TMMD ini, masyarakat kita sudah
terlihat kebersamaannya. Sudah mulai kompak bekerjasama,” tutur Kades.
Deuker Sas 3 yang sedang diratakan |
Diharapkannya, kebersamaan dan kekompakan masyarakat yang dirangsang TNI selama kegiatan TMMD berlangsung, terjalin selamanya. Sebab, kondisi lingkungan masyarakat desa setempat sudah aman dan kondusif berkat kegiatan TMMD. “Kami benar-benar sangat berterimakasih pada TNI yang sudah turut menciptakan suasana yang kondusif di tengah masyarakat selama kegiatan TMMD,” tandasnya.
Diketaui, jalan
tani sepanjang 1,4 kilometer yang dibuka sejak awal kegiatan TMMD di Desa
Nontotera, Kecamatan Monta rampung dikerjakan. Di sepanjang jalan tersebut, Satgas TMMD juga membangun 4 unit
jembatan mini (deuker).
Deker Sas 4 |
Komandan Satgas TMMD 110 Kodim Bima, Letkol Inf Teuku Mustafa Kamal
mengatakan, jalan usaha tani tersebut
bagian dari program kegiatan TMMD ke-110 Tahun 2021 Kodim Bima. Dimana
pekerjaan-pekerjaan fisik tersebut adalah bagian dari bakti TNI untuk rakyat,
khususnya masyarakat desa sasaran TMMD. “Tentunya kami hajatkan untuk
kesejahteraan masyarkat,” tandas mantan Komandan Batalyon Raider KhususYonif
744/SWY ini.
Menurutnya, dengan telah dibukanya jalan tani di lokasi setempat,
masyarakat Desa Nontotera sudah dapat dengan mudah bepergian ke sawah atau
ladang. Bahkan, untuk mengangkut hasil pertanian pun bisa menggunakan
kendaraan.
Selain itu, jalan tersebut menjadi akses masyarakat antar kampung atau
lingkungan. Dibandingkan sebelum jalan tani dibuka, sangat sulit dilalui
kendaraan. Kondisinya seperti jalan setapak, licin dan berbukit dari gundukan
tanah.
“Sekarang alhamdulillah kita bisa lihat sendiri. Jalan ini sudah lebar
dan rata sehingga mempermudah akses masyarakat,” tutur Dandim.
Kebersaman TNI dan masyarakat saat membangun deker |
[akt.01]