Jangan Menikah Sebelum Usia 21 Tahun, Kenapa?

Ilustrasi

AKTUALITA.INFO, Kota Bima - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr Surya Chandra Surapaty mengajak seluruh elemen masyarakat agar terus melakukan imbauan kepada perempuan agar jangan menikah sebelum usia 21 tahun.

“Sebab hal itu diketahui menjadi pemicu kematian ibu hamil karena alat repsroduksi masih muda,” ucap Surya, saat memberikan sambutan pada puncak peringatan Harganas ke XXIII tingkat Propinsi NTB, yang dipusatkan di Lapangan Sera Suba, Kota Bima, Selasa, 20 September 2016.

Menurut dia, imbauan itu merupakan gerakan berencana (Genre) yang saat ini terus digalakkan oleh pihaknya. Mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota hingga para kader yang berada tingkat desa. “Mudah-mudahan ini bisa didukung oleh seluruh lapisan masyarakat untuk mengurangi resiko kematian ibu hamil,” katanya.

Dia mengaku, pihaknya akan mendorong kaum perempuan atau ibu hamil untuk aktif menyusui sejak usia awal bayi mereka secara eksklusif hingga enam bulan. Kemudian disempurnakan hingga dua tahun agar si bayi tumbuh sehat dan cerdas. “Harus ASI eksklusif dan ditambah makanan pendamping ASI, agar bayi tumbuh dengan baik,” ujarnya.

Selain itu, Surya mengapresiasi kinerja dua daerah di Provinsi NTB, yakni Kota Bima dan Kabupaten Dompu. Karena telah sukses meraih Penghargaan Satyalancana Pembangunan (SP) bidang Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Tahun 2016 dari BKKBN. Pada ajang peringatan Hargananas tingkat pusat yang diselenggarakan di Kupang NTT, belum lama ini. “Suksesi ini semoga terus dipertahankan dan ditingkatkan demi kemakmukan masyarakat,” ujarnya.

Pada pada puncak acara Harganas itu turut dihadiri FKPD tingkat Provinsi mauapun FKPD tingkat daerah. Seperti Wagub NTB, Muh. Amin SH, Ketua PKK Propinsi Hj. Erica Zainul Majdi, Wakil Walikota Bima, H. Arahman H. Abidin SE, Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri serta SKPD dan Badan terkait.

[dien]