Ditembak Hingga Tewas, Keluarga Korban Mengadu ke Dewan

Usman, korban tewas Agustus 2015 lalu. Foto: syf

AKTUALITA.INFO, BIMA - Puluhan warga yang Tergabug dalam Forum Komunikasi Masyarakat Sape (FKMS), Senin (02/11), mendatangi kantor DPRD Kabupaten Bima. Mereka mendesak dewan mengawal kasus penembakan yang diduga dilakukan enam anggota Polres Bima Kota, terhadap Usman (35) warga Desa Sangiang pada Agustus 2015.

Arif, Ketua FKMS yang mendampingi istri korban bertemu dengan anggota Komisi I yang membidangi hukum. "Kedatangan kami untuk minta proses hukum seadilnya pada kasus ini," desaknya.

Dalam pernyataan sikapnya, mereka mendesak aparat Polres Bima Kota segera menjatuhkan sanksi keras kepada oknum polisi yang diduga menembak korban hingga tewas.

Enam anggota Polisi tersebut dilaporkan oleh keluarga korban ke Mapolres Bima Kota, sejak tanggal 17 agustus 2015. Namun hingga saat ini belum ada kepastian hukum dalam penanganan kasus penembakan yang mengakibatkan korban meninggal.

Mereka ingin keadilan hukum dalam kasus yang menimpa bapak dua anak itu. “Padahal biaya dan tenaga selama ini sudah banyak kami korbankan untuk mendapat kepastian hukum,” tutur Arif.

Sebelumnya, korban diinformasikan sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) oleh pihak Kepolisian atas kasus dugaan kekerasan terhadap warga Desa Sangiang, tahun 2014 lalu. Namun informasi itu tidak pernah diterimah oleh keluarga korban. “Saat korban berada dibelakang rumahnya, tiba-tiba datang enam anggota Polisi langsung menembak korban berkali-kali hingga tewas ditempat. Saat itu ada dua orang saksi yang melihat,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bima, Suryadin yang ikut memfasilitasi mereka berjanji akan menindaklanjuti laporan warga tersebut dan akan segera menggelar rapat. “Kami akan berkoordinasi dulu dengan pihak Polres Bima Kota, terkait masalah ini,” janjinya.

[syf*]