Kekeringan, Mesin Pompa Air Jadi Tumpuan Petani Rada

Inilah mesin pompa air yang diandalkan petani Desa Rada. Foto: yadin

AKTUALITA.INFO, BIMA – Kemarau yang berkepanjangan hingga Agustus 2015, mengancam pertanian padi dan kedelai. Kodisi itu memaksa para petani Desa Rada, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, menyiasati kebutuhan air menggunakan mesin pompa air agar tanaman mereka terhindar dari ancaman gagal panen. “Mesin pompa air jadi tumpuan kami saat ini,” ujar petani Desa Rada, Adi, di areal pertanian So Hidi Rasa, Sabtu 8 Agustus 2015.

Sumur bor menjadi andalan petani selain mesin pompa air yang digunakan untuk menyedot air sejak Akhir Juli 2015 lalu. Dengan mesin tersebut, air bisa disedot untuk mengairi lahan pertanian mereka. Hanya saja, petani harus mengeluarkan biaya tambahan yakni biaya bahan bakar bensin dan sewa mesin. “Biaya bercocoktanam kami bertambah di musim kering ini,” kata Adi.

BMKG Pusat baru-baru ini merilis bahwa musim kemarau akan meningkat mulai awal Agustus 2015 hingga dua bulan ke depan. Damak kekeringan itu pun sudah dirasakan masyarakat, khususnya bagi petani.

Pantauan Aktualita.info, selain dihadapkan dengan kekeringan, tanaman kedelai khsususnya di sekitar So Hidi Rasa Desa Rada mulai terserang hama ulat penggulung daun. Ancaman dari hama ulat penggulung daun yang ditimbulkan oleh kondisi cuaca tersebut, menjadi momok bagi petani setempat.

Meski demikian, persoalan itu berhasil diatasi dengan dilakukan penyemprotan massal. Hal itu pula berkat kesigapan petugas PHP yang turun survei langsung di lapangan, sekaligus memberikan obat anti hama ulat gulung daun.

Di lokasi pertanian, aktifitas petani kedelai di so’Hidi Rasa dan sekitarnya kerap terlihat setiap hari. Selain mengontrol akan munculnya hama kedelai, juga melihat kondisi tanaman mereka sebagai persiapan pemberian air menyusul cuaca kekeringan yang berkepanjangan belakangan ini.

[yadin]