Walikota Tandatangani MoU Pilot Projek Sekolah Penggerak Di NTB
Walikota saat menandatangani MoU AKTUALITA.INFO, KOTA BIMA - Wali Kota Bima H Muhammad Lutfi SE menandatangi MoU (Momerandum of Understan...
Walikota saat menandatangani MoU |
AKTUALITA.INFO,
KOTA BIMA - Wali Kota Bima H Muhammad Lutfi SE menandatangi MoU
(Momerandum of Understanding) Sekolah Penggerak antara Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan dengan Pemerintah Kota Bima di Genung Seni Budaya Raba Kota Bima
pada Jumat 22 Januari 2021.
Hadir
dalam acara penandatanganan tersebut Ketua LPMP Provinsi NTB, Kepala BP PAUD
Dikbud NTB, Ketua Ikatan Guru Indonesia Pusat, Asisten Bidang Pemerintahan dan
Kesejahteraan Sosial, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta berbagai
lapisan tenaga pendidik di Kota Bima.
Dalam
sambutan yang disampaikan oleh Ketua LPMP NTB Muhammad Mustari PhD menjelaskan
bahwa Kota Bima sebagai pilot project sekolah penggerak di NTB bersama dengan
Kabupaten Lombok Timur. Program Sekolah Penggerak rencana akan dilaksanakan
secara bertahap dan mulai tahun 2021 akan dilaksanakan di 34 Provinsi,
sasarannya 110 Kab/Kota dengan 2.500 satuan pendidikan yang mencakup jenjang
pendidikan PAUD, SD, SMP, SMA dan SLB. Dimana nantinya Sekolah Penggerak akan
berbasis IT dan akan menjadi contoh bagi sekolah lainnya. Penandatanganan nota
kesepahaman penyelenggaraan sekolah penggerak sebagai bukti atau komitmen
pemerintah daerah Kemendikbud.
"Di
provinsi ada 2 UPT dibawah Dirjen PAUD, Pendidikan dasar dan Pendidikan
Menengah Kemendikbud yang telah direvitalisasi yaitu Balai Besar Peningkatan
Mutu Pendidikan (BBPMP) dan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) atau Balai Guru
Penggerak (BGP) yang bertugas meningkatkan kualitas guru serta memperkaya dan
mengoptimalisasi potensi guru", papar Ketua LPMP Provinsi NTB.
Adapun
komitmen yang diharapkan dari pemerintah daerah melalui MoU ini adalah,
pemerintah daerah tidak boleh merotasi kepala sekolah yang akan dipilih untuk
sekolah penggerak; Menyiapkan anggaran ditahun-tahun selanjutnya; dan Membuat
regulasi-regulasi terhadap sekolah penggerak.
Lebih
lanjut disampaikannya bahwa Kemendikbud akan melakukan seleksi untuk calon
kepala sekolah di sekolah penggerak dalam waktu dekat sekitar 2 (dua) minggu
lagi.
Di
Kota Bima juga akan diadakan seleksi untuk guru sekolah penggerak. Dimnana
nantinya penyelenggaraan sekolah penggerak juga akan memberdayakan dan
merangkul organisasi-organisasi masyarakat sebagai organisasi penggerak.
Sementara
itu, Wali Kota Bima dalam sambutannya menyambut baik dengan adanya Sekolah
Penggerak yang dicanangkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia. Diinginkannya dengan adanya sekolah penggerak
ini, bisa menjadi salah satu langkah percepatan di dunia pendidikan Kota
Bima.
Oleh
sebab itu, instrumen untuk mencapai hal ini tidaklah mudah, sebab dimensi murid
dan pendidik harus betul-betul berkualitas. Faktor sumber daya yang ada di
sekolah sangat berperan penting mulai dari tenaga pendidik, murid hingga peran
orangtua. Pemerintah juga berperan penting dalam mengambil sumber daya pendidik
yang kompetitif dan tidak berdasarkan formalitas.
"Sudah
pasti peran guru, siswa dan orangtua dibutuhkan. Seorang anak yang bercita-cita
tinggi tergantung motivasi dari keluarganya sendiri. Oleh sebab itu, saya
harapkan semua elemen ikut berperan," ujar Wali Kota.
Lebih
lanjut diharapkannya kepada tenaga pendidik untuk mampu menanamkan semangat
pendidikan karakter, sehingga nantinya anak didik kita mempunyai satu identitas
dan budaya yang dapat dipertahankan.
"Semangat
pendidikan karakter juga harus kita tanamkan betul-betul, sehingga mempunyai
satu identitas dan budaya yang dapat dipertahankan. Artinya anak-anak kita bisa
mengerti tentang kebhinekaan global, dan anak-anak bisa paham tentang
kebangsaan kita," pesan Wali Kota.
Diakhir
sambutannya, dititipkanya harapan agar Sekolah penggerak ini dapat menjadi
pelopor peningkatan tenaga pendidikan di Kota Bima. "Harapan kita
mudah-mudahan sekolah penggerak bisa sukses dan menjadi pelopor bagi sekolah
penggerak di Kota/Kabupaten lainnya", harapnya diakhir sambutan.
Acara
kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan MoU Penyelenggaraan Sekolah
Penggerak oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Wali Kota
Bima.
[akt.01]