Kodim 1614 Dompu Gelar Rakor Perlindungan Petani, ini Poin Kesepakatannya..
Dandim 1614 Dompu memimpin Rakor Perlindungan Petani bersama instansi terkait di Makodim. [yani] AKTUALITA.INFO , Dompu – Komando D...
3/31/2017 09:23:00 PM
https://www.aktualita.info/2017/03/kodim-1614-dompu-gelar-rakor.html
AKTUALITA.INFO, Dompu – Komando Distrik Militer (Kodim) 1614/Dompu, Nusa Tenggara Barat, menggelar rapat koordinasi (Rakor) perlindungan petani, Kamis, 29 Maret 2017, di Makodim setempat.
Rakor bersama instansi terkait seperti Dinas Pertanian, Badan Ketahanan Pangan, Bulog, Disperindag, para penyuluh pertanian dan mitra usaha, membahas dua poin penting bagi para petani. Yakni soal kalibrasi timbangan (manual dan digital) dan persamaan persepsi soal harga gabah di tingkat petani.
Rapat yang dipimpin langsung oleh Komandan Kodim (Dandim) Letnan Kolonel CZI Arief Hadiyanto, S.IP., menyepakati bahwa para pengusaha jual beli gabah sepakat timbangan yang mereka gunakan akan dilakukan uji kelayakan. Kemudian akan diberikan label khusus yang berasal dari Dinas Perdagangan untuk bisa dioperasikan.
Mengenai harga gabah, Rakor yang dihadiri Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Ir. Fakhrurrozi itu tetap mengacu pada harga pokok penjualan (Hpp) yakni Rp3.700 per kilogram.
Dalam rapat Dandim mengungkapkan, berdasarkan informasi banyak oknum tengkulak yang berusaha memainkan timbangan demi mendapatkan keuntungan besar, namun sangat mencekik petani. Selain itu, dari sisi harga petani juga dirugikan, dimana para tengkulak membeli gabah dengan harga standar sebagaimana ditetapkan pemerintah.
Usai rapat, Dandim menuturkan, langkah yang diinisiasi olehnya sebagai upaya menekan terjadinya kerugian petani jelang panen raya. “Timbangan yang dipakai oleh pengusaha besar atau tengkulak harus melalui uji kelayakan dan akan diberikan stempel khusus untuk baru bisa mengambil hasil pertanian. Kalau tidak demikian, kasihan petani kita kalau dalam satu karung padi tengkulak bisa meraup keuntungan sampai 5 kg,” ungkapnya.
Masih masalah timbangan, Arief juga meminta instansi terkait seperti Disperindag segera melakukan upaya pencegahan. Dengan cara penertiban alat timbangan maupun unsur-unsur lain yang memungkinkan petani mengalami kerugian.
Selain itu, terhadap para penyuluh diharapkan agar segera melakukan sosialisasi permasalahan ini kepada petani guna adanya kesamaan persepsi antara pemerintah dan masyarakat. “Minta tolong untuk penyuluh segera informasikan kepada petani agar jangan menimbang padinya pada tengkulak yang tidak jelas alat atau yang tidak memiliki label,” harap dia.
Kepala Gudang Bulog Dompu, Lalu Adi Saputra yang dikonfirmasi berujar bahwa sejauh ini harga gabah ditingkat petani masih wajar. Proses jual beli pun terpantau lancar.
Dikatakannya, pihaknya memiliki tim Satgas yang bergerak ke lapangan untuk memantau permainan harga ini. "Saat ini harga masih sesuai standar HPP Rp3.700 per kilogram,” katanya.
Adi menambahkan, terobosan Dandim untuk mengkalibrasi timbangan patut diapresiasi, dan mestinya mendapat dukungan semua pihak. Sebab kata dia, jika tidak segera disikapi persoalan itu, maka para tengkulak dengan leluasa menentukan harga. “Belum lagi kejahatan memainkan berat timbangan,” pungkasnya.
[yani]