Polres Bima Kota Amankan Situasi Tawuran Antar Pemuda di Kecamatan Wera, 11 Terduga Pelaku Diamankan
Kapolres Bima Kota AKBP Didik Putra Kuncoro, S.IK., M.Si didampingi Plh Kasat Reskrim dan Kasi Humas menyampaikan press release insiden tawu...
![]() |
Kapolres Bima Kota AKBP Didik Putra Kuncoro, S.IK., M.Si didampingi Plh Kasat Reskrim dan Kasi Humas menyampaikan press release insiden tawuran di Kecamatan Wera. [akt] |
Aktualita, Kota Bima - Aksi tawuran antar pemuda kembali pecah di wilayah Kabupaten Bima, Sabtu malam, 15 Maret 2025, sekitar pukul 22.30 Wita.
Sekelompok pemuda dari Desa Tawali terlibat bentrokan dengan pemuda dari Desa Wora, Dusun Sancara Desa Mandala, dan Desa Nanga Wera, Kecamatan Wera. Insiden yang berlangsung di sekitar Jembatan Tawali dan Cabang Nunggi ini diwarnai aksi saling serang menggunakan batu dan panah.
Kapolres Bima Kota AKBP Didik Putra Kuncor, S.IK., M.Si., menjelaskan peristiwa itu bermula ketika sekelompok pemuda dari Desa Wora yang mengendarai tiga unit sepeda motor melakukan pengancaman dengan mengarahkan panah ke arah pemuda Desa Tawali yang tengah berkumpul di depan Gedung Fu'u Kopa, Desa Tawali. Ancaman tersebut memicu kepanikan, sehingga para pemuda Desa Tawali melarikan diri dan berteriak meminta bantuan warga sekitar.
Menanggapi laporan kejadian, ungkap AKBP Didik, personel Polsek Wera yang dipimpin oleh Kapolsek IPTU Iksan segera bergerak menuju lokasi untuk membubarkan massa. "Upaya tersebut mendapat perlawanan dari kedua kubu yang terlibat, bahkan mobil patroli Polsek Wera dilempari batu," ungkap AKBP Didik di Mapolres Bima Kota, Minggu, 16 Maret 2025.
Akibat bentrokan itu, empat orang mengalami luka-luka, yaitu Irfan Abdara (Desa Tawali) terkena panah di bagian dada kiri, M. Andika (Desa Tawali) terkena panah, M. Jaki Hairullah (Desa Tawali) terkena panah, Seorang warga Desa Tawali mengalami luka di kepala akibat lemparan batu dan harus mendapatkan delapan jahitan.
AKBP Didik menuturkan, pada pukul 23.50 Wita, Polsek Wera mengevakuasi Irfan Abdara ke BLUD Puskesmas Wera menggunakan mobil patroli. Kemudian, sekitar pukul 00.45 Wita, tiga korban lainnya yang terkena panah dirujuk ke RSUD Bima menggunakan dua unit ambulans BLUD Puskesmas Wera dan satu unit ambulans Desa Oi Tui.
Saat proses rujukan berlangsung, ambulans yang membawa M. Andika dilempari batu oleh sekelompok pemuda dari Desa Wora dan Dusun Sancara Desa Mandala, menyebabkan kaca depan kendaraan pecah.
Pada pukul 02.20 Wita, Tim Puma Polres Bima Kota, Sat Intelkam, Personel Dalmas, serta Polsek Ambalawi tiba di lokasi untuk mengendalikan situasi. Sekitar pukul 02.30 Wita, aparat kepolisian melakukan penangkapan terhadap 11 orang yang diduga terlibat dalam aksi tawuran. Kemudian, pada pukul 05.34 Wita, 11 orang terduga pelaku dibawa ke Mako Polsek Ambalawi untuk diamankan dan menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Saat ini, situasi di sekitar Jembatan Tawali telah terkendali dan dalam kondisi kondusif. Kepolisian mengimbau seluruh pihak untuk menahan diri serta tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memperkeruh keadaan.
Polres Bima Kota juga mengajak tokoh masyarakat, pemuda, serta pemerintah desa untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Kecamatan Wera guna mencegah terulangnya kejadian serupa.
"Sebagai langkah antisipasi, Polres Bima Kota akan terus meningkatkan patroli dan pengamanan guna memastikan situasi tetap kondusif serta memberikan rasa aman bagi seluruh masyarakat," pungkas AKBP Didik.
[akt.01]