KPU Matangkan Persiapan Debat Paslon Pilkada Bima
Anggota KPU Kabupaten Bima, Ady Supriadin (kanan) dan Yuddin Chandra Nan Arif. AKTUALITA.INFO , BIMA - KPU Kabupaten Bima sedang mematangk...
Anggota KPU Kabupaten Bima, Ady Supriadin (kanan) dan Yuddin Chandra Nan Arif. |
AKTUALITA.INFO, BIMA - KPU Kabupaten Bima sedang mematangkan persiapan debat terbuka antar Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bima. Rencananya, debat hanya dilaksanakan satu kali karena pertimbangan keterbatasan anggaran.
“Sesuai ketentuan, debat
merupakan satu diantara metode kampanye yang diatur jadwalnya oleh KPU sehingga
pelaksanaannya harus pada masa kampanye,” jelas Ketua Divisi SDM, Parmas dan
Sosdiklih KPU Kabupaten Bima, Selasa (13/10).
Ada 8 item yang dipersiapkan
KPU dalam pelaksanaan debat terbuka antar Paslon. Yakni, desain acara, tema
debat, peserta debat, jadwal dan tempat pelaksanaan, tim penyusun materi,
moderator, undangan dan keperluan penyiaran.
“Kebutuhan 8 item ini yang
sedang kami siapkan secara matang sehingga pelaksanaannya nanti maksimal.
Progres persiapannya sudah sekitar 60 persen,” sebut Ady.
Setelah semuanya
dipersiapkan, KPU Kabupaten Bima harus berkoordinasi dengan berbagai pihak. Yakni,
partai politik pengusul Paslon, Paslon, tim kampanye, tim penyusun materi,
moderator, dan lembaga penyiaran yang akan menyiarkan debat.
“Untuk rencana waktu debat
akan difix-kan setelah dibahas bersama dengan para pihak tersebut.
Ancang-ancang kami ya sekitar awal November ini,” ujarnya.
Ady menambahkan, ada
ketentuan baru dalam pelaksanaan debat tahun ini. Karena digelar pada masa
pandemi Covid-19, maka diterapkan protokol pencegahan Covid-19 secara ketat.
Hal ini kata dia, berdampak
pada pembatasan jumlah peserta dan undangan yang bisa masuk di lokasi debat.
Debat terbuka antar Paslon bertujuan untuk menyebarluaskan profil, visi,
dan misi, serta program kerja Paslon kepada pemilih dan masyarakat.
Selain itu, memberikan
informasi secara menyeluruh kepada pemilih sebagai salahsatu pertimbangan pemilih
dalam menentukan pilihannya. “Kemudian, menggali lebih dalam dan luas atas
setiap tema yang diangkat dalam kegiatan debat publik atau debat terbuka,”
pungkas Ady.
[akt.02]