FKUB Gelar "Coffee Morning", Bahas NKRI sebagai Bumi Dakwah
Suasana coffee morning FKUB Kota Bima. [mrs] AKTUALITA.INFO , Kota Bima – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bima menggelar di...
2/06/2017 08:04:00 PM
https://www.aktualita.info/2017/02/fkub-gelar-coffee-morning-bahas-nkri.html
Suasana coffee morning FKUB Kota Bima. [mrs] |
AKTUALITA.INFO, Kota Bima – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bima menggelar diskusi dengan tema NKRI sebagai Bumi Dakwah Umat Islam. Diskusi yang dikemas dalam kegiatan coffee morning, digelar di aula Sekretariat FKUB, Senin, 6 Februari 2017.
Kegiatan tersebut dihadiri 40 peserta dari unsur pemerintah, Ormas dan OKP Islam, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat. Diantaranya Kemenag Kota Bima, Bakesbangpol Kota Bima, Nahdatul Ulama, Muhamadiyah, Nahdatul Watan, IMM dan HMI. Narasumber dalam kegiatan tersebut yakni Ustad Ayubi (Ketua HTI) dan Sudirman H. Maka (penulis buku FKUB Kota Bima).
Ketua FKUB Kota Bima, Eka Iskandar memaparkan yang terjadi dalam eskalasi politik nasional. Bagaimana kejadian terhadap kasus ahok yang diduga menistakan agama dan menghardik ulama (Ketua MUI Pusat KH Ma’ruf Amin) sungguh berdampak terhadap kondisi stabilitas daerah, terutama di Kota Bima.
Ketua HTI, Ustad Muhammad Ayubi, gonjang-ganjing politik nasional adalah akibat ulah dari keberadaan Ahok yang menistakan agama islam dan menghardik KH Makruf Amin yang notabene Ketua MUI pusat. “Dari sisi keadilan di indonesia ini bahwa semua yg terduga atas perbuatan hukum pasti dijadikan tersangka dan dihukum. Tetapi Ahok tidak seperti itu,” katanya.
Menurutnya, menggagalkan Ahok untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta sama halnya umat Islam dihadapkan dengan upaya dan skernario para investor asing yang sudah menguasai kalangan parlemen dan eksikutif di negara ini untuk memenangkan Ahok. Ditambah dengan kekuatan penegak hukum. “Permintaan maaf Ahok pada KH Ma’ruf Amin melalui video kita nilai sebagai tindakan yang tidak beradab. Inilah dinamika politik yang membuat pergesekan di tingkat atas sampai tingkat bawah,” jelas Ayubi.
Sudirman H. Makka mengatakan NKRI adalah negara yang makmur dan kaya sumberdaya manusia. Saat ini pihak asing berupaya melakukan kolonialisme, merampas kemakmuran alam dan wilayah untuk dikuasai, serta menjadikan penduduk muslim sebagai budak di daerah sendiri. “Karena itu negara dimusuhi dan diserang dengan kekuatan besar untuk meruntuhkannya,” kata Sudirman.
Untuk mengatasi itu semua, lanjut dia, maka suka atau tidak suka, rakyat harus menunjukan identitas diri dan kekuatannya untuk bangkit dan melawan. “Karena itu umat islam harus memiliki kekuatan. Agenda 112 (aksi bela ulama) mendatang, harus didukung bersama berdasarkan ajaran islam,” tandasnya.
Diskusi tersebut akan ditindak lanjuti dengan diskusi lanjutan yang akan digelar pada tanggal 18 Februari 2017. Dengan tema umat islam dalam politik nasional. “Agenda diskusi seperti ini akan kita laksanakan sebanyak empat kali kegiatan. Dan ini merupakan diskusi yang pertama,” kata Ketua FKUB Kota Bima, Eka Iskandar.
[mrs]